harapanrakyat.com,- Ada sebanyak 27 ribu pelaku UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Kota Banjar, Jawa Barat. Namun, yang tercatat telah memiliki Nomor Induk Berusaha atau NIB baru 6.637 pelaku usaha.
Baca Juga: Produk Olahan Mejeng di Pasar Modern, Pelaku UMKM di Kota Banjar Diharap Konsisten
Jumlah tersebut berdasarkan data yang disampaikan oleh Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Banjar belum lama ini.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perdagangan (DKUKMP) Kota Banjar, Sri Sobariah, mengatakan, berdasarkan data jumlah pelaku UMKM yang tercatat ada sebanyak 27 ribu pelaku usaha.
Dari 27 ribu pelaku UMKM itu belum semuanya memiliki nomor induk berusaha atau NIB. Seperti pelaku UMKM yang bergerak pada sektor jasa dan warung kelontongan.
Ia menyebutkan, pelaku usaha yang sudah memiliki NIB kebanyakan mereka yang bergerak di sektor olahan makanan kemasan, sudah punya brand. Serta produksinya cukup produktif.
“Rata-rata pelaku UMKM yang menghasilkan produk kemasan. Nanti akan kami target untuk pembuatan NIB,” kata Sri Sobariah, Jumat (23/8/2024.
Baca Juga: Pelaku UMKM di Kota Banjar Bagikan Tips Membuat Produk Ecoprint Begini Caranya
6.637 NIB untuk Pelaku UMKM di Kota Banjar
Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Banjar melalui bidang Penanaman Modal, Dewi Ambarwati, saat rilis capaian realisasi investasi tahun 2024 menyampaikan bahwa sebanyak 6.637 pelaku skala mikro kecil yang sudah membuat NIB.
Data pelaku UMKM yang telah membuat NIB tersebut berdasarkan data laporan sejak diberlakukan perizinan melalui Online Single Submission Risk Based Approach (OSS-RBA), terhitung sampai dengan Juni 2024.
Meski pelaku usaha skala mikro kecil tidak wajib membuat Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Online. Namun, pihaknya menganjurkan agar para pelaku usaha tersebut membuat laporan.
Pembuatan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) Online untuk pelaku usaha skala mikro kecil itu untuk memberikan kontribusi pada realisasi investasi. Dan serapan tenaga kerja.
Baca Juga: Ratusan Pelaku UMKM di Kota Banjar Berlomba Naik Kelas
“Sampai dengan bulan Juni 2024 sudah terbit 6.637 NIB. Dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia atau KBLI terbanyak pada sektor usaha industri kerupuk, peyek, dan sejenisnya,” jelas Dewi. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)