harapanrakyat.com,- Hasil laboratorium sampel makanan yang diduga jadi penyebab puluhan siswa SMAN 1 Mangunjaya, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat keracunan ternyata negatif.
Dinas Kesehatan Jawa Barat merilis sampel makanan dari SMAN 1 Mangunjaya tersebut tidak mengandung mikroba yang bisa menyebabkan keracunan.
Makanan yang dijadikan sampel yakni nasi, semur telur, mie casin, dan sambal. Makanan tersebut dibagikan pihak sekolah saat kegiatan MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) 19 Juli 2024 lalu.
Setelah mengonsumsi makanan yang dibagikan tersebut, sebanyak 54 siswa mengeluh sakit, mual, dan muntah hingga memerlukan perawatan medis.
Baca Juga: MUI Pangandaran Tolak Alat Kontrasepsi Bagi Siswa
Kepala Puskesmas Mangunjaya Suharyanto mengatakan, hasil pemeriksaan mikrobiologi sampel makanan di laboratorium kesehatan itu keluar pada 25 Juli 2024 lalu.
“Sampel nasi boks yang berisi nasi, semur telur, mie casin dan sambal, Berdasarkan hasil laboratorium pemeriksaan mikrobiologi di Dinkes Jabar Laboratorium Kesehatan negatif semua,” kata Suharyanto saat dikonfirmasi harapanrakyat.com, Rabu (14/8/2024)
Lebih lanjut Suharyanto menambahkan, setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium, bakteri yang terdapat pada makanan tidak membahayakan ke pencernaan.
“Hasil pemeriksaan laboratorium sampel makanan nasi boks negatif semua dan tidak membahayakan pencernaan,” ujar Suharyanto.
Penyakit Lambung Diduga Jadi Penyebab Sakitnya Puluhan Siswa SMAN 1 Mangunjaya Pangandaran
Ia menduga puluhan siswa yang sakit bukan akibat keracunan makanan. Namun karena para siswa yang awalnya diduga keracunan mempunyai riwayat penyakit lambung.
“Soalnya saat dulu dicek diambil sampel darah, siswa-siswi itu hasil leukosit meningkat, pastinya ada bakteri di pencernaan atau di lambung sebelum makan makanan yang disajikan oleh pihak sekolah tersebut,” katanya.
Sementara Plt Kepala SMAN 1 Mangunjaya Teti Gumiati membenarkan hasil laboratorium makanan yang diduga jadi penyebab keracunan tidak mengandung bakteri yang membahayakan pencernaan.
“Kalau hasilnya seperti ini, kami memandang bahwa penyebabnya bukan berasal dari makanan yang diberikan oleh pihak sekolah,” ucap Teti Gumiati .
Pihak sekolah berkomitmen untuk senantiasa menerapkan pola hidup bersih dan sehat di sekolah dan lingkungan sekitar.
“Itu akan kita terus sampaikan ke siswa siswi agar diterapkan secara kontinu di mana pun berada,” kata Teti Gumiati.
Baca Juga: 54 Siswa SMA Negeri di Pangandaran Diduga Keracunan saat MPLS
Menurut Teti, aktivitas siswa di sekolah berjalan normal. Para siswa SMAN 1 Mangunjaya sudah mengikuti pembelajaran seperti biasa.
“Saat ini aktivitas semua siswa berjalan normal, dan proses kegiatan pembelajaran atau KBM di sekolah berjalan dengan kondusif,” pungkasnya. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)