harapanrakyat.com – Menjelang pendaftaran calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilgub Jawa Barat 2024, peta koalisi kian mengerucut. Koalisi Indonesia Maju (KIM) Jawa Barat berpotensi mengusung Dedi Mulyadi sebagai cagub dan cawagubnya berasal dari Partai Golkar.
Baca Juga : Soal Poster Pasangan Harudang di Pilgub Jawa Barat, Begini Kata Haru Suandharu!
Namun, kini muncul skema terkait koalisi partai di luar KIM Jawa Barat pada Pilgub 2024 ini. Skema itu yakni, Poros Santri Plus yang meliputi PKS, PKB, PPP, dan plusnya dari PDI Perjuangan. Hal itu makin menguat seusai beredar poster pasangan Haru Suandharu dan Acep Adang sebagai pasangan cagub dan cawagub di Pilgub Jawa Barat.
Dalam poster itu, terdapat tiga partai politik yang mengusung Haru Suandharu dan Acep Adang meliputi PKS, PKB, dan PPP.
Direktur Eksekutif Trias Politika Institute, Agung Baskoro menyebut, apabila Poros Santri Plus menjadi kenyataan, maka akan menjadi ancaman KIM Jawa Barat pada Pilgub 2024. Bahkan, ia memprediksi, kans poros ini memenangkan Pilgub Jabar 2024, sangat besar. Namun, tegas Agung, hal itu dengan catatan jika memang Poros Santri Plus ini benar terealisasi.
“Bukan buat pusing KIM (Jawa Barat), bisa menang soalnya. Jawa Barat bisa jadi episentrum,” kata Agung saat di Kota Bandung, Sabtu (10/8/2024).
Menurutnya, jika poros itu benar terjadi, koalisi itu berpotensi menugaskan Ketua DPW PKS Jawa Barat, Haru Suandharu menjadi calon gubernur. Opsi lain untuk posisi cawagubnya yakni Susi Pudjiastuti dari PDI Perjuangan.
Baca Juga : PKS Siap Gabung KIM Plus, Tinggalkan Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024
“Pak Haru punya mesin (partai politik). Ibu Susi punya popularitas. Kalau mesin dan figur ini bersatu, peluang untuk memenangkan Pilkada (Pilgub Jawa Barat 2024) itu lebih besar,” tuturnya.
Hadapi Pilgub Jawa Barat 2024, Mesin PKS di Konstestasi Politik Sudah Teruji
Agung menambahkan, mesin PKS dalam kontestasi politik memang sudah sangat teruji. Belum lagi terkait elektabilitas yang sudah terbaca lembaga survei arus utama atau mainstream. Sebab, kontestasi Pilgub 2024, termasuk di Jawa Barat, merupakan perkawinan antara figur dan mesin partai politik.
“Jangan hanya salah satu saja, figur atau mesin saja. PKS butuh figur dan figur butuh PKS. Jadi relasi-relasi yang mutualisme seperti itu,” ujarnya.
Selain itu, kata Agung, PKS memiliki basis pemilih Islam yang kuat di perkotaan. Sedangkan PPP dan PKB, memiliki basis pemilih Islam yang begitu besar di pedesaan. Kemudian, PDIP terkenal dengan pemilih tradisional yang kuat terutama di wilayah Pantura.
“Potensi partai-partai Islam bersatu di Jawa Barat, ada momennya. Dan tokoh-tokohnya juga saya lihat potensial semua,” ujarnya menyoroti perkembangan politik pada Pilgub Jawa Barat 2024. (Reza/R13/HR Online/Editor-Ecep)