harapanrakyat.com,- Beragam cerita saat petugas pemutakhiran data pemilih (Pantarlih) di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, saat melakukan Coklit atau pencocokan dan penelitian, salah satunya dirasakan Indri Novianti.
Indri Novianti sendiri baru pertama kalinya menjadi petugas Coklit yang bertugas di wilayah RW 24 Kelurahan Ciamis, Kecamatan Ciamis.
Dirinya harus melakukan Coklit di kediaman Bupati Ciamis periode sebelumnya yakni Herdiat Sunarya, yang masuk wilayah Coklit nya.
“Deg degan dan grogi serta bangga juga. Karena bisa melakukan Coklit di kediaman Bupati Ciamis periode sebelumnya dan juga bakal calon Bupati Ciamis,” ujar Indri, setelah melakukan Coklit di kediaman Herdiat Sunarya, Rabu (10/7/2024).
Ia mengaku bangga dan lega, lantaran proses coklit bisa berjalan dengan lancar. Meskipun sedikit grogi.
“Alhamdulilah tadi Ibu Kania Ernawati Herdiat sangat kooperatif saat kami beri pertanyaan. Lega dan bangga tentunya,” tuturnya.
Indri menceritakan pengalamannya selama bertugas menjadi Pantarlih. Ia menyebut kalau ada warga yang sudah ditemui karena orangnya tidak ada di rumah itu sudah biasa.
“Jadi harus beberapa balik lagi ke rumah warga untuk coklit. Lalu ada juga beberapa warga yang tidak mau tanda tangan, mungkin karena takut ada apa-apa. Tapi setelah dijelaskan, baru mereka mau,” ucap Indri.
Baca juga: Cerita Pantarlih Coklit Warga di Ciamis, Dikira Petugas Tagih Utang dan Minta Sumbangan
Tanggapan Istri Mantan Bupati Ciamis Usai Terima Petugas Pantarlih
Sementara itu Istri Herdiat Sunarya, Kania Ernawati mengatakan, coklit yang dilakukan petugas pantarlih merupakan hal biasa jelang pemilihan umum atau Pemilu.
“Jadi semua anggota keluarga, terutama anggota saya yang ada di rumah ini di cocokan siapa saja, dan disesuaikan yang ada di kartu keluarga,” katanya.
Untuk Pilkada Ciamis 2024 ini, Kania berharap dapat berjalan dengan lancar, tertib dan tidak ada satu hal yang tidak diinginkan bersama.
Di tempat terpisah, Kadiv Perencanaan Data dan Informasi KPU Ciamis Tohirin menyebut, progres Coklit di Kabupaten Ciamis sampai hari ini sudah mencapai 94,86 persen.
Artinya, meskipun tenggang waktu masih jauh yakni sampai tanggal 25 Juli 2024 tapi target coklit sudah diatas yang Provinsi Jabar diamanatkan.
“Kalau jumlah penduduk itu tidak ada acuan. Tapi DP4 atau data pemilih dalam pemilihan umum yang kita coklit yaitu sebanyak 961.678,” ucapnya.
Tohirin menyebut, kalau coklit itu merupakan salah satu upaya dalam pemutakhiran data pemilih. Kemudian tujuan pokoknya adalah melindungi hak konstitusional warga.
“Maka dari itu manfaatkan coklit dengan sebaik-baiknya, supaya hak konstitusional pemilih agar betul-betul terlindungi sampai waktunya tiba,” pungkasnya.(Ferry/R8/HR Online/Editor Jujang)