Manusia sebagai makhluk hidup yang turut menjaga kelestarian alam perlu memahami pengertian daur sulfur. Segala fenomena yang terjadi di lingkungan alam berkaitan erat dengan siklus berbagai zat.
Misalnya seperti siklus air, siklus karbon, dan lain masih banyak siklus lainnya. Salah satu siklus biogeokimia yang memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan unsur sulfur atau belerang di alam yaitu daur sulfur.
Baca Juga: Pengaruh Konsentrasi Laju Reaksi dan Beberapa Contohnya
Selain memahami pengertiannya, penting juga untuk mengetahui manfaat yang signifikan bagi lingkungan dan kehidupan berbagai makhluk hidup lainnya. Hal ini supaya tumbuh kesadaran dalam diri manusia untuk turut menjaga keseimbangan unsur sulfur agar ketersediaannya tetap terjaga di Bumi ini.
Pengertian Daur Sulfur dan Prosesnya
Sulfur atau belerang merupakan zat yang banyak tersebar di alam dengan berbagai bentuk. Bentuk sulfur di lingkungan seperti mineral dalam tanah, gas SO2 di udara, zat penyusun protein suatu organisme, dan lain sebagainya.
Sulfur mengalami siklus perubahan seperti zat atau senyawa lainnya. Daur sulfur yaitu proses perubahan sulfur dari senyawa hidrogen sulfida (H2S) menjadi senyawa sulfur dioksida (SO2).
Setelah itu berubah menjadi sulfat (SO42-) dan kembali menjadi hidrogen sulfida (H2S) seperti semula. Daur sulfur ini adalah proses bergeraknya sulfur di alam melalui beberapa tahapan yang kompleks.
Sumber Sulfur di Alam
Sulfur dapat kita temukan dalam berbagai bentuk di lingkungan, baik dalam bentuk anorganik maupun organik. Bentuk anorganik sulfur termasuk sulfur dioksida (SO₂) di atmosfer, serta sulfat (SO₄²⁻) dan sulfid (S²⁻) di tanah dan air.
Di alam, sulfur juga dapat kita temukan dalam bentuk organik, yaitu dalam senyawa organosulfur seperti protein dan asam amino dalam tubuh makhluk hidup. Sumber utama sulfur di lingkungan adalah pelepasan dari batuan vulkanik, erosi batuan yang mengandung sulfur, aktivitas manusia seperti pembakaran bahan bakar fosil, serta aktivitas biologis seperti dekomposisi bahan organik.
Proses Daur Sulfur
Setelah memahami pengertian daur sulfur dan sumbernya di alam ini, mari kita ketahui proses daur sulfur. Menurut buku Biologi Ekosistem dan Interaksinya bahwa proses awal terjadinya daur sulfur yaitu melepasnya sulfur ke alam dengan beragam cara.
Proses pelepasannya dapat melalui aktivitas vulkanik gunung berapi, pelapukan batuan, serta berbagai proses lainnya yang terjadi di atmosfer. Terdapat berbagai faktor yang dapat meningkatkan jumlah sulfur di atmosfer, antara lain yaitu pembakaran bahan bakar fosil, gas alam, batu bara, dan lain sebagainya.
Sulfur yang sudah terlepas kemudian berubah menjadi sulfat karena berinteraksi dengan oksigen (O2) di udara. Setelah mengalami proses interaksi antar senyawa di udara, sulfur dapat turun kembali bersama air hujan ke permukaan Bumi. Sehingga siklus ini akan berulang terus menerus.
Baca Juga: Molekul Unsur Oksigen, Rumus dan Jenis-Jenisnya
Daur sulfur tidak hanya terjadi di atmosfer, melainkan juga dapat terjadi dalam ekosistem darat. Ketika sulfur telah berubah menjadi sulfat, mikroba dan tumbuhan menyerap zat tersebut dan menjadi senyawa organik. Oleh karena itu bentuknya menjadi semakin kompleks.
Sulfur yang sudah berbentuk organik kemudian menjadi makanan hewan dan manusia. Sehingga pergerakan sulfur ini melibatkan proses rantai makanan. Ketika hewan dan manusia mengonsumsi tanaman organik tersebut, maka protein akan berpindah ke tubuh hewan dan manusia.
Dari proses metabolisme yang terjadi pada tubuh manusia, senyawa sulfur akan terurai berkat bakteri yang ada dalam sistem pencernaan manusia dan akan keluar dalam bentuk gas. Dengan demikian, kotoran yang keluar dari tubuh manusia baik berupa kentut yakni mengandung senyawa sulfur.
Ketika hewan yang terlibat dalam daur sulfur ini mati, maka sulfur yang berada di tubuh hewan tersebut akan terlepas secara alami melalui proses penguraian. Dekomposisi atau proses penguraian oleh bakteri dan jamur ini akan menghasilkan hidrogen sulfida (H2S)
Manfaat Daur Sulfur
Berdasarkan pengertian daur sulfur di atas, sulfur memiliki manfaat atau fungsi bagi alam bahkan kehidupan manusia. Manfaatnya seperti mempengaruhi pertumbuhan tanaman dengan protein dan vitaminnya, memperbaiki struktur warna dan tubuh tanaman, dan masih banyak manfaat lainnya.
Sedangkan dalam kehidupan manusia, yaitu sebagai bahan pembuatan obat, bahan peledak, bahan penelitian, serta industri kimia lainnya. Selain itu, dampak positif yang timbul dari daur sulfur ini yaitu bermanfaat untuk keberlangsungan ekosistem, sehingga dapat membantu mengurangi risiko pemanasan global.
Baca Juga: 4 Perbedaan Biogas dan Biomassa yang Jarang Orang Ketahui
Daur sulfur ini merupakan siklus yang kompleks dan secara alami terjadi untuk menjaga keseimbangan unsur belerang. Maka tidak cukup memahami apa pengertian daur sulfur serta manfaatnya bagi alam saja. Namun, penting bagi manusia untuk turut berperan mengelola dan melakukan pemeriksaan secara berkala terhadap siklus ini agar manfaatnya dapat terasa bagi alam. (R10/HR-Online)