Kamis, Mei 8, 2025
BerandaBerita TerbaruPetilasan Dampu Awang, Menelusuri Jejak Sejarahnya

Petilasan Dampu Awang, Menelusuri Jejak Sejarahnya

Petilasan Dampu Awang dapat menjadi wisata religi yang layak untuk kita kunjungi. Indonesia kaya akan cerita rakyat dan sejarah yang tersebar di berbagai pelosok. Salah satu cerita menarik adalah tentang Petilasan ini yang terletak di Desa Sudimampir, Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu.

Baca Juga: Kapten Harun Kabir, Pahlawan dengan Kisah Heroik

Terkenal karena menjadi tempat tinggal sementara Mbah Fanani, seorang ‘petapa’ dari Dieng. Petilasan ini membuat banyak orang penasaran tentang siapa sebenarnya Dampu Awang. Mari kita telusuri jejak sejarah dan legenda yang menyelimuti tempat ini.

Petilasan Dampu Awang dan Sejarahnya

Menurut juru kunci petilasan di Indramayu, Dampu Awang adalah mertua dari Prabu Siliwangi. Ia adalah sosok penting dalam legenda Jawa, yang terkadang disamakan dengan tokoh Cheng Ho (Zheng He), laksamana terkenal dari Tiongkok. 

Namun, ada banyak versi cerita tentang siapa sebenarnya Dampu Awang ini. Dampu Awang terkenal sebagai seorang pedagang Tionghoa yang beragama Islam dalam cerita rakyat. 

Beberapa sumber menyebutkan bahwa ia juga seorang panglima perang dan nakhoda kapal. Nama Dampu Awang muncul dalam berbagai cerita di daerah Jawa, terutama di pesisir utara Jawa Tengah.

Legenda dan Mitos Dampu Awang

Cerita rakyat yang paling terkenal tentang Petilasan Dampu Awang adalah kisah tentang Gunung Perahu di Kedu. Menurut legenda, gunung tersebut adalah penjelmaan dari kapal besar milik Dampu Awang.

Di Lasem, ada cerita mengatakan bahwa Dampu Awang berusaha meminang adik Sunan Bonang dengan syarat membuat perahu terbang. Setelah berhasil, Sunan Bonang merasa tersaingi dan menjatuhkan perahu tersebut dengan sumpit saktinya. 

Layar perahu itu kemudian menjadi Gunung Layar, dan jangkarnya jatuh di pantai Rembang. Selain itu, terdapat tokoh yang terkenal sebagai Juragan Dampu Awang dalam reog Ponorogo dan permainan topeng Kediri. 

Dalam tradisi ini, Dampu Awang digambarkan sebagai sosok dengan topeng berhidung merah panjang dan bersenjata cambuk. Sosok inilah yang menambah warna pada cerita rakyat tentangnya.

Dampu Awang dan Prabu Siliwangi

Hubungan antara Dampu Awang dan Prabu Siliwangi juga menarik untuk kita simak. Naskah “Cerita Purwaka Caruban Nagari” menyebutkan bahwa Nyai Aci Putih, istri Prabu Siliwangi, adalah putri dari Dampu Awang. 

Ini mengukuhkan posisi Dampu Awang sebagai mertua dari raja terkenal Kerajaan Pajajaran tersebut. Selain itu, ada juga kisah tentang Nyai Lara Badaya, cucu Dampu Awang yang pergi ke Cempa dan belajar agama Islam dari Maolana Ibrahim Akbar.

Petilasan Dampu Awang di Indramayu

Petilasan ini terletak di Desa Sudimampir, Indramayu, menjadi tempat yang menarik perhatian sejak Mbah Fanani pindah ke sana. Di petilasan ini terdapat sumur dengan lima sudut yang menghadap kiblat, yang masyarakat yakini sebagai tempat bermunajat Dampu Awang. 

Baca Juga: Makam Mbah Kuwu Cirebon, Destinasi Wisata Religi Pendiri Kota ‘Udang’

Menurut Toha, pengurus petilasan, tempat ini ditemukan pada tahun 2015 dan sejak itu dibangun menjadi lebih layak dengan tambahan mushola dan tempat singgah. Ornamen hijau dan lampion Cina menghiasi petilasan yang terletak di tengah sawah warga ini. 

Sumur yang ada di petilasan ini terkenal unik karena airnya sangat bersih, meskipun berada dekat dengan sungai. Keanehan lain adalah posisi sumur yang tampak ‘di atas’ sungai, menambah aura mistis dan daya tarik tempat ini.

Mitos dan Wisata Religi

Sejak petilasan ini dibuka untuk umum, banyak pengunjung datang untuk berziarah dan mengambil air dari sumur yang dianggap memiliki keajaiban. Cerita tentang orang-orang yang mengalami kecelakaan atau sakit setelah mencuri batu bata dari tempat bermunajat Dampu Awang juga menambah mistis tempat ini.

Petilasan ini semakin ramai masyarakat kunjungi setelah keberadaan Mbah Fanani masyarakat ketahui. Ribuan orang datang baik untuk wisata religi maupun untuk sekadar bertemu dan bersalaman dengan Mbah Fanani.

Pentingnya Melestarikan Warisan Budaya

Toha, pengurus petilasan, menekankan pentingnya melestarikan tempat-tempat seperti ini sebagai bagian dari warisan budaya. Ia berharap pemerintah lebih peka terhadap peninggalan nenek moyang yang memiliki nilai sejarah dan budaya tinggi. 

Petilasan Dampu Awang adalah contoh bagaimana cerita rakyat, sejarah, dan mitos dapat hidup berdampingan dan menjadi daya tarik bagi masyarakat. Petilasan ini bukan hanya sekadar tempat ziarah, tetapi juga simbol kekayaan cerita rakyat dan sejarah Indonesia. 

Baca Juga: Sejarah Kebo Bule Surakarta, Perayaan Malam 1 Suro

Melalui cerita dan legenda yang mengelilinginya, kita dapat belajar banyak tentang masa lalu dan bagaimana budaya kita terbentuk. Melestarikan tempat-tempat seperti Petilasan Dampu Awang ini adalah bagian penting dari menjaga identitas dan warisan budaya kita untuk generasi mendatang. (R10/HR-Online)

Nasib Preman Kampung

Awalnya Sok Jagoan Endingnya Mewek di Kantor Polisi, Begini Nasib Preman Kampung di Garut yang Bacok Ustad

harapanrakyat.com,- Nasib preman kampung di Garut, Jawa Barat, yang melakukan pembacokan terhadap seorang ustad yang sedang beribadah sholat dzuhur berakhir di kantor polisi. Pelaku...
Pengembalian Tunjangan Rumdin DPRD

Aktivis Pertanyakan Dasar Pengembalian Tunjangan Rumdin DPRD Kota Banjar oleh Kejaksaan

harapanrakyat.com,- Aktivis Kota Banjar, Jawa Barat, Awwal Muzakki mempertanyakan dasar pengembalian uang tunjangan rumdin (rumah dinas) dan tunjangan transportasi pimpinan dan anggota DPRD Kota...
Rumah Warga di Karangkamulyan

Satu Rumah Warga di Karangkamulyan Ciamis Ambruk Akibat Tanah Longsor, 8 Jiwa Harus Mengungsi

harapanrakyat.com,- Satu rumah warga di Karangkamulyan, tepatnya di RT 10, RW 03, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, ambruk akibat tanah longsor...
Timnas Indonesia di Piala Dunia

Ini Kata Shin Tae-yong soal Peluang Timnas Indonesia di Piala Dunia 2026, Singgung Para Pemain

Sosok mantan pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong memang selalu jadi pusat perhatian publik. Kali ini, pria asal Korea Selatan itu membahas secara terbuka peluang...
larangan membawa kendaraan pribadi ke sekolah

SMAN 2 Cimahi Larang Siswa Tanpa SIM Bawa Kendaraan Pribadi ke Sekolah

harapanrakyat.com - SMAN 2 Cimahi, Jawa Barat, melarang semua siswa menggunakan kendaraan pribadi ke sekolah apabila belum memiliki SIM. Hal tersebut merupakan komitmen pihak...
Rumah Lansia di Padaherang Pangandaran Rusak Berat Diterjang Hujan dan Angin Kencang

Rumah Lansia di Padaherang Pangandaran Rusak Berat Diterjang Hujan dan Angin Kencang

harapanrakyat.com - Sebuah rumah milik lansia bernama Tuminah (73) warga Desa Pasirgeulis, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat rusak berat akibat diterjang hujan disertai...