Perbedaan darah O dan O+ sangat menarik. Memang keduanya sama-sama termasuk golongan darah O. Namun, rhesus negatif dan positif membuat golongan darah ini berbeda.
Baca Juga: Pengertian Aglutinogen dan Aglutinin pada Golongan Darah ABO
Masih banyak yang belum menyadari hal ini. Padahal, pemilik dari golongan O ini berjumlah cukup banyak di Indonesia.
Perbedaan Darah O dan O+, Berikut Pembahasannya
Berdasarkan data Dukcapil Kementerian Dalam Negeri pada tahun 2021, golongan O menjadi jenis yang paling banyak ada di Indonesia. Itulah kenapa, fakta-fakta dari golongan darah ini wajib kita pahami.
Terdapat dua rhesus dari golongan O, yakni rhesus negatif dan juga positif. Keduanya mungkin sama tetapi memiliki perbedaan yang cukup menarik.
Seperti yang diketahui sistem ABO pada setiap orang bisa terlihat dari antigen di dalam sel darah merah dan antibodi di dalam plasma. Orang dengan klasifikasi darah A artinya memiliki antigen A.
Begitu juga dengan orang dengan klasifikasi darah B artinya memiliki antigen B di dalam sel darah mereka. Ada juga klasifikasi AB yang artinya terdapat antigen A dan B di dalam sel darah dan tidak memiliki antibodi dalam plasma darahnya.
Terakhir ada O yang tidak memiliki antigen di dalam sel darah merah namun memiliki antibodi anti A dan B dalam plasma. Jadi, sistem klasifikasi ini terbilang sangat menarik.
O Rhesus Negatif Lebih Umum untuk Transfusi
Cara mengetahui perbedaan darah O dan O+ adalah dengan memahami keduanya terlebih dahulu. Rhesus negatif ini jadi darah yang paling umum, tidak seperti rhesus positif.
Untuk rhesus negatif O sendiri paling umum digunakan untuk transfusi ketika golongan pasien tidak teridentifikasi. Rhesus negatif bisa untuk keadaan darurat, trauma, serta pembedahan karena lebih universal.
Akan tetapi, O negatif tidak bisa menerima donor dari golongan lainnya, bahkan O positif. Jadi, pemilik O negatif tidak bisa menerima donor sembarangan.
Seementra itu, O positif tidak kompatibel untuk universal. Namun, rhesus positif ini kompatibel dengan sel eritrosit yang positif, seperti A+, B+, O+, setra AB+.
Perbedaan Populasi
Untuk perbedaan darah O dan O+ bisa juga terlihat populasinya. Kedua golongan darah ini memiliki populasi yang berbeda.
Sekitar 38 persen dari populasi memiliki golongan rhesus positif. Dengan begitu, O positif memang menjadi golongan yang paling umum.
Dari jumlah populasi rhesus positif tersebut, 80 persen dapat menerima darah O positif. Dengan populasi terbesar, tidak heran jika permintaan terhadap darah ini begitu tinggi.
Baca Juga: Karakteristik Golongan Darah A, B, AB, dan O di dalam Tubuh Manusia
Sementara itu, populasi rhesus negatif hanya sekitar 7 persen. Meski begitu, permintaan transfusi dari rhesus negatif masih sangat banyak karena bersifat universal.
Tidak seperti rhesus positif, O+ memiliki bisa untuk golongan darah lainnya. Darah ini juga dibutuhkan untuk transfusi darurat, misalnya saat ada korban kecelakaan dan lain sebagainya.
Stok dari golongan O negatif umumnya lebih cepat habis. Tidak heran jika Palang Merah selalu memprioritaskan untuk memenuhi permintaan rhesus negatif ini.
Fakta Golongan O
Setelah mengetahui perbedaan darah O dan O+, sebaiknya pahami juga fakta-faktanya. Ternyata, ada fakta medis terkait golongan darah ini.
Pertama, pemilik golongan O memiliki risiko alzheimer yang lebih rendah. Hal itu karena kadar gray matter lebih tinggi di dalam darah.
Gray matter sendiri merupakan bagian otak yang penting dalam memproses informasi dan ingatan di dalam otak. Ketika kadar gray matter lebih tinggi, maka akan membuat seseorang terhindar dari penyakit yang berhubungan dengan kemampuan daya ingat seperti alzheimer maupun demensia.
Fakta lainnya ada lebih berisiko mengalami masalah kesuburan wanita. Sebab, wanita bergolongan O memiliki kadar hormon perangkat folikel (follicle-stimulating hormone atau FSH) yang lebih banyak.
Kadar FSH ini sangat akan berkaitan dengan cadangan ovum yang rendah sehingga bisa memicu infertilitas wanita. Namun, ini tidak serta merta membuat wanita bergolongan O memiliki gangguan kesuburan karena ada faktor lain yang jadi penyebabnya.
Tidak ada salahnya mendonorkan darah secara rutin, terutama untuk pemilik darah O yang cukup banyak dibutuhkan. Selain membantu sesama, donor juga membuat tubuh lebih sehat.
Baca Juga: Golongan Darah O Lebih Kebal Corona, Begini Penjelasannya
Itulah berbagai perbedaan darah O dan O+. Meski keduanya di golongan yang sama, ternyata cukup berbeda. Terlihat juga pemilik rhesus positif jauh lebih banyak daripada rhesus negatif. (R10/HR-Online)