Kamis, April 17, 2025
BerandaBerita CiamisSosok Pangeran Usman, Ulama Besar Penyebar Islam di Kawali Ciamis

Sosok Pangeran Usman, Ulama Besar Penyebar Islam di Kawali Ciamis

harapanrakyat.com,- Sosok Pangeran Usman merupakan penyebar agama Islam di eks Kerajaan Galuh atau Kawali, Ciamis. Menariknya, makam ulama besar yang berada di Astana Gede Kawali itu berbentuk panjang.

Konon, makam Pangeran Usman dibuat panjang itu adalah suatu penghormatan dari masyarakat sekitar atas jasa-jasa sang ulama besar tersebut.

Budayawan Kawali dan juga petugas Dinas Pariwisata Ciamis, Enno menceritakan, sosok Pangeran Usman itu sebagai penyebar agama Islam yang datang ke Kawali pada tahun 1643.

Pada saat itu, kata Enno, ada lima ulama besar. Salah satu yang di makamkan di Astana Gede Kawali itu ada dua, yakni Adipati Singacala dan Syekh Pangeran Usman.

“Menariknya, dari nama Pangeran Usman. Kalau Usman itu tidak dari daerah Sunda, jadi beliau itu adalah orang Yaman Timur Tengah. Lalu datang ke Cirebon, di sana Pangeran Usman mendampingi Syekh Syarief Hidayatulloh selama 10 tahun sampai menikah dengan Anjung Sari,” katanya, Senin (1/7/2024).

Baca Juga: Menguak Sejarah dan Mitos Mata Air Cikawali di Astana Gede Ciamis

Menurutnya, Anjung Sari ini adalah salah satu santriwati berikut juga ahli seni. Dari sana keahlian-keahlian dari sang istri, Pangeran Usman mempunyai gagasan dalam media penyebaran agama Islam.

“Salah satunya adanya Genjing Ronyok, seni Tarbang dan lain-lain,” tuturnya.

Sosok Pangeran Usman juga dipercaya oleh Syekh Syarief Hidayatulloh selama 10 tahun di Cirebon pernah menjadi juru tulis Sunan Gunung Jati pada waktu itu. Pangeran Usman juga memimpin 5 ulama besar tersebut.

“Makanya makamnya juga berbeda dengan yang lain, yakni ukurannya panjang. Jadi cirinya itu, beliau itu saking banyak jasanya di tempat ini. Jadi itu suatu bentuk penghormatan masyarakat sekitar,” ucapnya.

Sosok Pangeran Usman Pernah Dirikan Pesantren di Astana Gede Kawali Ciamis

Enno menyebut, Astana Gede Kawali ini pernah dibuat pesantren. Peninggalan-peninggalan seperti prasasti, batu lingga, sampai batu kursi di Astana Gede itu berada di bawah bangunan pesantren tersebut.

“Kenapa begitu, justru Pangeran Usman dan Adipati Singacala itu melindungi. Jadi di abad 17, lagi gencar-gencarnya agama Islam berdatangan. Islam itu juga terbagi ada Islam murni, ada juga Islam yang ditumpangi dengan politik dan kekuasaan,” ucapnya.

“Jadi untuk melindungi hal itu, Sunan Gunung Jati menugaskan ulama agar membangun pesantren disitu (Astana Gede) jadi untuk menyembunyikan prasasti. Sehingga Mataram masuk tidak bisa apa-apa mereka,” tambahnya.

Pada waktu itu, Kawali masuk ke wilayah Keresidenan Cirebon. Jadi yang ingin masuk atau menguasai Kawali tidak bisa, karena harus berhadapan dengan Sunan Gunung Jati.

Enno menegaskan, kalau pesantren tidak adanya itu saat ini belum terungkap. Tapi, bekas-bekas adanya pesantren di Astana Gede Kawali itu ditemukannya beberapa gerabah atau keramik tapi didalamnya itu ada tulisan-tulisan Arab.

“Kemudian ada peninggalan-peninggalan yang ukiran-ukiran Arab, seperti Salawat yang diukir dalam batu. Lalu di sebrang Astana Gede itu adalah lapangan, lalu ada pemakaman umum. Dan nama jalanya itu adalah Rancamaya. Ternyata itu adalah nama pesantrennya,” pungkasnya. (Ferry/R9/HR-Online/Editor-Dadang)

Mengetahui Makna Tanda Seru Merah di WA dan Cara Mengatasinya

Mengetahui Makna Tanda Seru Merah di WA dan Cara Mengatasinya

Sudahkah Anda mengetahui arti tanda seru merah di WA? Tanda ini umumnya menunjukkan bahwa pesan atau chat WhatsApp yang telah dikirim mengalami kegagalan. Meskipun...
Tes Kebugaran Fisik

Calon Jemaah Haji di Kota Banjar Jalani Tes Kebugaran Fisik, Jalan Kaki 1,6 Km

harapanrakyat.com,- Sebanyak 120 calon jemaah haji Kota Banjar, Jawa Barat, yang akan berangkat ke Tanah Suci tahun 2025, melakukan tes kebugaran fisik yang diselenggarakan...
Oknum Dokter Cabul di Garut

Akhirnya Oknum Dokter Cabul di Garut Ditetapkan Tersangka, Malam Ini Langsung Ditahan

harapanrakyat.com,- Oknum dokter cabul di Garut, Jawa Barat, yang melakukan pelecehan seksual kepada ibu hamil saat praktik di salah satu klinik swasta akhirnya ditetapkan...
Bewara Ngalaksa 2025

Bewara Ngalaksa 2025 Dimulai, Warga Rancakalong Sumedang Siap Meriahkan Acara Budaya

harapanrakyat.com,- Kegiatan budaya khas Rancakalong, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, yakni Ngalaksa kembali menggema di masyarakat. Acara dimulai dengan kegiatan Bewara Ngalaksa 2025 yang berlangsung...
Miras Jenis Tuak

Terima Aduan Masyarakat, Satpol PP Kota Banjar Amankan Puluhan Liter Miras Jenis Tuak

harapanrakyat.com,- Puluhan liter minum keras (miras) jenis tuak diamankan petugas Satpol PP di wilayah Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat. Petugas Satpol PP...
Dikejar Lebah Odeng

Lagi Asyik Nyabit Rumput Warga Cipaku Ciamis Dikejar Lebah Odeng, Begini Kondisinya

harapanrakyat.com,- Lagi asyik menyabit rumput, Holil warga Desa Cipaku, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dikejar lebah odeng, Rabu (16/4/2025). Meski telah berusaha lari...