harapanrakyat.com,- Kementerian Perdagangan (Kemendag) berencana menaikan harga eceran tertinggi (HET) Minyakita sebesar Rp 1.700. Sehingga jika sudah resmi, maka harganya menjadi Rp 15.700.
Baca Juga: DKUKMP Ciamis Mulai Distribusikan Minyak Kita di Pasar Manis
Namun, di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, saat ini harga Minyakita sudah Rp 17.000 per liternya.
Berdasarkan pantauan di Pasar Manis Ciamis, Senin (15/7/2024), harga Minyakita di sejumlah ruko itu Rp 17.000 per liter, dan Rp 32.000 untuk dua liter. Harga tersebut sejak lebaran.
Salah satu pedagang di Blok A Pasar Manis Ciamis, Hj Iis mengaku, kalau dirinya menjual Minyakita Rp 17.000 per liternya. Sedangkan untuk ukuran dua liter itu Rp 32.000.
Ia mengaku, memang sebelum lebaran, Minyakita di harga Rp 16.000 per liternya.
“Naik Rp 1.000, tadinya Rp 16.000 per liternya, namun saat ini naik jadi Rp 17.000. Kalau yang ukuran dua liter itu Rp 32.000 per liternya,” katanya, Senin (15/7/2024).
Alasan Harga HET Minyakita di Pasar Manis Ciamis Naik
Menurutnya, untuk kondisi saat ini harga naik namun barang juga langka, jadi susah. Dirinya juga hanya bisa mendapatkan 1 karton saja untuk ukuran dua liter, itu juga harus disilang atau membeli minyak kemasan merek lain.
“Setelah lebaran, barangnya susah atau langka. Saya juga tidak tahu, karena dari supplier nya seperti itu. Saya juga hanya dapat 1 karton saja,” ujarnya.
Sementara terkait akan adanya rencana harga HET Minyakita naik, Iis menyebut, kalau dari supplier juga sudah naik.
Akibat kenaikan tersebut, tidak sedikit pembeli yang protes karena banderol HET Minyakita Rp 14.000.
“Padahal kami dengan menjual Rp 17.000, mendapatkannya lebih dari Rp 15.000. Jadi kami hanya mengambil keuntungan sedikit saja,” ucapnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ari, pedagang di Pasar Subuh Ciamis. Kalau dengan adanya rencana harga HET Minyakita naik, ia mengaku tidak mengetahui. Namun yang pasti saat ini juga sudah naik.
“Biasanya saya beli itu per karton, jadi di Rp 175.000 sampai Rp 180.000. Itu juga distributornya berbeda-beda,” ucapnya.
Baca Juga: Pemerintah Segera Tambah Pasokan MinyaKita di Jawa Barat
Meski memang harga tersebut naik, namun menurut Ari, pembeli tidak akan beralih ke minyak curah. Sebab, Ari menyebut, kalau pembeli itu biasanya jika sudah minyak kemasan tetap akan membeli atau memakai minyak kemasan.
“Jadi bedanya gini, yang tadinya minyak bermerek kan mahal, pindah ke Minyakita karena lebih murah. Kalau minyak curah tetap saja ke minyak curah, tidak beralih walau Minyakita naik,” pungkasnya. (Ferry/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)