Konser Taylor Swift di Australia batal digelar, penggemar pun harus menelan kekecewaan mendalam setelah kabar pembatalan konser sang superstar itu diumumkan secara resmi.
Konser yang sudah lama dinanti ini seharusnya menjadi bagian dari tur internasional Taylor Swift, namun terpaksa dibatalkan.
Baca Juga: Lebarkan Sayap, Lee Jae Wook Siap Membuat Konser Penggemar Pertamanya
Pembatalan terjadi setelah polisi menangkap dua tersangka yang diduga akan melakukan penyerangan saat konser Taylor berlangsung.
Pihak manajemen menyampaikan permohonan maaf kepada para penggemar sang super star tersebut, dan berjanji akan segera memberikan informasi lebih lanjut.
Penyelenggara Barracuda Music mengumumkan bahwa tur Elas keliling Wina telah dibatalkan. Hal itu setelah pemerintah mengkonfirmasi rencana teroris di Stadion Ernst Happel, tempat penyanyi Taylor Swift tampil.
Pengumuman soal konser yang dibatalkan telah diunggah ulang oleh akun Taylor Nation yang mewakili tim manajemen resmi sang artis.
“Kami tidak ada opsi lain kecuali membatalkan 3 jadwal konser demi keselamatan semua,” ujar Barracuda Music melalui akun Instagram resminya @barracuda.music pada Kamis, 8 Agustus 2024.
Konser Taylor Swift Sengaja Dibatalkan
Terkait dengan pembatalan ini, penyelenggara konser telah mengkonfirmasi bahwa pengembalian dana tiket akan segera pihaknya proses.
Barracuda Music memastikan setiap pembeli tiket akan menerima pengembalian uang selama 10 hari ke depan. Penonton dapat mengunjungi website resmi penyelenggara.
Sementara itu, pihak berwenang juga telah mengumumkan penangkapan dua orang yang berencana menyerang konser Taylor Swift di Wina.
Tersangka pertama berusia 19 tahun ditangkap di Ternitz, Selatan Wina. Sedangkan tersangka kedua berada di ibu kota Austria.
Baca Juga: Anime Genre Musik Terbaik, Tontonan Wajib untuk Para Musikus
Kepala Keamanan Nasional Austria Franz Ruff mengatakan, tersangka berusia 19 tahun itu diketahui ada hubungan dengan organisasi teroris. Para tersangka tampaknya telah belajar menjadi radikal di dunia maya.
ABC News melaporkan bahwa informasi tentang ancaman terhadap konser Taylor Swift awalnya berasal dari Dinas Rahasia AS.
Badan intelijen AS menemukan pada awal Juli 2024 salah satu tersangka telah membuat janji dengan organisasi teroris melalui aplikasi obrolan. Informasi mengenai risiko serangan kemudian dikirimkan ke pasukan keamanan Austria dan Europol untuk diproses lebih lanjut.
Rencana Tur Eras di Wina
Awalnya penyelidik tidak yakin rencana penyerangan itu bakal berhasil, dan tidak jelas apakah bom tersebut dibuat oleh tersangka. Namun, penyidik temukan bahan kimia berupa prekursor yang dapat meledak.
Ruff mengatakan, pihak berwenang menyita bahan kimia tersebut dan sedang menyelidiki tingkat bahaya dari bahan kimia itu.
Rencananya tur Eras akan berlangsung di Wina selama tiga hari berturut-turut, terhitung mulai tanggal 8 hingga 10 Agustus 2024.
Wina adalah kota ke-18 untuk konser Taylor Swift di benua Eropa dalam tur Hellasnya. Seluruh tiket pertunjukan tur Elas di Wina telah terjual habis.
Jika acara tersebut tidak dibatalkan, sekitar 65.000 penggemar akan hadir setiap harinya untuk menyaksikan Taylor bernyanyi langsung di atas panggung.
Selain itu, polisi mengatakan ada tambahan 10.000 hingga 15.000 penggemar yang menunggu di luar halaman stadion.
Baca Juga: Memukau, Niki Zefanya Jadi Penyanyi Indonesia Pertama yang Mengguncang Jimmy Kimmel Live!
Hingga tanggal 22 Agustus 2024 masih berlangsung pendistribusian pengembalian dana, namun belum ada pengumuman akan ada konser ulang Taylor Swift di Australia. (Revi/R3/HR-Online/Editor: Eva)