harapanrakyat.com,- Dinas Pendidikan Kabupaten Garut, Jawa Barat, buka suara terkait penganiayaan dan perundungan yang menimpa salah seorang siswa SMP Negeri 4 Garut.
Pihaknya telah melakukan tabayyun dengan keluarga korban, Guru BP, termasuk pelajar yang melakukan tindakan yang sampai viral itu.
Saat ini Disdik Garut berupaya menyelamatkan masa depan pendidikan kedua anak, agar tak putus sekolah.
Baca juga: KPAI Turun Tangan Dampingi Kasus Penganiayaan dan Perundungan Siswa SMP di Garut
Dinas Pendidikan kini fokus untuk menangani hal pendidikan anak, dimana bagi korban mendapatkan dispensasi untuk melakukan pengobatan luar dan dalam.
Sementara pelajar yang terlibat penganiayaan akan memberikan solusi melanjutkan sekolah yang akan menerimanya nanti pasca rekomendasi pengunduran diri oleh sekolah bersangkutan.
Fokus Penyelamatan Masa Depan Pendidikan
PLT Kepala Bidang SMP Disdik Garut Erom Suparman mengatakan, korban saat ini kondisinya masih dalam keadaan terpukul, termasuk mengalami luka luar dan dalam.
Pihaknya pun menegaskan pelajar yang terlibat tentu tidak boleh putus sekolah, karena hak anak adalah menerima pendidikan yang tepat.
“Setelah melihat anak kita berikan rekomendasi kepada sekolah bersangkutan, agar ada dispensasi terhadap korban. Intinya korban harus sehat terlebih dahulu, kan masuk sekolah harus sehat jasmani dan rohani,” kata Erom, Sabtu (17/8/2024).
Sekolah siswa yang terlibat penganiayaan dan perundungan ini, lanjut Erom, tak menampik atas ulah siswanya itu. Bahkan, Guru BP telah berkoordinasi dengan kepala sekolah, dan telah memanggil orang tua sekaligus anak tersebut agar selanjutnya mengundurkan diri dari sekolah. Sebab, hal serupa pernah terjadi sebelumnya.
“Pas menerima video viral itu yang bersangkutan langsung kita panggil. Hasil keteranganya memang persoalan karena temannya. Untuk kejadiannya itu di luar jam sekolah. Bahkan yang siswa mukul ini sudah tak sekolah 4 hari,” terangnya.
Sementara itu, Guru BP SMP Negeri 5 Garut Ros Dahlia mengungkapkan, peristiwa penganiayaan dan perundungan ini menurutnya yang viral adalah siswa yang memukul. Apalagi sebelumnya sudah pernah mendapatkan peringatan.
Karena itu, kata Ros, pihak sekolah menyerahkan kepada orang tuanya dan menyarankan agar yang bersangkutan mengundurkan diri dari sekolah.
“Kita sudah tabayyun ke orang tua dan ke sekolah. Selain itu, kita juga minta maaf atas anak didik kita. Kita ingin agar persoalan ini segera selesai dan tidak berkepanjangan,” pungkasnya. (Pikpik/R6/HR-Online)