harapanrakyat.com,- Puluhan siswa korban keracunan di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mulai berangsur pulih.
Kepala Puskesmas Mangunjaya Suheryanto mengatakan, pihaknya memeriksa 30 siswa SMAN 1 Mangunjaya yang diduga keracunan.
“Setelah pemeriksaan dari tim kami, sebanyak 11 siswa bisa pulang dan dinyatakan sehat, sedang yang dirawat di sekolah ada 25 siswa,” katanya, Sabtu (20/7/2024).
Selanjutnya, kata Suheryanto, saat sore hari diperiksa kembali, ada beberapa siswa yang kembali membaik.
“Setelah sore diperiksa ada yang membaik kita pulangkan lagi, dan ada satu siswa yang tadinya dirawat di sekolah atas nama Wahid Akbar kemudian dirujuk ke RSUD Pandega,” kata Suheryanto.
Masih dikatakan Suheryanto, gejala keracunan yang dialami para siswa adalah pusing, mual muntah, dan ada yang sampai diare. Ia pun menduga para siswa tersebut keracunan makanan.
“Setelah kami periksa sampel darah di laboratorium, rata-rata leukositnya tinggi otomatis ada bakteri dalam tubuhnya terutama di pencernaannya,” pungkasnya.
Baca Juga: Polres Pangandaran Selidiki Kasus Keracunan Siswa di Pangandaran
Siswa Korban Keracunan Juga Dirawat di Puskesmas Padaherang Pangandaran
Sementara Dokter jaga yang menangani siswa korban keracunan di Puskesmas Padaherang dokter Hilda Fauzia mengatakan, pasien keracunan yang dirawat selama 24 jam sudah mulai membaik. Keluhannnya pun berangsur berkurang.
“Total pasien yang ada di sini mulai kemarin menerima 13 pasien Dari 13 pasien, 10 pasien diantaranya rawat inap, 3 pasien rawat jalan. Dari 10 pasien yang rawat inap 2 pasien sudah pulang, Jadi tinggal 8 pasien yang rawat inap,” katanya.
Pihaknya mulai menerima pasien siswa SMA Mangunjaya dari Jumat pagi dan masih ada penambahan 2 siswa. Kemungkinan bisa ada penambahan karena pasien yang datang dengan keluhan rata-rata sama, yakni mual, muntah, pusing, demam, dan mencret.
“Setelah penanganan dengan tim kesehatan Puskesmas Padaherang saat ini sudah mengalami perbaikan, dehidrasi sudah tertangani, demam sudah mulai turun, muntah tidak ada,” jelasnya.
Lebih lanjut dokter Hilda menuturkan, pihaknya masih belum mengizinkan pasien pulang. Alasannya karena ada beberapa obat yang masih harus diberikan sampai tuntas. Selain itu, pemeriksaan laboratorium darah masih dilakukan.
“Kalau penyebab pastinya kami tidak tahu kami hanya menangani pasien yang dengan keluhan tersebur. Kami hanya menangani kegawatdaruratan dan tergantung kondisi pasien juga,” katanya.
Baca Juga: 54 Siswa SMA Negeri di Pangandaran Diduga Keracunan saat MPLS
Ia menegaskan, mengetahui penyebab penyakit bukan ranahnya. Pihaknya hanya melayani kegawatdaruratan klinis pasien rawat inap sesuai SOP.
“Sejauh ini masih tertangani belum ada yang dirujuk. Dari segi obat, perawat dalam kejadian seperti ini kami sudah terbiasa bekerja secara tim,” pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan 54 siswa SMAN 1 Mangunjaya diduga keracunan makanan saat MPLS (Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah) pada Jumat (19/7/2024) pagi. Belakangan korban bertambah jadi 66 siswa.
Siswa korban keracunan tersebut dirawat di berbagai layanan kesehatan di Pangandaran. Termasuk PKM Mangunjaya, PKM Padaherang, dan klinik. (Madlani/R7/HR-Online/Editor-Ndu)
–