harapanrakyat.com,- Anies Baswedan di Pilkada 2024 tidak jadi nyalon gubernur, baik di DKI Jakarta maupun di Jawa Barat. Kabar ini terkonfirmasi setelah penutupan pendaftaran calon kepala daerah pada Kamis (29/08/2024).
Baca Juga: Bukan Anies Baswedan, PDIP Tunjuk Ono Surono-Jeje Wiradinata Maju Pilgub Jabar
Pertanyaan besar pun kini muncul, kemana suara jutaan pendukung Anies Baswedan akan berlabuh nantinya?
Pada Pilkada 2017, Anies Baswedan berhasil mengumpulkan 3,2 juta suara, mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dengan selisih 900 ribu suara.
Sementara dalam Pemilihan Presiden 2024, Anies meraih 2,6 juta suara di DKI Jakarta. Raihan suaranya terpaut 30.000 dari Prabowo Subianto yang mendapatkan suara terbanyak di provinsi tersebut.
Banyak yang bertanya-tanya, dengan tidak majunya Anies Baswedan di Pilkada 2024 sebagai calon gubernur, apakah pendukung setianya akan beralih ke kandidat lain, atau memilih untuk tidak menggunakan hak pilih mereka?
Salah satu pendukung setia Anies, Herry Tondok, merasakan kekecewaan besar ketika pemerintahan Ahok menggusur warga Bukit Duri pada tahun 2016. Peristiwa ini memotivasinya untuk mendukung Anies pada Pilkada 2017.
Herry Tondok yang bekerja sebagai pengemudi taksi itu tetap setia kepada Anies selama bertahun-tahun. Ia pun memberikan suaranya dalam dua kali pemilihan, termasuk Pemilu Presiden 2024.
Baca Juga: Relawan Anies Baswedan Tak Bisa Halangi Partai yang Tarik Dukungan
Namun, dengan tidak adanya nama Anies dalam surat suara Pilkada DKI nanti, Herry berencana untuk menjadi golput. “Saya melihat pribadi calon, bukan partainya,” ungkap Herry Tondok.
Anies Baswedan Tak Maju di Pilkada 2024, Potensi Adanya Perpindahan Suara
Selain Herry, banyak pendukung Anies lainnya yang merasa ragu untuk memberikan suara kepada kandidat lain. Sebagian diantaranya mungkin akan memilih untuk tidak menggunakan hak pilih mereka sama sekali.
Anies Baswedan yang gagal ikut Pilkada 2024 ini memancing sejumlah pendapat, termasuk dari beberapa pengamat politik.
Menurut Karyono Prabowo, pengamat politik dari Indonesian Public Institute, ada beberapa skenario yang mungkin terjadi.
Pendukung Anies yang juga merupakan simpatisan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kemungkinan besar akan memberikan suaranya kepada Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat, yang didukung oleh PKS. Karena pemilih PKS terkenal sangat militan dan cenderung loyal kepada partainya.
Namun, tidak semua pendukung Anies Baswedan adalah simpatisan PKS. Bagi pendukung Anies dari kelompok nasionalis, suara mereka bisa terpecah antara Ridwan Kamil-Suswono, dan Pramono Anung-Rano Karno yang diusung oleh PDIP.
Baca Juga: Anies Baswedan Gagal Nyalon di Pilkada Jakarta, Ini Kata Politisi Fahri Hamzah
Swing voters, pemilih yang belum memutuskan pilihannya, menjadi kelompok yang paling diperebutkan oleh ketiga kandidat yang ada.
Masa Depan Jakarta di Tangan Kandidat Baru
Ridwan Kamil, Pramono Anung, dan Dharma Porengkun, ketiganya telah mendaftarkan diri sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta.
Hingga kini visi dan misi mereka belum sepenuhnya dipaparkan, namun setiap kandidat berjanji untuk membawa perubahan signifikan bagi Jakarta.
Ridwan Kamil berjanji untuk memperbaiki layanan kesehatan dan pendidikan. Sementara Pramono Anung menekankan pentingnya melanjutkan program-program sebelumnya, dan Dharma Porengkun, pensiunan jenderal polisi, juga telah menyatakan visinya yang pro-rakyat.
Baca Juga: PKB Tidak Sepakat Anies Baswedan Berpasangan dengan Kader PKS Sohibul Iman
Dengan tidak adanya Anies Baswedan di Pilkada 2024, apakah Jakarta akan melihat perubahan arah politik yang signifikan? Atau akankah suara pendukung Anies terbagi dan bahkan menghilang dari panggung politik Jakarta? (Feri Kartono/R3/HR-Online/Editor: Eva)