harapanrakyat.com,- Ratusan hektare sawah di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, berpotensi mengalami gagal panen tahun 2024 ini. Akibat dari curah hujan yang rendah saat musim kemarau. Hal itu disampaikan Kadis Pertanian Kabupaten Pangandaran Yadi Gunawan, Selasa (30/7/2024).
Menurutnya, berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), sebagian wilayah Indonesia sudah memasuki musim kemarau.
“Termasuk di Kabupaten Pangandaran ini, sudah masuk, diperkirakan sampai dengan september nanti,” katanya.
Lahan sawah di Pangandaran yang masuk kategori sangat kurang pasokan air, sangat berpotensi untuk mengalami gagal panen.
“Sejauh ini ada 105 hektare sawah yang masuk kategori sangat kekurangan pasokan air, ini sangat berpotensi gagal panen,” katanya.
Baca Juga: Musim Kemarau Tiba, BPBD Kota Banjar: Belum Ada Wilayah Terdampak Krisis Air Bersih
Namun lahan sawah yang masuk kategori kurang pasokan air, juga masih berpotensi mengalami gagal panen tahun ini. Total sawah yang masuk kategori ini sebanyak 5.538,91 hektare.
“Sedangkan yang masuk kategori sedang ada 133 hektare dan Cukup sebanyak 5.758,2 hektare,” ucap Yadi.
Lahan sawah Kabupaten Pangandaran yang masuk ke dalam kategori sangat kurang pasokan air berada di Parakanmanggu, Jangraga, Bojongsari dan juga Pasirgeulis.
Saat ini, upaya untuk mengantisipasi gagal panen akibat kemarau ini dengan mendistribusikan pompa air. Bantuan air dari Kementrian Pertanian.
“Untuk daerah yang memang kesulitan air, adanya bantuan pompa sangat membantu, pompanisasi salah satu upaya,” tuturnya.
Kelompok tani yang menggarap lahan sawah tadah hujan yang kriterianya sesuai dengan petunjuk teknis dapat bantuan pompa ini.
“Untuk sewa atau patungan itu tergantung bagaimana kelompok masing masing, sesuai dengan hasil musyawarah,” ucapnya.
Sejauh ini, sawah irigasi di Kabupaten Pangandaran, baru ada di Kecamatan Padaherang dan Mangunjaya, yang berasal dari Sungai Citanduy. (Jujang/R9/HR-Online/Editor-Dadang)