harapanrakyat.com,- Jumlah kasus stunting di Kota Banjar, Jawa Barat terhitung hingga bulan Juli tahun 2024 turun. Sebelumnya pada tahun 2023 lalu angka kasus stunting mengalami kenaikan mencapai 4,34 persen.
Baca Juga: Sebanyak 238 Balita di Kota Banjar Terindikasi Stunting
Prevalensi stunting tersebut berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang disampaikan oleh Dinas Kesehatan Kota Banjar.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar Saefuddin, mengatakan, berdasarkan hasil survei dari SSGI dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting dari tahun 2018 sampai tahun 2022 mengalami penurunan.
Selain survei SSGI dan SKI, berdasarkan hasil pelaporan rutin melalui aplikasi e-PPGBM atau Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat, prevalensi jumlah kasus stunting juga mengalami penurunan.
Jumlah Kasus Stunting di Kota Banjar Periode Januari-Juli 2024
Meski pada periode Januari sampai Juli tahun 2024 jumlah balita terkena stunting menurun, namun di tahun 2023 prevalensi stunting sempat mengalami kenaikan sebesar 4,34 persen.
Baca Juga: 8 Aksi Konvergensi Pemkot Banjar, Jurus Jitu Turunkan Angka Stunting
“Jumlah balita stunting dari bulan Januari sampai dengan bulan Juli tahun 2024 cenderung mengalami penurunan,” kata Saefuddin saat dikonfirmasi harapanrakyat.com, Sabtu (31/8/2024).
Lanjutnya menyebutkan, jumlah balita stunting di Kota Banjar dari bulan Januari sampai dengan bulan Juli 2024 sebanyak 739 kasus. Dengan jumlah kasus stunting terbanyak berada di wilayah Kecamatan Pataruman dan Kecamatan Langensari.
Untuk wilayah Kecamatan Pataruman terdapat 267 balita yang mengalami stunting, dan Kecamatan Langensari ada sebanyak 233 balita. Sedangkan di wilayah Kecamatan Purwaharja terdapat 65 balita, dan Kecamatan Banjar 174 balita.
Saefuddin juga menjelaskan, jumlah balita yang mengalami stunting di empat wilayah kecamatan yang ada di Kota Banjar tersebut tren kasusnya cukup beragam. Ada yang cenderung menurun, namun ada juga yang mengalami kenaikan.
Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Anak di Kota Banjar Nihil, Ini Langkah Antisipasi Dinas Kesehatan
“Jumlah balita stunting di setiap kecamatan itu beragam. Jadi ada yang kasusnya cenderung menurun, tetapi ada juga yang cenderung mengalami kenaikan,” pungkas Saefuddin. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)