Airlangga Hartarto menyatakan diri mundur dari posisinya sebagai Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar, Sabtu (10/8/2024) lalu. Tentunya, langkah kuda yang ia lakukan itu, membuat kaget publik dan juga pengurus teras Partai Golkar.
Bagaimana tidak, ia memutuskan mundur 1-2 bulan menjelang pelantikan Presiden atau 4 bulan sebelum Munas Golkar pada bulan Desember 2024.
Baca Juga: Airlangga Hartarto Mengundurkan Diri dari Jabatan Ketua Umum Partai Golkar, Ada Apa!
Padahal pencalonan Airlangga Hartarto sebagai Ketum Golkar untuk periode kedua sendiri, telah mendapatkan dukungan dari salah satu organisasi sayap partai.
Airlangga Hartarto bisa dikatakan, sebagai salah satu Ketua Umum Golkar yang paling berprestasi setelah era reformasi bergulir. Di tangannya, suara kursi Golkar di parlemen berhasil naik 20%, jauh daripada pada Pemilu sebelumnya.
Tidak hanya itu saja, Calon Presiden dan Wakil Presiden yang Golkar usung, yakni Prabowo dan Gibran berhasil menang telak. Keduanya sebentar lagi akan dilantik pada 20 Oktober 2024.
Calon pengganti Airlangga Hartarto Pasca Mundur dari Ketum Golkar
Airlangga yang mundur dari Ketum Golkar sebelum pelantikan presiden, tentu menimbulkan pertanyaan besar. Sekaligus, membuat spekulasi tentang siapa penggantinya.
Dalam mekanisme Golkar, mundur atau berhalangan tetapnya ketua umum bisa membuat partai menunjuk Plt Ketum. Di mana Plt Ketum tersebut, setara dengan Ketum dalam hal wewenangnya.
Baca Juga: Dukung Dedi Mulyadi di Pilgub Jawa Barat, Golkar Sudah Kantongi Tiga Kandidat Cawagub
Selain itu, berhalangan tetapnya atau mundurnya Ketum juga dapat mendorong munculnya Musyawarah Nasional Luar Biasa. Kemudian, dari musyawarah tersebut, nanti dapat dipilih ketum yang baru.
Luhut Binsar Panjaitan
Dalam Kabinet Indonesia Maju yang dinahkodai Jokowi, saat ini Luhut Binsar Panjaitan menduduki posisi sebagai Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.
Luhut juga merupakan orang kuat di Partai Golkar. Saat ini, namanya muncul dan digadang-gadang menjadi Ketum Golkar oleh beberapa pihak pasca Airlangga mundur.
Bahlil Lahadalia
Selanjutnya ada Bahlil Lahadilia, yang akrab disapa dengan Bahli saja. Saat ini ia adalah Menteri Investasi. Dalam beberapa kesempatan, ia menyampaikan dirinya adalah Golkar.
Gibran Rakabuming Raka
Wakil Presiden terpilih Gibran Rakabuming Raka, juga masuk dalam radar calon Ketum Golkar pasca Airlangga mundur. Sinyal tersebut muncul setelah banyak meme beredar di media sosial.
Baca Juga: Ormas MKGR DKI Jakarta Dorong Airlangga Hartarto Kembali Pimpin Partai Golkar
Di lain pihak, mantan Wakil Presiden RI Jusuf Kalla yang juga merupakan mantan Ketua Umum Golkar menyampaikan, bahwa salah satu syarat menjadi Ketum adalah menjadi pengurus Golkar dahulu, setidaknya 5 tahun di DPP dan atau di DPD. (Revi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)