harapanrakyat.com – Proses PPDB 2024 tahap 2 kini memasuki tahap pengumuman calon peserta didik (CPD). Dinas Pendidikan Jawa Barat akan mengumumkan CPD yang lolos pada Jumat (5/7/2024).
Baca Juga : Jika Ada Temuan Kecurangan Saat Proses Pendaftaran PPDB, Dinas Pendidikan Jawa Barat Bakal Langsung Anulir
Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin mengatakan, dinas pendidikan terus memverifikasi dan memvalidasi data CPD yang masuk dalam sistem. Menurutnya, proses tersebut bertujuan untuk mengetahui CPD yang terindikasi melakukan kecurangan pada proses PPDB 2024 tahap 2.
“Anulir tetap saja kita lakukan karena itu hak,” kata Bey di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat (5/7/2204).
Terkait potensi kecurangan pada PPDB, Bey mengimbau orang tua CPD agar melaporkan jika menemukan hal-hal ganjil ke Dinas Pendidikan Jabar. Apabila, terdapat CPD yang melakukan kecurangan, dinas pendidikan bisa menganulir peserta PPDB walaupun secara sudah lolos.
“Kalau ada kecurangan laporkan pada kami (Pemprov Jabar) maupun Plh Kadisdik. Pasti akan kami tindak. Terbukti yang di zonasi ada anulir walaupun sudah pengumuman,” ujarnya.
Bey meminta orang tua maupun CPD agar memaklumi ketika ada keterlambatan pengumuman hasil PPDB tahap 2. Sebab, panitia PPDB betul-betul memverifikasi dan memvalidasi data CPD.
Baca Juga : 90 Persen dari 226 Ribu Dokumen PPDB Jawa Barat Tahap Kedua, Lolos Masuk ke Sekolah Tujuan
“Bukan karena kendala teknis, tapi betul-betul panitia ingin verifikasinya yang terbaik jangan sampai ada kesalahan,” ucapnya.
Tindaklanjuti Laporan dan Temuan Dugaan Kecurangan CPD Saat PPDB
Ke depannya, Bey akan menindaklanjuti laporan dan temuan pada PPDB 2024 melalui forum bersama Kadisdik maupun kepala kantor cabang dinas. Kemudian, pihaknya akan melaporkan hasil itu ke Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).
Bey menyebut hal itu berguna untuk menekan angka kecurangan pada proses PPDB. Mengingat, setiap tahun banyak kecurangan dari orang tua CPD yang mengakali persyaratan PPDB agar anaknya masuk ke sekolah negeri.
“Ini kan berulang ya orang tua ngakalin, menekan sekolah habis-habisan. Kami juga berusaha menegakkan aturan tapi juga masih ada keluhan, nanti kami akan kumpulkan semua itu,” ucapnya. (Reza/R13/HR Online/Editor-Ecep)