harapanrakyat.com,- Sejumlah petani cabai di Desa Sukamaju, Kecamatan Cihaurbeuti, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat mengalami kerugian. Hal itu akibat tanaman cabai yang mereka tanam terserang penyakit Patek (Antraknosa), sehingga hasil panen berkurang.
Dari pantauan di lapangan, Sabtu (13/7/2024), para petani mengeluh karena tanaman cabai jenis cabai domba busuk serta daunnya juga layu.
Baca Juga: Petani Milenial di Ciulu Ciamis Sukses Panen Bawang Merah
Salah seorang petani cabai, Hidayat (40) mengatakan, kalau saat ini merupakan masa panen keenam. Namun, pada panen sekarang harus merugi, pasalnya tanaman cabai tersebut itu terserang penyakit patek.
“Kerusakan dari penyakit Patek sekarang ini sekitar 60 persen, jadi lumayan banyak. Sedangkan yang bisa dipanen hanya setengahnya saja, itu juga kurang,” katanya.
Hidayat menyebut, kalau panen kelima ada sebanyak 1,2 kuintal cabai jenis cabai domba. Sedangkan untuk panen keenam ini, harusnya bisa lebih dari panen kelima. Akan tetapi, Namun, melihat kondisi seperti ini, mungkin turun drastis. Pasalnya terserang penyakit Patek.
“Kalau normal itu biasanya satu pohon cabai itu bisa menghasilkan sekitar 2 kilogram. Tapi sekarang karena adanya Patek, jadi kemungkinan hanya sekitar setengah kilogram saja,” ucapnya.
Upaya Petani Ciamis Atasi Cabai yang Terserang Patek
Sementara untuk mengatasi serangan hama tersebut, dirinya selalu melakukan penyemprotan rutin terhadap tanaman cabainya. Namun apalah daya, penyakit tersebut tetap menyerang tanamannya.
“Kalau normal itu tanaman cabai ini bisa sampai 20 kali panen. Namun karena tanaman ini telah terserang penyakit, maka kita akan ganti tanaman,” tuturnya.
Hidayat mengungkapkan, untuk harga cabai jenis domba yang ia tanam itu. dijual ke pasar sekitar Rp 40.000 sampai Rp 50.000 per kilogramnya.
“Kalau harga di pasar untuk cabai jenis domba ini di kisaran Rp 50 ribu sampai Rp 60 ribu per kilogramnya. Kalau saya menjualnya itu sekitar Rp 40 ribu sampai Rp 50 ribu,” ungkapnya.
Baca Juga: Hektaran Sawah Diserang Hama Wereng, Petani Sidaharja Ciamis Lakukan Semprot Massal
Menurutnya, dengan kondisi tanaman cabai yang terserang patek, tentu saja membuat dirinya merugi. Pasalnya hasil panen menjadi berkurang, dan otomatis pendapatan juga berkurang.
“Segala upaya untuk antisipasi telah kita lakukan, namun mungkin hasilnya tidak seperti panen sebelumnya. Kita ikhlas saja, kalau pendapatan tentu berkurang karena hasil panen juga berkurang,” pungkasnya. (Ferry/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)