harapanrakyat.com – Akibat sering mengonsumsi makanan yang mengandung gula berlebih, menjadi salah satu penyebab banyaknya anak di Jawa Barat harus menjalani cuci darah. Menkes RI Budi Gunadi Sadikin pun turut menyoroti tingginya anak di Jawa Barat yang harus menjalani cuci darah.
Menkes Budi Gunadi Sadikin mengungkap kandungan gula yang tinggi pada makanan maupun minuman, menjadi penyebab segala macam penyakit.
Baca Juga : Dinas Kesehatan Jawa Barat Catat Ada 125 Anak Jalani Cuci Darah Selama 2023
“Jadi, di Indonesia (masyarakat) itu suka makanan yang mengandung gula. Untung Jawa Barat kalau minum teh kan pahit. Kalau Jawa yang lain, kan minum tehnya sweet, manis,” kata Budi di Gedung Sate, Jumat (2/8/2024).
Budi mengatakan, anak-anak saat ini sering kali mengonsumsi minuman yang memiliki kandungan gula tinggi atau berlebih. Oleh karena itu, anak-anak harus mengurangi konsumsi minuman maupun makanan yang mengandung gula berlebih atau lebih baik menghindarinya.
“Masalahnya, anak-anak sekarang, minumannya kan gula semua. Manis-manis, boba-boba, es krim, segala macam, itu harus dikurangi. Kalau bisa, minumnya tanpa gula,” ujarnya.
Makanan Mengandung Gula Berlebih, Picu Berbagai Gangguan Kesehatan
Menurutnya, kandungan gula yang tinggi pada makanan maupun minuman menjadi penyebab segala macam penyakit seperti, diabetes, ginjal, hati, stroke, hingga jantung. Padahal, manusia hanya boleh mengonsumsi gula dalam satu hari maksimal hanya empat sendok teh, tidak boleh lebih dari itu.
Baca Juga : Pantangan Makanan Anak ADHD, Jangan Asal Makan
“Gula itu penyebab segala macam penyakit kan, mulai dari ginjal, hati, stroke, jantung. (Konsumsi) Gula itu harusnya maksimal 4 sendok teh per hari,” tuturnya.
Ia menambahkan, sekitar 13 persen dari total populasi di Indonesia, menderita penyakit kencing manis dampak dari konsumsi makanan yang mengandung gula berlebih. Apabila, penderita penyakit tersebut tidak mendapatkan pengobatan setiap hari, dalam 5 sampai 6 tahun bisa menyebabkan penyakit kronis seperti jantung, stroke, dan ginjal.
“Sekitar 13 persen dari seluruh populasi, itu kencing manis. Kalau tidak treatment tiap hari, itu dalam 5 sampai 6 tahun, bisa jadi penyakit kronis, jantung, stroke,” katanya. (Reza/R13/HR Online/Editor-Ecep)