Sejarah Hari Wanita TNI Angkatan Udara (Wara) merupakan salah satu bentuk emansipasi wanita dalam pasukan tentara Republik Indonesia. Pembentukan satuan baru ini menjadi salah satu realisasi dari perjuangan dan partisipasi kaum perempuan dalam militer.
Baca Juga: Kisah Presiden Soekarno Wafat, Proklamator dalam Sejarah Indonesia
Memang, jika mengacu pada sejarahnya, anak-anak dan wanita kebanyakan hanya bertugas sebagai pendukung dalam dunia militer. Sangat jarang sekali ada yang terlibat secara langsung dalam peperangan yang terjadi.
Mereka biasanya bertugas sebagai penyampai informasi atau sebagai petugas di dapur darurat. Peran-peran tersebut semakin menonjol manakala Indonesia sedang melaksanakan Operasi Trikora. Kaum wanita mulai dilibatkan secara serius dalam operasi pembebasan tersebut.
Merangkum dari berbagai sumber, tulisan ini akan mengulas tentang sejarah Hari Wara tanggal 12 Agustus, realisasi dari emansipasi wanita di angkatan udara.
Sejarah Lahirnya Wanita TNI Angkatan Udara
Mengutip dari buku berjudul “Sejarah TNI Angkatan Udara: 1960-1969” (2004), bahwa tugas mengenai pembentukan Wara sendiri baru diterima oleh Panglima Angkatan Udara sekitar tahun 1962.
Tugas yang diberikan kepada Laksamana Muda Udara Suharnoko Harbani tersebut memerintahkan pembentukan Wara yang bukan merupakan suatu korps tersendiri. Serta tidak diberi nama Kowau seperti Kowad di Angkatan Darat atau Kowal di Angkatan Laut.
Tak hanya itu, keanggotaan dan kedudukan Wara juga terintegrasi dengan korps atau cabang yang ada dan sama dengan militer pria lainnya.
Baca Juga: Pesanggrahan Menumbing dan Wisma Ranggam, Saksi Bisu Sejarah Indonesia
Proses perekrutan Wanita TNI Angkatan Udara pertama kali pada tahun 1963 melalui program militer sukarela. Mereka yang bergabung dalam Wara ini berasal dari lulusan sarjana dan sarjana muda dari berbagai jurusan.
Untuk memaksimalkan proses rekrutmennya sendiri dilakukan penyebaran berita melalui media massa.
Menurut catatan sejarah yang ada, proses penerimaan dan seleksi Wara ini berpusat di empat tempat, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, dan Malang. Proses seleksi melibatkan beberapa tahapan.
Tak hanya itu, terdapat pula tes psikotes hingga kesehatan badan untuk memastikan bahwa hasil rekrutan ini memenuhi standar TNI AU.
Rekrutmen Wanita TNI Angkatan Udara pertama ini menghasilkan 35 orang, yang kemudian dikumpulkan di Yogyakarta. Namun, pada prosesnya terdapat lima orang yang terpaksa tidak bisa melanjutkan, dan tersisa 30 orang anggota angkatan pertama Wara.
Proses pelatihan memakan waktu hingga 2 bulan. Para siswa Wara ini digembleng dan dinyatakan lulus pada 10 Agustus 1963. Mereka dilantik berdasarkan Skep Men/Pangau Nomor. 794/T-MKS/I/63 tahun 1963 pada tanggal 12 Agustus 1963.
Realisasi Emansipasi Wanita
Partisipasi Wara dalam dunia militer tentu menjadi bentuk dari realisasi emansipasi wanita yang banyak diperjuangkan hingga hari ini.
Baca Juga: Sejarah Paskibraka Indonesia dan Arti Susunan Formasinya
Pembentukan Wanita TNI Angkatan Udara menjadi tanda bagaimana kaum wanita juga bisa berpartisipasi dalam tugas-tugas yang kala itu hanya diperuntukan kepada kaum pria.
Wara secara perlahan mulai mendapatkan tugas sama halnya dengan tugas tentara pria, seperti mengatur penerbangan melalui tower pengawas hingga menjadi penerbang.
Mengutip dari buku berjudul “Sejarah TNI Angkatan Udara: 1970-1979” (2004), Meskipun secara keanggotaan Wara lebih sedikit dari korps wanita lainnya, namun tidak menghalangi Wara menjadi korps yang berprestasi.
Beberapa prestasi yang pernah diraih oleh Wanita TNI Angkatan Udara, seperti dalam ajang Hari Ulang Tahun ABRI ke-27 di cabang bulu tangkis. Mereka meraih juara III single putri atas nama Sertu Indah Murtini.
Pada cabang bola volley, Wara juga pernah memperoleh juara II pada HUT ABRI ke-31. Ketika Pekan Olahraga ABRI se-Garnisun, tim Wara juga sempat juara II.
Prestasi-prestasi yang diraih oleh tim Wara ini tidak hanya dalam bidang olahraga. Pada bidang seni, tim Wara pernah meraih juara I dalam acara Lomba Baca Puisi ABRI yang diselenggarakan oleh Garnisun Ibukota RI Jakarta pada tahun 1979.
Penetapan Hari Wanita Angkatan Udara
Peristiwa bersejarah pembentukan satuan Wara ini merupakan momen bersejarah bagi bangsa Indonesia. Alhasil, setiap tanggal 12 Agustus akan diperingati sebagai Hari Wanita TNI Angkatan Udara.
Momen peringatan ini biasanya diabadikan dalam prosesi upacara peringatan yang berlangsung di Markas Besar TNI Angkatan Udara.
Mengutip dari Majalah Dharmasena edisi Juni 1987, upacara peringatan ini ditandai dengan pemeriksaan pasukan oleh Irup. Kemudian mengheningkan cipta, pembacaan teks Pancasila, dan pengucapan Sumpah Marga.
Baca Juga: Serangan Udara Pertama TNI-AU terhadap Markas Belanda 1947
Kemeriahan acara peringatan ini sebenarnya tak hanya disitu saja. Beberapa hari sebelum upacara peringatan biasanya akan memulainya dengan kegiatan pertandingan cabang volly tenis meja, tenis, maupun kegiatan sosial lainnya. (Azi/R3/HR-Online/Editor: Eva)