harapanrakyat.com,- BPBD Kota Banjar, Jawa Barat, meminta masyarakat agar mengantisipasi kekeringan dan krisis air bersih selama menghadapi musim kemarau. Sampai Minggu (28/7/2024), BPBD Banjar belum menerima laporan adanya wilayah yang krisis air bersih.
Kepala BPBD Kota Banjar Wawan Setiawan, melalui Kasi Darlog, Yudi Andiana mengatakan, ada sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami krisis air bersih. Seperti wilayah Desa Binangun dan Neglasari. Namun untuk wilayah Neglasari sekarang ini sudah ada sumur bor.
“Kami belum ada laporan dampak musim kemarau. Untuk wilayah yang berpotensi krisis air bersih kami masih mengacu data tahun lalu,” kata Yudi Andiana.
Baca Juga: Mitigasi Ancaman Kekeringan di Jawa Barat, Kota/Kabupaten Harus Waspada
Yudi menyebut saat kondisi sudah memasuki musim kemarau. Berdasarkan prediksi BMKG, musim kemarau akan berlangsung sampai dengan bulan September mendatang.
Sebab itu pihaknya mengimbau kepada warga masyarakat untuk mengantisipasi dampak kekeringan akibat musim kemarau. Masyarakat bisa melapor apabila terdapat wilayah terdampak dan membutuhkan air bersih.
Terpisah, Kepala Bidang Cita Karya Dinas PUTR Kota Banjar, Irman Nurochman mengatakan, untuk mitigasi bencana kekeringan pemerintah kota tahun ini tengah membuat sumur bor di dua titik lokasi antisipasi krisis air bersih.
Dua wilayah rawan krisis air bersih yang dilakukan pembuatan proyek sumur bor tersebut yaitu wilayah Cikapundung, desa Neglasari dan Dusun Karangsari Batulawang.
Dua wilayah tersebut diambil dari data BPBD Kota Banjar dan menjadi wilayah kerap dilanda krisis air bersih saat musim kemarau. Selain itu jga belum teraliri air bersih PDAM.
“Mitigasi kekeringan menghadapi musim kemarau kami membuat dua sumur bor. Data lokasi kami ambil dari BPBD Kota Banjar,” kata Irman (Muhlisin/R9/HR-Online/Editor-Dadang)