harapanrakyat.com,- Acara Sarasehan Perlindungan Kekayaan Intelektual digelar Kanwil Kemenkumham Jawa Barat bersama BOMA (Baresan Olot Masyarakat Adat), Senin (22/7/2024).
Baca Juga: Pelantikan Pejabat Pembina Keamanan, Ini Pesan Kakanwil Kemenkumham Jabar
Acara tersebut bertujuan untuk menghargai dan mengakui nilai-nilai kearifan lokal dalam kekayaan budaya serta alam yang ada di Jawa Barat.
Kepala Divisi Yankumham Andi Taletting Langi dalam laporannya menyampaikan bahwa, Sertifikat KIK (Kekayaan Intelektual Komunal) dan Sertifikat IG (Indikasi Geografis) diberikan untuk melindungi berbagai produk, atau pengetahuan keunikan tradisional Jawa Barat.
Hal ini sebagai langkah dalam mendukung pelestarian praktik-praktik tradisional, yang mana masyarakat setempat telah melestarikannya selama berabad-abad.
Melalui kegiatan tersebut, masyarakat lokal di Jabar bisa memperkuat identitasnya sebagai pemegang sekaligus penjaga kekayaan alam dan budaya yang berharga.
Karena hal tersebut tak hanya untuk meningkatkan kebanggaan lokal, tetapi juga memberikan motivasi agar terus melestarikan pengetahuan dan tradisi secara turun-temurun dari generasi ke generasi.
Kakanwil Jabar Buka Secara Resmi Sarasehan Perlindungan Kekayaan Intelektual
Acara sarasehan resmi dibuka oleh Kepala Kanwil Kemenkumham Jabar Masjuno. Hadir pula Pimpinan Tinggi Pratama Kantor Wilayah Kemenkumham Jabar, serta narasumber Laina Sumarlina Sitohang selaku Analis Kebijakan Muda DJKI.
Kemudian Ganjar Kurnia dari Majelis Masyarakat Sunda, Eka Santosa sebagai Duta Sawala, seniman Jabar, Budi Dalton, serta Dadang Hendris dari Forum Penyelamat Hutan Jawa.
Dalam sambutannya Eka Santosa menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepedulian dari Kemenkumham Jawa Barat kepada Pelestarian Budaya Jabar.
Menurut Eka Santosa, Menkumham RI sudah sangat berjasa karena perhatian dan memajukan Masyarakat Adat.
“Dalam rangka Pinton Ajen yang ke-3 ini kita berharap dapat memajukan lagi Adat Sunda yang makin mendunia. Dan bagi masyarakat adat di Indonesia, kegiatan ini menjadi stimulus untuk semakin eksis seiring dengan perkembangan zaman,” ujarnya.
Sementara itu, Kakanwil Masjuno dalam sambutannya mengatakan, acara ini bukan sekedar seremoni formal saja, tapi merupakan peristiwa yang mengangkat nilai-nilai kearifan lokal.
Baca Juga: Kemenkumham Jabar Dukung Pemerintah Berantas Penyalahgunaan Narkoba dan Judi Online
Tentunya upaya pelestarian budaya tradisional ini sangat berharga bagi masyarakat. Acara sarasehan ini merupakan bukti nyata dari upaya kolektif guna melindungi serta menghargai terhadap warisan alam dan budaya di Provinsi Jawa Barat.
Masjuno juga menjelaskan bahwa, keberadaan sertifikat-sertifikat tersebut tidak hanya untuk memastikan hak-hak hukum secara adil bagi komunitas lokal. Tapi mengamankan pengetahuan mengenai praktik-praktik tradisional yang sudah diturunkan secara turun-temurun.
Kehadiran BOMA Istimewa
Dalam acara Sarasehan Perlindungan Kekayaan Intelektual ini, hadirnya BOMA kian menambah keistimewaan.
“Kita hadir disini sebagai simbol dari pengakuan terhadap peran sentral pemerintah bareng masyarakat adat Jabar menjaga keseimbangan alam dan manusia. Serta mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi berikutnya. Jika mau mengenal budaya maka turun sampai ke alam,” terangnya.
Lanjut Masjuno, jangan hanya pandai berkata-kata, tapi buktikan dengan berkarya. Jadilah manusia yang bisa bermanfaat, jangan yang hanya memberikan mudorotnya.
“Yang bisa kita banggakan pada dunia yaitu adat istiadat. Jabar boleh berbangga lantaran Indikasi Geografisnya telah mendunia. Seperti Batik Kopi Java Preanger, dan cemplongan,” imbuhnya.
Masjuno pun mengajak Masyarakat Adat untuk bisa lebih peduli sekaligus melindungi kekayaan budaya yang dimiliki. Karena Jawa Barat merupakan gudangnya seni. Kebesaran bangsa karena masyarakatnya menghargai budayanya sendiri.
Ia pun berharap kegiatan ini tidak hanya sebatas merayakan momentum saja, tetapi berkomitmen yang lebih serius lagi untuk mendukung pelestarian keanekaragaman alam dan budaya di Indonesia.
Baca Juga: Tingkatkan Kualitas LITMAS, Kemenkumham Jabar dan IPKEMINDO Sosialisasikan Tupoksi PK dan APK
“Komitmen berkelanjutan adalah hal yang jadi pekerjaan kita semua dalam melangsungkan budaya kita agar terus digunakan secara turun-temurun,” tutupnya. (Eva/R3/HR-Online)