Saat ini, budidaya tanaman pangan menjadi peluang besar untuk meraih keuntungan dan menarik minat masyarakat Indonesia. Salah satu contohnya adalah budidaya Talas Pratama. Indonesia yang kaya akan jenis tumbuhan dan pangan lokal menyediakan peluang untuk mengembangkan umbi-umbian ini.
Talas ini dapat menjadi sumber karbohidrat alternatif pengganti beras. Talas Pratama memiliki potensi besar dalam memberikan kontribusi terhadap ketahanan pangan serta meningkatkan pendapatan petani melalui permintaan yang terus berkembang.
Baca Juga: Budidaya Cincau Hijau, Bisa Jadi Peluang Bisnis Potensial
Peluang usaha menanam Talas Pratama sangat menjanjikan di Indonesia. Dengan karbohidrat tinggi dan indeks glikemik rendah, talas ini merupakan alternatif sehat untuk nasi. Potensi keuntungan yang tinggi dan permintaan pasar yang stabil.
Hal itu menjadikan mengembangbiakkan Talas Pratama sebagai pilihan usaha yang menguntungkan. Ini juga dapat membantu meningkatkan ketahanan pangan dan menawarkan peluang bagi petani lokal.
Budidaya Talas Pratama dan Sejarah Awalnya
Tahukah bahwa talas adalah jenis umbi yang memiliki segudang karbohidrat? Umbi-umbian yang satu ini bisa jadi alternatif pengganti nasi, lho!
Talas Pratama memiliki indeks glikemik yang jauh lebih rendah dari nasi dan kentang. Oleh sebab itu, tumbuhan ini baik untuk dikonsumsi bagi penderita diabetes.
Varietas ini diberi nama Talas Pratama oleh tiga ilmuwan asal Institut Pertanian Bogo (IPB) saat melakukan riset di sebuah daerah. Menurut para ilmuwan, talas ini tahan terhadap penyakit dan dapat tumbuh maksimal.
Tumbuhan ini dapat menghasilkan umbi dengan bobot 4 kilogram di usia 4-5 bulan. Pernah dalam satu uji coba, dalam usia 7 bulan terdapat talas yang bobotnya sekitar 7,6 kilogram.
Sebab bobotnya yang besarlah akhirnya masyarakat tertarik untuk menanam Talas Pratama. Dr. Wawan Gunawan selaku Ketua Tim PPM SITH ITB menyebutkan kalau budidaya Talas Pratama butuh waktu 7-8 bulan.
Petani akan menanam talas di bulan Januari sampai Februari sebab curah hujan sedang tinggi, lalu panen pada Juli hingga Agustus.
Teknik Budidaya Tanaman Talas Pratama
Berikut ini adalah beberapa teknik untuk mengembangbiakkan Talas Pratama.
1. Persiapan Benih
Langkah awal untuk budidaya Talas Pratama adalah dengan menyiapkan benih. Benih yang digunakan adalah anak tanaman (stolone) yang berasal dari induk tanaman Talas Pratama dengan usia 4 bulan yang tingginya 40 – 50 sentimeter. Selanjutnya, potong daun benih pada talas.
2. Persiapan Tanam
Berikutnya pada langkah kedua dengan membuat jarak antar tanaman. Ini dapat Anda sesuaikan dengan kondisi lahan. Meski begitu, secara umum berukuran 1 x 1 meter. Kemudian buat lubang tanam kurang lebih sebesar 30 x 30 x 20 sentimeter.
3. Proses Penanaman
Proses penanaman pada Talas Pratama cukup mudah. Pada langkah ini, lubang yang sudah dibuat tadi ditanami dengan bibit talas. Meski begitu, sebagai catatan penting, mata umbi harus menghadap ke atas.
Baca Juga: Budidaya Spirulina Air Tawar Jadi Bisnis Menguntungkan
Selanjutnya berikan nutrisi dengan campuran pupuk kandang atau kompos (7 kg), pupuk NPK (10 gr), granular atau furadan setiap 2 bulan sekali (5 gr) pada lahan yang sudah disanitasi.
4. Proses Perawatan
Melakukan pemupukan susulan ketika budidaya Talas Pratama sudah berusia 4 bulan. Caranya dengan memberikan pupuk kompos sebanyak 3 kg/tanaman dan NPK sebanyak 10 gr untuk permukaan tanahnya. Penambahan pestisida anti cacing saat usia 3 bulan dan 5 bulan.
Dalam waktu satu minggu sekali bisa semprotkan pestisida jika terdapat bercak pada daunnya. Saat musim kemarau, lakukan penyiraman langsung ke akar tanaman setiap seminggu sekali (1-2 liter/tanaman).
Selanjutnya, ketika usia talas sudah 2 bulan, lakukan pemisahan anakan dari indukannya dengan menggunakan bambu runcing seperti huruf (V). Sebagai catatan penting, pengembangbiakan bibit talas bisa dari anakan tersebut. Agar nutrisi tanaman talas tidak terganggu dari gulma dan sanitasi, lakukan penyiangan rumput liar.
Selanjutnya adalah buat guludan. Ini dengan cara membuat gundukan di sekitar tanaman dengan tinggi 10 sampai 15 sentimeter. Berikutnya, talas yang berusia 7 bulan sudah bisa dipanen. Ini dapat terlihat melalui daunnya yang segar dan tanaman layu, serta hanya menyisakan 2/3 helai daun saja.
Keunggulan Talas Pratama
Selain mudah untuk ditanam, jenis umbi yang satu ini memiliki hasil panen dengan ukurannya yang besar, makanya disebut-sebut sebagai talas unggulan. Keunggulan lain, tidak ada rasa gatal saat mengonsumsi Talas Pratama.
Hal lain yang menjadi keunggulan lain dalam menanam Talas Pratama adalah tidak membutuhkan biaya beli bibit yang terus menerus. Sebab talas akan mengeluarkan tunas yang dapat menjadi bibit baru dari hasil budidayanya.
Baca Juga: Budidaya Jahe Hitam, Prospek Bisnis yang Menjanjikan
Memiliki tekstur yang legit dan lebih empuk, serta tidak keras menjadi salah satu kelebihan tanaman ini. Harga jual pada varietas talas yang satu ini juga bernilai tinggi di atas rata-rata pasaran. Ini yang mampu mendorong minat masyarakat untuk budidaya Talas Pratama. (R10/HR-Online)