harapanrakyat.com,- Puluhan masyarakat dan orang tua siswa di Kecamatan Tambaksari, Kabupaten Ciamis mendatangi Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Jawa Barat Wilayah XIII di Ciamis, Kamis (22/8/2024).
Kedatangan mereka untuk mempertanyakan izin operasional atau pendirian sekolah baru yakni SMK di Kecamatan Tambaksari.
Koordinator Audiensi Jana Sujana mengatakan, pihaknya datang tujuannya untuk mempertanyakan tentang izin operasional atau pendirian sekolah baru.
Baca juga: Dinas Pendidikan Ciamis Gelar Coaching Clinic Platform Merdeka Mengajar
“Sudah tiga tahun berjalan sampai saat ini belum keluar izin operasionalnya. Makanya, masyarakat Tambaksari sudah merasa kesal karena masih numpang di SMPN 1 Tambaksari untuk bangunannya dalam proses belajar. Kalau statusnya masih menginduk ke SMKN 3 Banjar,” katanya.
Masalah Izin Operasional Sekolah, Status Tanah belum Jelas
Menurutnya, jadi inti permasalahannya izin operasional belum keluar itu karena alasannya status tanahnya belum jelas, meskipun sudah ada kesepakatan antara pihak Pemerintah Desa dan juga pihak Dinas Pendidikan Jawa Barat.
“Bangunannya sudah ada, siswanya sudah ada, tapi belum berani mengisi, karena lembaganya belum jelas,” tuturnya.
Jana menyebut, untuk lahan pengganti yang dijual dari masyarakat itu sudah ada sesuai kebutuhan, yakni kurang lebih sekitar 1,5 hektare. Sehingga tinggal proses tukar guling saja.
“Mudah-mudahan, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat bisa segera mengeluarkan izin operasional. Karena, kami berharap nantinya pengeluaran siswa itu bisa lulusan SMK Tambaksari,” ucapnya.
Eni salah satu orang tua siswa mengatakan, jika siswa mau ditarik ke SMK 3 Banjar pihaknya merasa keberatan. Pasalnya, jarak Desa Tambaksari ke SMK 3 Banjar itu jauh.
“Kita keberatan, anak kita kalau berangkat itu harus dari subuh berangkatnya. Maka dari itu, kita mau SMK Tambaksari secepatnya berdiri,” katanya.
Sementara itu, Kasubag TU KCD Jabar Wilayah XIII Rudianto mengatakan, pihaknya akan bertanya ulang kepada biro hukum.
Pihaknya berharap bisa mendapatkan persetujuan dan yang kemarin ada kekurangan. Hal itu supaya bisa ke persyaratan awal, agar tidak balik lagi ke permasalahan-permasalahan.
“Kemudian kami juga akan datang bersama Disdik Provinsi dan BPKAD. Kita akan mencari tanah pengganti sebagai tanah tukar menukar dengan tanah desa,” katanya.
Rudianto juga berharap semuanya bisa berjalan dengan cepat, agar masyarakat Tambaksari yang memimpikan dan mencita-citakan ada sekolah bisa segera terwujud.
“Kita belum bisa mengestimasi, tapi kita akan gerak cepat dan tindak lanjut,” harapnya.
Rudianto menyebut, jumlah siswa di Kecamatan Tambaksari yang sekarang sudah belajar itu ada sebanyak 131 orang dari kelas 1,2 dan 3. Dengan jurusan teknik kendaraan ringan dan agrobisnis pengelolaan hasil pertanian.
“Kalau sebuah sekolah yang masih prosesnya perizinannya itu harus menginduk. Jadi ini menginduk ke SMKN 3 Banjar. Hal itu supaya kualitasnya pembelajarannya sama. Targetnya lulusan pertama itu wajib SMK Tambaksari,” pungkasnya.