harapanrakyat.com – Rencana pembangunan Rumah Aman untuk korban kekerasan di Kota Cimahi, Jawa Barat, terkendala sarana dan prasarana.
Baca Juga : Hingga Mei 2024, Angka Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak di Cimahi Mencapai 23 Kasus
Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Cimahi, Fitriani Manan, mengungkapkan sepanjang 2024 ini saja telah terjadi 28 kasus kekerasan anak dan perempuan di Cimahi. Tentunya, kata Fitriani, Pemkot Cimahi memandang serius terkait permasalahan ini.
“Hingga sekarang, Kota Cimahi masih belum memiliki Rumah Aman. Insyallah berproses, entah itu ngontrak dulu atau bagaimana,” ujarnya, Rabu, (10/7/ 2024).
Fitriani mengatakan, terbatasnya ruangan merupakan hambatan utama dalam mewujudkan Rumah Aman tersebut. Meskipun P2TP2A sudah ada fasilitas di lantai 2 di Gedung Pemkot Cimahi. Namun ia mengharapkan tempat tersebut dapat lebih tersembunyi untuk melindungi identitas para korban.
Menurut Fitriani, sampai saat ini jika terdapat kasus yang mendesak dan membutuhkan Rumah Aman di Cimahi. Maka pihaknya seringkali harus menitipkan korban tersebut ke fasilitas milik Pemprov Jabar karena akses yang lebih dekat.
Baca Juga : Jelang Penerimaan Siswa Baru, DP3A Kota Bandung Soroti Perpeloncoan dan Bullying di Sekolah
Sementara, Sekda Kota Cimahi, D Suratno Nugrahawan mengatakan kendala dalam rencana Rumah Aman itu meliputi fasilitas dan infrastruktur. Tetapi pihaknya akan lebih berusaha untuk memenuhi tuntutan tersebut.
“Ya memang benar, kita ini terkendala dengan sarana dan prasarana. Tetapi jika itu memang menjadi sebuah tuntutan dan keharusan tentu akan segera kami upayakan,” ucapnya di Cimahi. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)