harapanrakyat.com – Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung, Jawa Barat, mengalami kesulitan terkait perawatan armada mobil pemadam kebakaran. Hal tersebut, karena kurangnya anggaran untuk memelihara armada mobil tersebut.
Baca Juga : Pabrik Tahu di Ciamis Terbakar, Api Diduga dari Tungku Penggorengan
Padahal, keberadaan mobil pemadam kebakaran cukup penting, terlebih pada musim kemarau saat ini, yang rentan terjadi kebakaran.
Kasi Sarana dan Prasarana, Diskar PB Kota Bandung, Riky Permadi mengatakan, anggaran perawatan armada mobil kebakaran tahun ini hanya Rp 900 juta per tahun. Anggaran tersebut untuk 50 armada kendaraan. Sehingga, untuk biaya setiap satu unit mobil pemadam hanya teralokasikan Rp 14 juta.
Menurutnya, besaran anggaran tersebut masih kurang terutama dalam memastikan seluruh unit dalam kondisi siap menangani kebakaran.
“Sebetulnya masih kurang (anggaran perawatan armada mobil pemadam kebakaran) kalau melihat intensitas perbaikan. Satu armadanya saja ganti pelumas 3 bulan satu kali. Belum lagi perawatan lain seperti rem dan sebagainya kalau ada kerusakan,” ungkapnya, Selasa (20/8/2024).
Ia menuturkan, perawatan armada mobil pemadam kebakaran tersebut sangat penting. Hal itu demi menunjang keselamatan dan kecepatan menuju lokasi kebakaran di wilayah Kota Bandung. Hal tersebut, agar pelayanan kepada masyarakat bisa lebih optimal.
Siasati Minimnya Anggaran Perawatan Mobil Pemadam Kebakaran
Kendati demikian, Kota Bandung masih terbantu dengan adanya armada yang kondisinya masih terbilang muda. Sehingga 50 unit kendaraan pemadam kebakaran milik Diskar PB Kota Bandung tersebut masih dalam kondisi baik.
Baca Juga : Jadi Tempat Pembuangan Sampah, Kebun di Jatinagara Ciamis Terbakar
“Armada (mobil pemadam kebakaran) kita itu 40 persen di bawah tahun 2000. Kemudian 30 persen antara tahun 2000-2017 dan sisanya keluaran tahun 2019- 2024. Jadi masih layak, karena kita melakukan perawatan rutin dan langsung kita perbaiki jika ada kerusakan,” ujarnya.
Terkait anggaran perawatan mobil pemadam kebakaran yang ideal, lanjutnya, pihaknya belum bisa memastikan hal itu. Oleh karena itu, untuk mengatasi kekurangan tersebut, pihaknya melakukan skala prioritas saat melakukan perbaikan armada.
“Maka untuk mengatasi kekurangan itu, mengutamakan yang kerusakannya urgent atau lebih parah. Terutama untuk armada yang sering kita gunakan,” ucapnya. (Rio/R13/HR Online/Editor-Ecep)