harapanrakyat.com,- Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Banjar, Jawa Barat, menyebut susutnya debit air Sungai Citanduy akibat kemarau panjang belum berdampak pada sektor pertanian.
Hal itu menanggapi perihal kondisi debit air Sungai Citanduy yang akhir-akhir ini terus berkurang dan bebatuan dasar sungai juga sudah mulai terlihat.
Kepala DKP3 Kota Banjar, Yoyon Cuhyon, mengatakan, sampai saat ini tidak ada laporan dari petani terkait kekurangan pasokan air untuk area persawahan teknis atau sawah irigasi.
Baca Juga: Warga Banjar Nongkrong Santai Berburu Sunset di Sungai Citanduy yang Surut
Baik itu area persawahan irigasi yang ada di wilayah Kecamatan Langensari ataupun di Kecamatan Pataruman. Menurutnya air dari sungai Citanduy yang masuk ke saluran irigasi sementara ini masih optimal.
“Sampai saat ini belum ada laporan terkait pengairan sawah irigasi yang tidak teraliri air,” kata Yoyon kepada harapanrakyat.com, Rabu (21/8/2024).
“Semoga air Citanduy yang ke saluran irigasi masih optimal untuk areal persawahan teknis,” ucapnya menambahkan.
Ketersediaan air mencukupi
Sementara itu, Kepala Bidang Pelaksana BBWS Citanduy, Suharyanto telah memastikan ketersediaan air untuk area persawahan irigasi di Banjar selama proses impounding Bendungan Leuwikeris mencukupi.
Hal itu ia sampaikan usai pembentukan Komisi Air antisipasi dampak impounding Bendungan Leuwikeris di Bappelitbangda Kota Banjar pada Senin, 12 Agustus lalu.
Ketersediaan air tersebut karena di wilayah hulu masih ada debit air ke Sungai Citanduy yang mengalir dari Sungai Cimuntur sehingga nantinya petani masih bisa melakukan aktivitas produksi.
Adapun proses pelaksanaan impounding Bendungan Leuwikeris akan berlangsung selama 55 hari dimulai pada tanggal 15 Agustus 2024.
Baca Juga: Pasokan Air Sawah Irigasi di Kota Banjar saat Impounding Leuwikeris Dipastikan Cukup
“Dari hitungan analis kita debit air masih surplus. ketersediaan di hulu itu 11 kubik sedangkan kebutuhan di hilir sekitar 6 kubik jadi petani masih bisa mendapatkan pasokan air irigasi,” katanya. (Muhlisin/R7/HR-Online/Editor-Ndu)