harapanrakyat.com,- Mahasiswa dan masyarakat menggelar aksi tidur di perempatan Tugu Asmaul Husna Jalan KHZ Mustofa, Kota Tasikmalaya Jawa Barat , Kamis (22/8/2024).
Aksi tidur di jalan tersebut merupakan bentuk protes mahasiswa dan masyarakat terhadap demokrasi Indonesia yang dianggap sedang tidur. Selain itu, aksi tidur di jalan juga merupakan simbol masyarakat yang bermimpi demokrasi Indonesia bisa lebih baik di masa depan.
Baca Juga: Demo RUU Pilkada, Mahasiswa Bakar Kursi DPRD Tasikmalaya
Korlap Aksi, Muhamad Mikdarnudin mengatakan, ada filosofi yang diusung di balik aksi mahasiswa Tasikmalaya tidur di jalan.
“Kami melakukan aksi tidur bagian dari demokrasi hari ini yang tidur. Di dalam bentuk tidur, berfilosofi bahwa mudah-mudahan kami bermimpi dan masyarakat Indonesia maupun bangsa ini, ke depannya demokrasinya bisa baik,” katanya.
Ia mengatakan, demokrasi Indonesia saat ini tidak baik-baik saja, apalagi dengan adanya upaya DPR RI mengesahkan RUU Pilkada yang dianggap melawan putusan MK.
“Hari ini demokrasi kita sedang tidak baik-baik saja, gonjang-ganjing yang dilakukan oleh Dewan Perwakilan Rakyat hari ini sangat-sangat mencerminkan demokrasi yang tidak sehat,” tegasnya.
Menurutnya, aliansi mahasiswa dan masyarakat Kota Tasikmalaya turun ke jalan sebagai bentuk protes atas gonjang-ganjing yang terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Public Figur Ramai Ajak Gerakan Kawal Putusan MK daripada Isu Perselingkuhan Selebgram
“Aksi tidur akan terus kami lakukan sampai Magrib, karena kalau memang terlalu lama, nanti terjadi chaos di masyarakat. Kami menginginkan masyarakat ikut berpartisipasi. Tetapi karena memang sedikit yang hadir, maka kami akan melakukan tidak akan sampai larut malam,” katanya.
Sementara itu aksi demo RUU Pilkada juga terjadi di DPRD Kota Tasikmalaya. Mahasiswa bersama masyarakat berusaha merangsek masuk dan menduduki gedung DPRD Kota Tasikmalaya. Bukan itu saja, massa juga terlihat menyeret kursi dari dalam gedung dan membakarnya di halaman DPRD Kota Tasikmalaya.
Massa aksi kemudian ditemui oleh dua orang anggota DPRD Kota Tasikmalaya yang langsung menyetujui tuntutan massa. (Apip/R7/HR-Online/Editor-Ndu)