harapanrakyat.com – Jelang Pilkada 2024, ribuan pemilih pemula Kota Cimahi, Jawa Barat, belum melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk (KTP) elektronik. Pemkot Cimahi terus mengebut perekaman KTP elektronik bagi pemilih pemula itu.
Baca Juga : Siapa yang Bakal Terima Rekomendasi DPP PKS pada Pilkada Gubernur Jawa Barat?
Kabid Pendataan dan Pendaftaran Penduduk pada Disdukcapil Kota Cimahi, Chaeruddin Djoeharie menyebut, tahun ini jumlah pemilih pemula sebanyak 7.214 sudah terdata. Mereka, kata ia, wajib memiliki KTP baru dan harus segera melakukan perekaman. Hal tersebut agar semua yang terdata dapat menyalurkan hak pilihnya di Pilkada Kota Cimahi 2024.
“Ada sekitar 7 ribu lebih pemilih pemula yang wajib memiliki KTP. Mereka sudah terdata hingga Desember. Kami sudah melakukan perekaman untuk KTP elektronik sejak Januari 2024 lalu,” kata Chaeruddin, Jumat (2/8/2024).
Ia mengatakan, target pemilih pemula yang wajib KTP di Kota Cimahi harus selesai melakukan perekaman hingga Desember 2024. Hal itu agar para pemilih pemula ini dapat terakomodir dalam daftar pemilih tetap (DPT).
“Ada 3.479 pemilih pemula di Cimahi yang belum melakukan perekaman. Kita akan kejar terus perekaman untuk pemula itu agar selesai sesuai target,” tuturnya.
Baca Juga : Pemasangan Baliho APK Bacalon Pilkada Bikin Sareukseuk, Bawaslu Bandung Barat Belum Bisa Berkutik
Percepat Perekaman KTP Elektronik Pemilih Pemula di Kota Cimahi
Untuk mempercepat perekaman ini, Disdukcapil Kota Cimahi melakukan upaya jemput bola dengan mendatangi seluruh kelurahan yang ada. Chaeruddin menuturkan, pihaknya juga melakukan perekaman KTP elektronik di Mal Pelayanan Publik (MPP) dan juga di setiap kecamatan di Cimahi.
Pihaknya berharap dengan adanya jemput bola perekaman KTP elektronik ini, pemilih pemula dapat salurkan hak pilihnya di Pilkada 2024. Apalagi partisipasi dari pemilih pemula sangat penting di pesta demokrasi lima tahunan itu.
Chaerudin memastikan, blanko KTP elektronik mencukupi untuk memenuhi kebutuhan warga Kota Cimahi. Jika nanti menipis, maka pihaknya akan langsung berkoordinasi dengan pemerintah pusat.
“Kalau blanko KTP-el alhamdulillah masih aman, masih ada sekitar 5 ribu keping stoknya. Kalau nanti habis pun kita akan ajukan permintaan lagi ke pemerintah pusat,” ujarnya. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)