Senin, April 21, 2025
BerandaBerita JabarPopulasi Sapi Perah di Jawa Barat Hilang 34 Persen Karena PMK

Populasi Sapi Perah di Jawa Barat Hilang 34 Persen Karena PMK

harapanrakyat.com – DKPP Jawa Barat mengungkap dampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap populasi sapi di Jawa Barat. Sedikitnya 34 persen sapi perah di Jawa Barat mati akibat PMK.

Baca Juga : Jelang Idul Adha, Pengusaha Sapi Lokal di Kota Banjar Menanti Cuan

“Kita kehilangan populasi sapi perah setelah PMK 34 persen. Belum lagi produksinya yang turun, efek dari penyakit itu,” kata Sekretaris DKPP Jabar, Indriantari, kemarin.

Saat ini, kata Indri, pihaknya bekerja sama dengan pihak swasta untuk menambah populasi sapi perah di Jawa Barat. Hal itu agar produksi susu di Jabar kembali meningkat. Secara nasional, produksi susu sapi di Jawa Barat berada di urutan ketiga setelah Jawa Timur dan Jawa Tengah.

“Kami kerja sama dengan PT SCA untuk menambah populasinya dan meningkatkan produksinya. Secara nasional, Jawa Barat baru 20 persen memenuhi kebutuhan susu. Yang terbesar itu adalah Jawa Timur, Jawa Tengah, kemudian Jawa Barat,” ujarnya.

Indri memastikan, pihaknya terus berupaya menaikkan produksi susu walaupun populasi sapi perah di Jawa Barat mengalami penurunan yang signifikan. Mengingat, Jabar pernah menduduki peringkat pertama sebagai daerah penghasil susu terbesar.

Baca Juga : Heboh di Tasikmalaya, Sapi Sudah Disembelih Masih Bisa Berdiri

Lebih lanjut, ia menambahkan, hewan ternak selain sapi yang paling terdampak PMK yakni, sapi potong, domba, kambing, dan kerbau. Namun Indri tidak merincikan berapa jumlah masing-masing jenis ternak yang terpapar PMK.

Sebagai informasi, Jabar menjadi provinsi dengan kasus PMK terbanyak se-Indonesia. Pada 2022, Kepala BNPB, Letjen TNI Suharyanto menyatakan, ada 1.932 hewan yang terpapar PMK. Akibat paparan PMK itu, berdampak pada populasi sapi di Jawa Barat. (Reza/R13/HR Online/Editor-Ecep)

Penghuni Pasar Wisata diminta kosongkan lahan

Penghuni Pasar Wisata Pangandaran Diminta Kosongkan Lahan: Kami Pindah ke Mana?

harapanrakyat.com,- Sejumlah penghuni Pasar Wisata di Desa Pananjung, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat mengaku resah. Pasalnya mereka diminta mengosongkan area Pasar Wisata seluas 72.000 meter...
Respons Warga yang Menempati Jalur Rel Banjar-Pangandaran Soal Rencana Reaktivasi

Respons Warga yang Menempati Jalur Rel Banjar-Pangandaran Soal Rencana Reaktivasi

harapanrakyat.com,- Sejumlah warga di Kota Banjar, menempati tanah jalur rel kereta api Banjar-Pangandaran merespons soal rencana reaktivasi yang digulirkan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi...
Rencana Reaktivasi Banjar-Cijulang Pangandaran

Ada Rencana Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Cijulang, Warga Terdampak di Pangandaran Ingin Kepastian

harapanrakyat.com,- Warga terdampak rencana Reaktivasi Kereta Api Banjar-Cijulang di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat merasa khawatir dan minta kejelasan dari pemerintah. Rencana Reaktivasi kereta api...
kandang milik warga Pamarican

Kandang Milik Warga Pamarican Ciamis Terbakar, Puluhan Bebek dan Ayam Terpanggang

harapanrakyat.com,- Sebuah kandang bebek milik warga Desa Kertahayu, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, terbakar, Senin (21/04/2025) dini hari. Kandang bebek milik Rahmat Hidayat (70)...
Reaktivasi Jalur kereta Banjar-Cijulang

Wagub Erwan Sebut Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Cijulang Pangandaran Ditargetkan Selesai 2025

harapanrakyat.com,- Reaktivasi jalur Kereta Api Banjar-Cijulang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat sepanjang 82 kilometer ditargetkan selesai pada 2025. Penganggaran reaktivasi jalur kereta ini bahkan sudah...
Sejarah Kanjeng Sepuh Sidayu, Sosok Bupati dan Ulama yang Dicintai Rakyat Gresik di Jawa Timur

Sejarah Kanjeng Sepuh Sidayu, Sosok Bupati dan Ulama yang Dicintai Rakyat Gresik

Sejarah Kanjeng Sepuh Sidayu mungkin masih terlalu asing bagi sebagian besar masyarakat di wilayah Indonesia. Akan tetapi, bagi masyarakat Kabupaten Gresik, di Jawa Timur,...