Jumat, April 25, 2025
BerandaBerita TerbaruSerangan Udara Pertama TNI-AU terhadap Markas Belanda 1947

Serangan Udara Pertama TNI-AU terhadap Markas Belanda 1947

Serangan udara pertama TNI-AU terhadap markas Belanda tidak pernah dilupakan dalam sejarah Indonesia. Peristiwa ini terjadi pada tanggal 29 Juli 1947. Karena hal itu, tanggal tersebut jadi Hari Bhakti TNI-AU (Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara).

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Larantuka, Asal Usul dan Peninggalannya

Sebagai peristiwa penting sekaligus hari monumental, tentu perlu mengenal sejarahnya secara lebih mendalam. Dengan begitu, bisa mengetahui apa penyebab, dampak dan hal-hal lainnya yang terkait peristiwa tersebut.

Serangan Udara Pertama TNI-AU terhadap Markas Belanda dalam Sejarah Indonesia

Tanggal 29 Juli 1947 silam ada operasi udara pertama yang TNI-AU lakukan terhadap kedudukan Belanda. Hal ini terjadi saat Perang Revolusi Kemerdekaan.

Saat itu TNI-AU masih bernama AURI (Angkatan Udara Republik Indonesia). Peristiwa Perang Revolusi Kemerdekaan sendiri membuat sejumlah pahlawan AURI gugur.

Pahlawan tersebut seperti halnya Komodor Muda Udara Abdulrachman Saleh, Opsir Muda Udara I Adisumarmo dan Komodor Muda Udara Agustinus Adisutjipto. Jasa pahlawan tersebut tidak bisa dilupakan begitu saja.

Oleh karena itu, nama ketiganya jadi nama 3 bandara. Bandara tersebut ada di Solo, Malang dan Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penyebab Serangan Udara 

Rupanya berlangsungnya serangan udara pertama TNI-AU terhadap markas Belanda bukan tanpa alasan. Ada pemicunya sehingga AURI melakukan serangan udara.

Operasi ini terjadi sebagai bentuk serangan balasan dari AURI kepada Belanda. Belanda tanggal 21 Juli 1947 melakukan Agresi Militer I.

Hal ini ada kaitannya dengan Perjanjian Linggarjati pada 15 Oktober 1946. Perjanjian tersebut merugikan pemerintah Indonesia.

Dalam perjanjian memang ada salah satu poin yang menguntungkan Indonesia yakni pengakuan Indonesia atas Sumatera dan Jawa. Kendati demikian, Belanda masih memiliki kekuatan yang besar di daerah Jawa.

Pasukan Belanda pun berusaha menghancurkan kedaulatan Indonesia. Di Agresi Militer I, Belanda berhasil menguasai sebagian besar pos penting yang ada di Sumatera, Madura, hingga Jawa.

Dalam Agresi Militer I ini, Belanda memang tak henti-hentinya menghancurkan pangkalan udara yang ada di Indonesia. Tercatat hanya Lapangan Udara Maguwo di Jogja saja yang selamat.

Kronologi Serangan Udara 

Karena penyebab tersebut, AURI memberikan balasan dengan menyerang markas Belanda yang ada di Semarang, Ambarawa dan Salatiga. Serangan ini melibatkan sejumlah pesawat.

Salah satunya yaitu pesawat pengebom ringan (Guntei). Lalu juga ada dua pesawat Cureng yang tidak lain merupakan pesawat latih dengan sayap ganda bekas penjajahan Jepang.

Baca Juga: Pasukan Siliwangi Menumpas PKI pada Pemberontakan Madiun

Untuk pilotnya, pesawat Guntei diterbangkan oleh Kadet Udara 1 Mulyono. Lalu untuk dua pesawat lainnya melibatkan Kadet Udara 1 Sutarjo Sigit serta Kadet Udara 1 Suharnoko Harbani.

Pesawat-pesawat tersebut dipasangi bom. Kemudian terbang meninggalkan Lapangan Udara Maguwo.

Untuk pesawat Guntei terbang ke Semarang dengan penembak Dulrahman. Lalu untuk pesawat Cureng dengan pilot Kadet Udara 1 Sutarjo Sigit pergi ke Salatiga bersama penembak Sutarjo.

Sedangkan untuk pesawat Cureng satunya lagi bersama penembak Kaput pergi ke Ambarawa. Untuk menghindari serangan dari pesawat pemburu Belanda, kadet-kadet tersebut terbang rendah lantas mendarat dan menyembunyikan pesawatnya.

Walau memiliki banyak keterbatasan, namun serangan udara pertama TNI-AU terhadap markas Belanda berjalan lancar. Aksi ini pun sukses membuat mental Belanda jadi turun.

Dampak Serangan Udara 

Serangan balasan dari AURI menimbulkan dampak yang luar biasa. Salah satu dampaknya yaitu gugurnya tiga pahlawan yang sudah kita sebutkan tadi.

Pahlawan tersebut gugur saat berada di pesawat Dakota VT-CLA AURI. Pesawat ini terbang dari Singapura pada siang hari dengan membawa obat-obatan untuk kepentingan perjuangan.

Meski begitu, pesawat P-40 Kitty Hawk belanda menembakinya. Selain ketiga pahlawan AURI, korbannya juga kru dan sejumlah penumpang.

Hanya satu penumpangnya saja yang selamat dalam peristiwa tersebut. Ia adalah Abdulgani Handonotjokro.

Di sisi lain, serangan udara ini bisa meningkatkan semangat untuk melawan Belanda. Selain itu, perjuangan pahlawan juga perlu dikenang sepanjang masa.

Hal tersebut sebagaimana yang tertuang dalam akun Instagram @spotdirga. Tanpa jasa mereka, Indonesia tidak bisa merdeka seperti sekarang ini.

Baca Juga: Pertempuran Laut Cirebon, Penyerangan Kapal Angkatan Laut

Setelah simak uraian di atas, pasti bisa mengetahui bagaimana serangan udara pertama TNI-AU terhadap markas Belanda yang terjadi pada tanggal 29 Juli 1947 silam. Adanya serangan balasan ini menandakan bahwa Indonesia tidak diam saja ketika ditindas oleh negara lainnya. (R10/HR-Online)

Hindari Kebocoran PAD, DPRD Ciamis Sarankan Dishub Tata Kembali Parkir Tepi Jalan Umum

Hindari Kebocoran PAD, DPRD Ciamis Sarankan Dishub Tata Kembali Parkir Tepi Jalan Umum

harapanrakyat.com,- Carut marutnya lahan parkir tepi jalan umum di wilayah Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, harus segera mendapatkan penataan yang baik oleh Dinas Perhubungan Ciamis...
Disdik Ciamis Pastikan akan Terus Sosialisasi SE Larangan Siswa SD dan SMP Bawa Kendaraan Bermotor ke Sekolah

Disdik Ciamis Pastikan akan Terus Sosialisasi SE Larangan Siswa SD dan SMP Bawa Kendaraan Bermotor ke Sekolah

harapanrakyat.com,- Dinas Pendidikan Ciamis, Jawa Barat menyatakan akan terus melakukan sosialisasi terkait larangan penggunaan kendaraan bermotor bagi pelajar SD maupun SMP. Bahkan rencananya akan...
Mengenal Fenomena Smiley Face pada 25 April 2025 di Langit Fajar

Mengenal Fenomena Smiley Face pada 25 April 2025 di Langit Fajar

Kabar akan terjadinya fenomena smiley face di langit Indonesia pada 25 April 2025 nanti, berhasil mencuri perhatian publik. Fenomena astronomi langka yang mirip dengan...
Pasangan Lansia Asal Cimalaka Sumedang Akhirnya Berangkat Haji Setelah Menunggu 10 Tahun

Pasangan Lansia Asal Cimalaka Sumedang Akhirnya Berangkat Haji Setelah Menunggu 10 Tahun

harapanrakyat.com,- Komar (78) dan istrinya Hasanah (74), pasangan lanjut usia (lansia) asal Sumedang, Jawa Barat, akhirnya bisa mewujudkan impiannya untuk berangkat menunaikan ibadah haji...
Cara Isi Akun Pembayaran FB Pro, Mulai Cuan dari Facebook

Cara Isi Akun Pembayaran FB Pro, Mulai Cuan dari Facebook

Dunia digital sekarang bukan cuma soal unggah foto atau video lucu. Facebook juga sudah berubah jadi tempat menghasilkan uang. Tapi supaya bisa menikmati fitur...
Kandungan Surat Al Kahfi Ayat 28, Pesan Keteguhan Hati

Kandungan Surat Al Kahfi Ayat 28, Pesan Keteguhan Hati

Siapa yang tidak pernah merasa dilema antara pilihan dunia dan prinsip hidup? Kadang, ada momen ketika seseorang berhadapan pada tekanan sosial yang besar. Entah...