harapanrakyat.com,- Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review, Ujang Komarudin, menyoroti potensi perubahan peta politik Partai Golkar jelang Pilkada 2024.
Menurut Ujang, pergantian Ketua Umum Golkar dapat berimbas pada perubahan rekomendasi untuk calon kepala daerah yang telah ada sebelumnya.
Baca Juga: Dharma Pongrekun, Kuda Hitam Calon Lawan Ridwan Kamil di Pilgub Jakarta
Ujang, yang dalam beberapa minggu terakhir sering memaparkan elektabilitas calon-calon di internal Golkar, mengungkapkan pemahamannya tentang situasi partai.
Ia mencatat bahwa dukungan terhadap beberapa kandidat, seperti Airin Rachmi Diany dan Ridwan Kamil (RK), bisa berubah seiring perubahan peta politik Golkar.
“Misalkan di Banten, jangan-jangan Bu Airin juga berubah, jadi tidak mendapat dukungan. Pak RK juga belum tahu,” ujar Ujang, Senin (12/8/2024).
Ujang menyebut, Airin sebagai salah satu kandidat yang paling mungkin mengalami perubahan nasib politik. “Dengan demikian, kemungkinan kotak kosong akan menjadi lawan dari kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM),” tambahnya.
Di Banten, Golkar awalnya diprediksi akan berkoalisi dengan PDIP, dengan Ade Sumardi sebagai calon wakil gubernur yang diusung. Namun, Ade membatalkan niatnya maju di Pilkada, setelah terpilih sebagai anggota DPRD Banten.
Pasangan Andra Soni dan Dimyati Natakusumah, yang didukung oleh koalisi besar tanpa Golkar, kini muncul sebagai alternatif kuat.
Tentu, dengan dukungan dari KIM Plus yang terdiri dari Gerindra, PAN, PSI, Demokrat, PKS, PPP, dan Nasdem.
Baca Juga: Jusuf Hamka Mundur dari Partai Golkar, Tidak Jadi Ikut Maju di Pilkada
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Nurdin Halid menegaskan bahwa perubahan dalam pencalonan kepala daerah sangat mungkin terjadi. Bahkan nama Airin Rachmi Diany yang sebelumnya kuat mendapat dukungan untuk Pilgub Banten, kini bisa saja batal.
Menurut Nurdin, dinamika ini tidak lepas dari pengunduran diri Airlangga Hartarto sebagai Ketua Umum Golkar.
“Perubahan peta politik Golkar ini terutama setelah Ketua Umum mengundurkan diri, dan nantinya akan ada Plt Ketua Umum Golkar,” tegasnya. (Feri Kartono/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)