Rabu, April 16, 2025
BerandaBerita JabarMuseum Pos Indonesia, Wisata Sejarah dan Edukasi di Bandung

Museum Pos Indonesia, Wisata Sejarah dan Edukasi di Bandung

Museum Pos Indonesia merupakan salah satu wisata sejarah di Bandung. Destinasi wisata ini pastinya sangat menarik dan cocok untuk berwisata saat liburan. 

Baca Juga: Taman Lansia Bandung, Punya 2 Danau dan Fasilitas Memadai

Wisata sejarah ini tentunya juga menjadi destinasi tepat bagi mereka yang ingin berlibur sambil belajar tentang perjalanan Pos di Indonesia. Berikut akan kita bahas tentang destinasi wisata ini mulai dari sejarah, daya tarik, lokasi, hingga jam buka dan harga tiketnya.

Museum Pos Indonesia, Wisata Sejarah dan Edukasi di Bandung
Foto: farizamw/IG/Istimewa.

Museum Pos Indonesia, Berikut Sejarahnya

Museum Pos yang ada di Bandung, Jawa Barat ini merupakan tempat bersejarah. Objek wisata ini menawarkan petualangan melewati zaman menyaksikan perkembangan teknologi komunikasi. 

Tempat ini pun memiliki sejarah yang cukup panjang. Sehingga sangat menarik, apalagi karena sudah berdiri sejak zaman dahulu. Museum ini berdiri pada masa Hindia Belanda, tepatnya pada tahun 1884 dan menjadi kantor Pos pertama di Bandung.

Pada saat itu, gedung ini berfungsi sebagai pusat layanan pos dan telegraf di Bandung sebagai sarana untuk berkomunikasi. Kemudian pada 1931 bangunan ini menjadi kantor pusat perusahaan telekomunikasi Hindia Belanda yaitu PTT atau Post, Telegraaf en Telefoondienst. 

Setelah negara Indonesia merdeka, pemerintah Indonesia kemudian mengambil alih bangunan ini lalu menjadikanya sebagai kantor pusat PT Pos Indonesia. Pada tahun 1983 barulah pemerintah Indonesia meresmikan kantor pos pertama di Bandung ini menjadi museum dengan nama Museum Pos Indonesia. 

Di sini, masyarakat bisa belajar banyak hal tentang perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia mulai dari zaman kolonial hingga modern. Wisatawan bahkan bisa melihat perkembangan teknologi komunikasi mulai dari telegraf yang menggunakan kode morse hingga menggunakan smartphone.

Daya Tariknya

Bangunan yang kini menjadi tempat wisata sejarah ini tentu memiliki daya tarik yang beragam mulai dari segi bangunan hingga isinya. Nah, berikut akan kita bahas daya tarik dari tempat ini:

Bangunan Bernuansa Belanda

Daya tarik pertama dari segi bangunan Museum Pos Indonesia yang sangat kental dengan nuansa Belanda. Sebab, bangunan ini memang sudah ada sejak zaman kolonial. 

Bangunan ini sendiri dirancang oleh dua orang arsitek bernama J. Berger dan Leutdsgebouwdienst dengan gaya arsitektur renaisans yang menarik dan kokoh. Gaya bangunannya yang klasik ini tentunya menjadi magnet tersendiri bagi wisatawan serta bisa menghadirkan nuansa yang berbeda di sekitarnya.

Memiliki Banyak Koleksi Perangko

Daya tarik lainnya dari tempat ini yaitu memiliki banyak sekali koleksi perangko. Bahkan jumlahnya mencapai ribuan perangko dari berbagai periode. 

Dari ribuan koleksi perangko tersebut, terdapat perangko lama yang diterbitkan pada masa kolonial hingga perangko yang terbit di zaman modern. Di museum ini bukan hanya menyimpan perangko yang ada dan pernah digunakan di Indonesia namun juga perangko dari berbagai negara.

Baca Juga: Teras Sunda Cibiru Bandung, Spot Seni dan Budaya Jawa Barat

Di Museum Pos Indonesia, pengunjung juga bisa melihat The Penny Black terbitan Pemerintahan Inggris yaitu perangko pertama di dunia. 

The Penny Black yang dibuat pada 16 Mei 1840 dengan lukisan Ratu Victoria tentunya menjadi perangko yang sangat berharga. Tempat ini juga menyimpan perangko pertama di Hindia Belanda bergambar Raja Willem III yang terbuat pada 1 April 1864.

Koleksi Peralatan Pos Kuno

Selain memiliki koleksi perangko yang sangat lengkap dari Indonesia dan negara lain, tempat ini juga memiliki berbagai peralatan pos kuno. Terdapat berbagai macam alat yang digunakan pada zaman dahulu untuk memproses pengiriman surat maupun paket sebelum adanya teknologi lebih modern. 

Alat-alat tersebut seperti seperti kotak surat kuno, stempel pos, timbangan surat, dan masih banyak lagi. Sangat menarik, bukan?

Koleksi Kendaraan Pengirim Surat

Dalam Museum Pos Indonesia juga terdapat beberapa koleksi kendaraan yang dulunya berfungsi untuk mengirimkan surat maupun paket masyarakat. Misalnya yaitu, terdapat koleksi gerobak pos dengan roda kayu hingga bis-bis surat sejak zaman kolonial Belanda hingga Indonesia Merdeka. 

Selain itu, tempat ini bahkan juga menyimpan berbagai macam sepeda pos yang pastinya terlihat antik dan unik pada zaman sekarang. Pada tahun 1950-an sepeda-sepeda tersebut memiliki fungsi mengantarkan paket dengan memasukkannya ke kotak segi empat di bagian ban depan sepeda. 

Sepeda tersebut bermerk Falter dari Jerman pada 1947 dan kabarnya di Indonesia jumlahnya hanya kurang dari 100 buah. Di museum ini pun tersedia diorama yang menggambarkan seorang petugas pos berseragam sedang berkeliling desa menggunakan sepeda motor

Koleksi Surat-Surat Berharga

Museum Pos Indonesia juga menyimpan banyak poster surat emas dari raja-raja dan naskah Nusantara yang dulunya adalah koleksi pemerintah Inggris. Inggris menyimpan surat dari raja-raja di Nusantara karena hampir semua surat tersebut untuk Gubernur Jenderal Inggris Thomas Stamford Bingley Raffles. 

Contoh dari berbagai koleksi surat emas yang berharga tersebut yaitu surat emas dari Kesultanan Riau, Kesultanan Pontianak, dan lain sebagainya. Dalam museum ini bahkan juga terdapat koleksi surat-surat bersejarah yang dari tokoh-tokoh penting di Indonesia pada zaman dahulu. 

Contohnya yakni ada surat Bung Karno dan R.A. Kartini tentang perjuangan mereka demi kemerdekaan dan reformasi Indonesia. Kemudian masih ada banyak surat lainnya yang berisikan wawasan tentang perjuangan para pahlawan nasional hingga kehidupan pribadi penulis surat tersebut.

Lokasi Museum Pos Indonesia

Museum Pos yang bersejarah ini berlokasi di Jalan Cilaki No.73, Citarum, Kecamatan Bandung Wetan, Kota Bandung, Jawa Barat. Bangunannya berada di sebelah timur Gedung Sate yang sudah populer dan berada di kanan Gedung Kantor Pusat PT Pos Indonesia. 

Baca Juga: Nimo Jungle Hotspring, Pemandian Air Panas Alami di Ciwidey Bandung

Museum ini lokasinya juga cukup dekat dengan beberapa tempat wisata lainnya yang ada di Bandung. Dari Museum Geologi Bandung yang berada di Jalan Diponegoro Nomor 57 jaraknya hanya 1,3 km atau sekitar 4 menit perjalanan. 

Dari Jalan Braga Bandung yang terkenal jaraknya juga tidak terlalu jauh yaitu sekitar 3,4 km atau 12 menit perjalanan. Sementara itu dari alun-alun Kota Bandung jaraknya juga tidak terlalu jauh yaitu hanya sekitar 4,3 km atau 15 menit perjalanan.

Museum Pos Indonesia ini juga cukup dekat dengan Museum Konperensi Asia Afrika yang jaraknya hanya 4,6 km atau 16 menit perjalanan. Kemudian dari Taman Sejarah Bandung jaraknya kurang lebih hanya 2,2 km atau hanya sekitar 8 menit perjalanan saja. 

Tempat ini juga terbilang sangat dekat dengan Taman Lansia karena jaraknya hanya 120 m atau sekitar 1 menit perjalanan. Dengan lokasi strategis, maka wisatawan bisa dengan mudah mencapai lokasi ini.

Jam Buka dan Harga Tiket

Museum ini buka hanya setiap Senin hingga Jumat mulai pukul 9 pagi dan tutup pada pukul 3 sore. Untuk memasuki tempat wisata ini dan melihat berbagai koleksi yang ada di dalamnya wisatawan tidak perlu membayar tiket alias gratis. 

Jadi, ketika ingin liburan sambil mempelajari sejarah pos dari zaman dahulu di museum ini wisatawan tidak perlu membayar sepeserpun. Museum Pos ini menjadi salah satu tempat wisata bersejarah di Bandung yang pastinya sangat menarik untuk dikunjungi saat waktu liburan. 

Baca Juga: Taman Tegallega Bandung, Spot Liburan Favorit Keluarga

Di Museum Pos Indonesia ini, pengunjung bisa melihat berbagai koleksi perangko dari zaman dahulu, koleksi peralatan surat, hingga koleksi kendaraan untuk mengirim surat. Dengan mengunjungi tempat ini, wisatawan bisa melihat bagaimana zaman dahulu orang-orang berkomunikasi menggunakan surat hingga menggunakan ponsel di zaman modern. (R10/HR-Online)

Dikejar Lebah Odeng

Lagi Asyik Nyabit Rumput Warga Cipaku Ciamis Dikejar Lebah Odeng, Begini Kondisinya

harapanrakyat.com,- Lagi asyik menyabit rumput, Holil warga Desa Cipaku, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, dikejar lebah odeng, Rabu (16/4/2025). Meski telah berusaha lari...
Program Kartu Berdaya

Warga Pataruman Tagih Janji Program Kartu Berdaya Wali Kota Banjar

harapanrakyat.com,- Sejumlah warga di Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Pataruman, Kota Banjar, Jawa Barat, menagih janji Wali Kota dan Wakil Wali Kota Banjar, terkait Program Kartu...
Pelajar Korban Ledakan Petasan

Pelajar Korban Ledakan Petasan di Kota Banjar Dapat Bantuan untuk Pengobatan dari Pemkot

harapanrakyat.com,- Wakil Wali Kota Banjar, Jawa Barat, Supriana, memberikan bantuan kepada pelajar korban ledakan petasan. Pelajar berinisial RR (10) itu mengalami luka berat pada...
Pacar Baru Vicky Prasetyo Buat Penasaran, Pilih Jaga Privasi

Pacar Baru Vicky Prasetyo Buat Penasaran, Pilih Jaga Privasi

Pacar baru Vicky Prasetyo kembali menuai atensi netizen. Ya, Vicky Prasetyo kembali mencuri perhatian publik, kali ini karena kehadiran kekasih barunya. Sosok artis yang...
Analisis Gaya Bermain Timnas Indonesia U-17 Lawan Korea Utara, Media Asing Sebut Wajar Kalah

Analisis Gaya Bermain Timnas Indonesia U-17 Lawan Korea Utara, Media Asing Sebut Wajar Kalah

Gaya bermain Timnas Indonesia U-17 melawan Korea Utara (Korut) ramai jadi sorotan media asing. Pasalnya tim anak asuhan Nova Arianto dibantai habis-habisan pada laga...
Orang Tua Siswa SMPN 1 Kawali Ciamis Dukung Aturan Larangan Bawa Kendaraan ke Sekolah

Orang Tua Siswa SMPN 1 Kawali Ciamis Dukung Aturan Larangan Bawa Kendaraan ke Sekolah

harapanrakyat.com,- Sejumlah orang tua siswa SMPN 1 Kawali, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mendukung larangan pelajar SD dan SMP membawa kendaraan bermotor roda dua maupun...