Sejarah Pertempuran Medan Area yang terjadi di Kota Medan, Sumatera Utara perlu diketahui. Tahukah Anda apa arti dari pertempuran ini?
Baca Juga: Sejarah Paskibraka Indonesia dan Arti Susunan Formasinya
Dalam sejarah Indonesia, Pertempuran Medan Area merupakan perlawan rakyat Indonesia terhadap Sekutu dan NICA atau Nederlandsch Indische Civile Administratie yang terjadi di Medan. Awal dari pertempuran ini adalah ketika Sekutu Inggris mendarat di Kota Medan pada tanggal 9 Oktober 1945, di bawah kepemimpinan Brigadir Jenderal T.E.D Kelly.
Sejarah Pertempuran Medan Area Tahun 1945-1947
Pertempuran Medan Area terjadi usai Indonesia merdeka karena rakyat Kota Medan baru mendengar kabar bahwa Indonesia merdeka setelah sepuluh hari teks proklamasi dibacakan. Gubernur Sumatera Utara, Teuku Moh. Hassan menyampaikan ini pada 27 Agustus 1945.
Sementara, pada tanggal 24 Agustus 1945 sebelumnya, pemerintah dari Kerajaan Inggris dan Kerajaan Belanda menyepakati Civil Affairs Agreement. Panglima tentara Inggris akan memegang kekuasaan atas nama Pemerintah Belanda, ini tercantum di dalam perjanjian tersebut.
Tentara Inggris yang bersama NICA dengan pimpinan Brigjen T.E.D Kelly mendarat di Medan pada 9 Oktober 1945 dan melaksanakan perjanjian tersebut. Awalnya, pemerintah Republik Indonesia di Sumatera Utara menyambut dan mempersilakan mereka menempati beberapa hotel di Medan, seperti Grand Hotel, Hotel de Boer, Hotel Astoria, dan lainnya.
Pejabat Sumatera Utara di Medan tidak mengetahui tujuan mereka datang yang sesungguhnya. Pemerintah menempatkan anggota NICA dan Sekutu di Kota Binjai, Tanjung Morawa, dan beberapa daerah lain.
Meski begitu, Pemerintah Republik Indonesia di Medan merasa resah dan khawatir akan hal ini. Mereka kemudian membentuk Barisan Pemuda Indonesia (BPI) yang dipimpin oleh Achmad Tahir dalam hal antisipasi menghadapi NICA dan tentara Sekutu.
Penyebab Awal Pertempuran
Mulanya adalah terjadinya provokasi pada tanggal 13 Oktober 1945. Provokasi tersebut terjadi akibat NICA yang merampas dan menginjak lencana putih milik Pemuda Indonesia. Peristiwa tersebut menjadi awal dari sejarah Pertempuran Medan Area.
Peristiwa ini terjadi di Jalan Bali. Menyebabkan terjadinya perkelahian antara kedua belah pihak. Barisan Pemuda dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) kemudian melakukan penyerangan kepada Sekutu.
Brigadir Jenderal T.E.D Kelly memberi perintah pada tanggal 18 Oktober 1945 agar semua senjata milik rakyat diserahkan kepada Sekutu. Selain itu, pada tanggal 1 Desember 1945 mereka menetapkan garis batas di beberapa titik Kota Medan dengan menggunakan papan bertuliskan “Fixed Boundaries of Protected Medan Area”.
Pemuda Medan Area Membalas Aksi NICA
Dari kata ‘Medan Area’ tersebut akhirnya sejarah Pertempuran Medan Area menjadi terkenal. Tindakan Sekutu menjadi pelanggaran kedaulatan serta tantangan bagi pemuda di Medan. Inggris dan NICA juga melakukan aksi pembersihan unsur Republik Indonesia yang ada di Kota Medan.
Baca Juga: Tanggal Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, Dipilih Ir. Soekarno
Para pemuda Medan Area membalas aksi Sekutu dan NICA. Wilayah Kota Medan menjadi tidak aman karena adanya pertentangan dari kedua belah pihak. Sehingga pertempuran antara pemuda di Medan dengan Sekutu mencapai puncak pada tanggal 10 Desember.
NICA dan Sekutu Inggris berusaha menghancurkan konsentrasi TKR, namun akhirnya usaha tersebut gagal. Seorang anggota tentara Inggris diculik dan truk milik Sekutu berhasil dihancurkan oleh pemuda Medan Area. Ancaman kembali diberikan kepada pemuda Medan Area, Brigjen T.E.D Kelly meminta agar senjata yang mereka miliki diserahkan.
Pada bulan April 1946, Sekutu kemudian mulai mendesak pemerintah RI di Medan untuk keluar dari kota. Markas Divisi TKR, Gubernur dan Walikota RI juga berpindah ke Pematang Siantar. Dari situlah Sekutu akhirnya berhasil menguasai Kota Medan.
Komando yang berjuang di Medan Area membuat pertemuan dan membentuk sebuah perkumpulan dengan nama Komando Resimen Laskar Rakyat Medan Area di Tebing Tinggi pada 10 Agustus 1946. Setiap sektor memiliki kekuatan 1 batalyon. Markas ini juga berkedudukan di daerah Sudi Mengerti (Trepes).
Akhir dari Pertempuran
Sejarah Pertempuran Medan Area berakhir pada tanggal 15 Februari 1947 setelah Komite Teknik Gencatan memerintahkan untuk menghentikan kontak senjata. Setelahnya, panitia tersebut melakukan perundingan untuk menetapkan garis demarkasi atau batas pemisah yang pasti untuk Medan Area dan hasil runding berakhir pada 10 Maret 1947.
Tanggal 14 Maret 1947 mereka mulai memasang patok serta garis demarkasi. Garis sepanjang 8,5 Km itu mengelilingi Kota Medan serta daerah koridor Medan Belawan. Namun, kedua belah pihak selalu bertikai mengenai garis tersebut.
Empat bulan kemudian, pertempuran pun berakhir. Belanda akhirnya melakukan Operatie Product. Operatie Product ini merupakan Agresi Militer Belanda I.
Baca Juga: Serangan Udara Pertama TNI-AU terhadap Markas Belanda 1947
Dalam sejarahnya, Pertempuran Medan Area ini memakan banyaknya korban. Selain itu, beberapa daerah di Kota Medan hancur dan terbaginya kawasan Medan oleh garis demarkasi serta pindahnya pusat pemerintahan ke Pematang Siantang. (R10/HR-Online)