Sejarah bom atom Hiroshima merupakan tragedi yang sangat menyisakan duka mendalam bagi dunia, khususnya masyarakat Jepang. Bagaimana tidak, tragedi ini menewaskan ratusan ribu jiwa warga Jepang, termasuk anak-anak. Kita perlu mempelajari sejarah bom ini agar kedepannya tidak terulang lagi tragedi seperti ini.
Baca Juga: Membuka Trauma Lama, Korea akan Rilis Film Dokumenter Pembantaian di Kanto Jepang 1923
Pada 6 Agustus 1945, dunia menyaksikan salah satu tragedi terburuk dalam sejarah manusia, yakni pengeboman Hiroshima. Peristiwa ini menandai penggunaan bom atom pertama dalam peperangan dan memiliki dampak yang mendalam bagi Jepang serta dunia. Mari ulas secara rinci sejarah kelam dalam perang dunia kedua ini.
Sejarah Bom Atom Hiroshima, Proyek Manhattan
Sejarah bom ini tidak bisa kita pisahkan dari Proyek Manhattan. Proyek ini adalah program rahasia Amerika Serikat untuk mengembangkan senjata nuklir selama Perang Dunia II.
Pada tahun 1940, pemerintah AS mulai mendanai dan mengarahkan program ini dengan tujuan menciptakan senjata atom yang dapat memberikan keuntungan strategis dalam perang. Proyek Manhattan namanya berdasarkan distrik Manhattan di New York. Proyek ini menghasilkan bom atom pertama yang mereka uji pada 16 Juli 1945 di Alamogordo, New Mexico.
Persiapan dan Pengeboman Hiroshima
Hiroshima, sebuah kota dengan populasi sekitar 350.000 orang, terpilih sebagai target utama dari Proyek Manhattan. Pemilihan ini berdasarkan pada lokasi strategis dan pentingnya kota dalam produksi militer Jepang.
Jadi, jika kota ini mereka bom, dampaknya akan sangat terasa bagi kekuatan militer Jepang. Hal ini karena produksi militer Jepang di kota ini akan benar-benar lenyap oleh bom atom ini.
Pada pagi hari 6 Agustus 1945, pesawat pengebom B-29 yang terkenal sebagai Enola Gay dan Kolonel Paul Tibbets bertugas sebagai pilotnya. Pesawat ini menjatuhkan bom uranium-235 yang mereka beri nama “Little Boy” di Hiroshima.
Ledakan dan Kehancuran
Bom atom “Little Boy” meledak sekitar pukul 8:15 pagi, meledak pada ketinggian 2.000 kaki di atas kota. Ledakan ini menghasilkan energi setara dengan 12.000 hingga 15.000 ton TNT. Ledakan ini menghancurkan area seluas lima mil persegi dan menewaskan sekitar 80.000 orang secara langsung.
Selain itu, ribuan lainnya meninggal dunia akibat paparan radiasi dan luka-luka yang diderita akibat ledakan tersebut. Sejarah bom atom Hiroshima mencatat betapa dahsyatnya dampak ledakan ini terhadap kota dan penduduknya.
Reaksi dan Konsekuensi Global
Pengeboman Hiroshima memicu gelombang reaksi internasional dan mempengaruhi dinamika Perang Dunia II. Pada 9 Agustus 1945, hanya tiga hari setelah pengeboman Hiroshima, bom atom kedua dijatuhkan di Nagasaki. Jadi, ada dua bom atom yang menimpa Jepang pada momen yang berdekatan.
Baca Juga: Sejarah Perang Salib, Pertempuran Umat Kristen Lawan Muslim
Meskipun ledakan di Nagasaki kurang menghancurkan jika dibandingkan Hiroshima, dampaknya tetap signifikan. Pengeboman ini menyebabkan Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat pada 15 Agustus 1945. Pengumuman ini menandai akhir dari Perang Dunia II yang meninggalkan banyak luka bagi dunia.
Dampak Jangka Panjang
Dampak jangka panjang dari sejarah bom atom Hiroshima sangat besar, baik bagi kota Hiroshima maupun dunia secara umum. Kota Hiroshima mengalami kehancuran total infrastruktur. Jumlah korban jiwa antara 70.000 hingga 135.000 orang, termasuk yang meninggal akibat efek radiasi jangka panjang.
Selain itu, pengeboman ini memberikan dampak psikologis yang mendalam bagi penduduk Hiroshima dan Nagasaki. Serta menimbulkan pertanyaan etis dan moral mengenai penggunaan senjata nuklir. Senjata yang tercipta dan telah menghanguskan jutaan nyawa manusia di dunia.
Peringatan dan Pembelajaran
Saat ini, sejarah bom atom Hiroshima diperingati setiap tahun sebagai hari untuk mengenang tragedi dan korban. Peringatan ini warga Jepang lakukan di Hiroshima dengan upacara yang melibatkan mantan korban, keluarga mereka, serta para pejabat internasional. Selain itu, peringatan ini juga berfungsi sebagai pengingat akan pentingnya perdamaian dan usaha untuk mencegah penggunaan senjata nuklir di masa depan.
Baca Juga: Sejarah Konflik Israel-Palestina dan Hubungan Diplomatik dengan Indonesia
Sejarah bom atom Hiroshima adalah babak gelap dalam sejarah manusia. Hal inilah yang menunjukkan kekuatan destruktif senjata nuklir dan dampaknya terhadap masyarakat. Melalui pemahaman dan peringatan mengenai peristiwa ini, kita dapat belajar dari sejarah agar tetap damai. Tragedi ini terus menjadi pengingat akan pentingnya upaya global untuk mencegah konflik bersenjata dan melindungi kemanusiaan dari kehancuran lebih lanjut. (R10/HR-Online)