harapanrakyat.com – Kesepakatan kerja sama tiga partai politik (parpol) di Kabupaten Bandung, Jawa Barat, menghadapi Pilkada 2024, menjadi sorotan hangat berbagai pihak. Tiga parpol itu yakni Golkar, PKS, dan PDI Perjuangan yang menyatakan siap bertarung pada kontestasi Pilkada 2024.
Baca Juga : Usung Jargon Alus Pisan, Trisula Parpol Kabupaten Bandung Ini Siap Bertarung di Pilkada 2024
Direktur Jamparing Institute Dadang Risdal Aziz menilai, terjalinnya kerja sama tiga parpol di Kabupaten Bandung itu menjawab opini yang berkembang saat ini. Sebab, saat ini beredar rumor jika Pilkada 2024 di Kabupaten Bandung hanya diikuti satu pasangan calon.
Masyarakat, kata ia, tentu menyambut baik deklarasi kerja sama politik tiga partai ini. Dengan demikian, lanjut Dadang, masyarakat mendapatkan pilihan alternatif dalam menyalurkan hak politiknya.
“Jelang tahapan pendaftaran bakal calon bupati/cawabup pada Agustus mendatang, akhirnya tiga parpol yakni Golkar, PKS, DAN PDIP mendeklarasikan poros koalisi. Ini sebagai penantang koalisi petahana yakni koalisi Bedas yang terdiri dari lima partai, PKB, Nasdem, Demokrat, Gerindra dan PAN. Koalisi tiga partai ini mengusung jargon Bandung Alus Pisan,” ungkap Dadang, Senin (8/7/2024)
Dadang menambahkan, menilik peta kekuatan tiga parpol Kabupaten Bandung yang menjalin kerja sama politik ini, secara kasat mata memang kalah glamor. Demikian halnya juga dengan perolehan kursi di legislatif. Saat ini perolehan kursi tiga parpol ‘trisula’ itu sebanyak 20 kursi. Sedangkan perolehan kursi legislatif Kabupaten Bandung yang tergabung di koalisi Bedas mencapai 35 kursi.
“Tetapi Pilkada bukan sepak bola bukan pula seperti Pemilu legislatif. Meski hanya mengandalkan tiga partai, 20 kursi parlemen dan 38 persen perolehan suara Pileg, pertarungan antara koalisi petahana dengan penantang akan sengit,” ucapnya.
Popularitas, elektabilitas, dan soliditas, serta kerja-kerja politik, lanjut ia, sangat menentukan perolehan suara di lapangan saat Pilkada 2024 Kabupaten Bandung.
Ia juga memandang, petahana memang sangat diuntungkan dengan kondisi saat ini. Penguasaan jejaring dari berbagai lini, sangat memungkinkan menggerakan relasi kuasa sebagai pimpinan wilayah. Hal ini telah terbukti pada perolehan kursi legislatif Kabupaten Bandung saat Pileg 2024.
Hadapi Pilkada 2024 Kabupaten Bandung, Tiga Parpol ‘Trisula’ Miliki Basis Massa Ideologis
Dalam kesempatan itu, Dadang Risdal juga menyoroti soal kekuatan basis massa ‘trisula’ parpol besar di Kabupaten Bandung itu.
Menurutnya, meski hanya saat ini hanya terdiri dari 3 parpol, namun ketiganya memiliki pemilih setia, solid, dan militan. Hal ini pun menjadi modal pertama dan utama tiga parpol itu menghadapi Pilkada 2024 di Kabupaten Bandung.
Baca Juga : Sejumlah Nama Artis Ramaikan Pilkada Kabupaten Bandung, Begini Tanggapan Warga
“Meski hanya tiga partai, tetapi tidak bisa menganggap mudah untuk mengalahkan. Entah kebetulan atau tidak, koalisi ini terdiri dari partai-partai yang memiliki basis massa ideologis. Tiga partai ini terkenal memiliki pemilih setia, solid dan militan. Ini menjadi modal pertama dan utama,” tuturnya.
Modal lainnya menghadapi Pilkada di Kabupaten Bandung, lanjut Dadang, profil Gun Gun Gunawan dan Sahrul Gunawan. Kedua tokoh ini sudah sangat familiar di masyarakat Kabupaten Bandung. Bahkan, keduanya memiliki elektabilitas yang tinggi.
Sahrul Gunawan selain terkenal dengan sosok keartisannya, kata Dadang, juga memiliki popularitas tinggi. Sahrul juga terkenal sebagai politisi cerdas dan bisa menempatkan diri di berbagai kondisi. Tangguh saat menghadapi badai tsunami politik juga isu miring yang menyerang pribadi.
“Gun Gun Gunawan pun sama. Ia memiliki pengalaman politik yang panjang. Ia pernah duduk di eksekutif dan legislatif. Bahkan, pada Pileg 2024, Gun Gun Gunawan terpilih menjadi anggota DPRD dari dapil (daerah pemilihan) I Kabupaten Bandung. Tentu ini akan menjadi modal penting saat terpilih menjadi pemimpin Kabupaten Bandung pada Pilkada 2024,” ucapnya.
Militansi Kader PDI Perjuangan Kabupaten Bandung Cukup Mumpuni
Kemudian, lanjut Direktur Jamparing Institute ini, posisi PDI-P juga mempunyai sejarah panjang sebagai partai pejuang dan memiliki militansi massa yang mumpuni. Hal ini pun akan semakin memperkuat posisi tiga parpol ‘trisula’ dalam menghadapi Pilkada 2024 di Kabupaten Bandung.
“PDI-P dengan semangat jargon gotong royongnya. Hal ini akan menjadi kekuatan besar dan dahsyat guna menghadapi kontestasi Pilkada melawan petahana,” ujarnya.
Sisi positifnya, kata Dadang, ada kesadaran tinggi dari pimpinan partai di Kabupaten Bandung terkait keberlangsungan proses demokrasi yang utuh. Jika perhelatan Pilkada 2024 di Kabupaten Bandung hanya diikuti satu pasangan calon, ia pun menilai, tentunya hal tersebut menjadi sebuah kemunduran demokrasi.
“Tak terbayang jika Pilkada 2024 Kabupaten Bandung, hanya ada satu pasangan calon. Mati suri demokrasi adalah sebuah kemunduran dan kegagalan politik dan demokrasi,” tuturnya. (Ecep/R13/HR Online)
