Kamis, April 10, 2025
BerandaBerita TerbaruMakam Mbah Kuwu Cirebon, Destinasi Wisata Religi Pendiri Kota 'Udang'

Makam Mbah Kuwu Cirebon, Destinasi Wisata Religi Pendiri Kota ‘Udang’

Makam Mbah Kuwu Cirebon merupakan salah satu destinasi wisata religi di kota ini. Mbah Kuwu Cirebon juga dapat kita sebut sebagai Mbah Kuwu Sangkan. Menurut sejarahnya, beliau merupakan pendiri kota Cirebon.

Baca Juga: Sejarah Konferensi Malino, Latar Belakang Konflik dan Hasilnya

Indonesia, dengan kekayaan budayanya yang melimpah, memiliki berbagai jenis wisata, salah satunya adalah wisata religi. Wisata ini sangat populer di Indonesia, terutama karena masyarakatnya yang memegang teguh kepercayaan religius. Baik dalam berdoa maupun dalam memilih lokasi untuk berdoa.

Makam Mbah Kuwu Cirebon dan Sejarahnya

Meskipun sering terkait dengan hal mistis, wisata religi tetap menjadi favorit, khususnya bagi masyarakat yang menghargai nilai-nilai religius. Salah satu destinasi wisata religi yang terkenal adalah Keramat Talun Pangeran Cakrabuana, yang terkenal sebagai Mbah Kuwu Sangkan.

Wisata religi ini merupakan petilasan sekaligus makam keramat Mbah Kuwu Sangkan. Lokasinya berada di Desa Cirebon Girang, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat.

Wisata religi ini termasuk dalam pariwisata budaya, inilah yang membuatnya menarik. Wisata ini juga memiliki arsitektur yang unik dengan ciri khas batu bata berwarna merah.

Sejarah Mbah Kuwu Sangkan

Menurut Drs. Sukardi Hariri, atau biasa dipanggil Ustadz Hariri atau Mama Yiyi, yang merupakan pengelola sekaligus ahli sejarah wisata religi Keramat Talun, sejarah Makam Mbah Kuwu Cirebon sangat berkaitan erat dengan sejarah Cirebon. 

Mbah Kuwu Sangkan atau Pangeran Cakrabuana adalah pendiri kota Cirebon. Beliau yang membangun Cirebon dari sisi ekonomi, kebudayaan, pendidikan, hingga agama, khususnya Islam.

Beliau merupakan anak dari Nyi Subang Larang dan Prabu Siliwangi IX. Namanya adalah Pangeran Walangsungsang saat di Kerajaan Pajajaran. Dalam memperdalam ilmu agama Islamnya, Pangeran Walangsungsang keluar dari Istana Pajajaran, berkelana, dan akhirnya menetap di Cirebon.

Mbah Kuwu Cirebon memiliki dua saudara, mereka adalah Prabu Kian Santang dan Nyi Rara Santang. Beliau menikahi Nyi Endang Geulis, putri dari gurunya Danuwarsih. 

Beliau memiliki seorang putri bernama Nyi Mas Pakungwati. Nyi Mas Pakungwati kemudian menikah dengan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Djati, anak dari Nyi Rara Santang.

Peran dalam Pendirian Cirebon

Keraton Pakungwati berdiri ketika ibu kota Kerajaan Cirebon pindah ke Lemah Wungkuk sesuai dengan nama putri Pangeran Cakrabuana. Dalam membangun Cirebon, Mbah Kuwu Sangkan mendirikan Padukuhan Cirebon. 

Inilah yang menjadi asal mula nama Grage, Cirebon, bisnis terasi, dan lain sebagainya. Mbah Kuwu Sangkan tidak menggali ilmu agama Islam sendirian, melainkan bersama adiknya, Nyi Rara Santang. 

Baca Juga: Sejarah Monumen Rawagede, Saksi Kekejaman Belanda

Mereka berguru hingga kepada Syekh Nurul Djati. Mbah Kuwu Sangkan mendapat gelar Ki Somadullah, yang berarti orang yang ahli dalam ilmu agama Islam. Menurut sumber setempat, Mbah Kuwu Sangkan adalah pendiri Keraton Cirebon. Lalu, ditingkatkan statusnya menjadi kesultanan oleh Sunan Gunung Djati, menantu sekaligus keponakannya.

Keramat Talun dan Filosofi Patung

Keramat Talun atau makam Mbah Kuwu Cirebon memiliki dua patung di depan gerbangnya, yaitu patung kerbau dan harimau. Patung kerbau melambangkan kebo bule, hewan peliharaan Mbah Kuwu Sangkan. Sementara itu, patung harimau melambangkan Prabu Siliwangi, ayah Mbah Kuwu Sangkan, yang pemberani dan tidak terkalahkan.

Kegiatan rutin di Keramat Talun meliputi ziarah makam yang berisi tahlilan, mengaji, dan berdoa. Nama Talun berasal dari kata Arab “Tahlilun” atau Tahlil. Banyak yang percaya bahwa berdoa di Keramat Talun akan lebih cepat dikabulkan oleh Tuhan YME. Hal ini terutama pada malam Jumat Kliwon dan malam 1 Suro atau 1 Muharram.

Keunikan

Di lokasi Makam Mbah Kuwu Cirebon juga menawarkan souvenir berupa buku-buku sejarah tentang Mbah Kuwu Sangkan dan asal-usul Cirebon. Namun, masih terdapat beberapa kekurangan seperti faktor kebersihannya yang kurang terjaga. Untuk fasilitas juga kurang memadai dan masih banyak pengemis yang mengganggu pengunjung.

Ustadz Hariri berharap generasi muda lebih memahami sejarah Indonesia, khususnya sejarah Keramat Talun Mbah Kuwu Sangkan. Karena beliau yang berjasa dalam membangun Cirebon dan memiliki hubungan dengan kerajaan besar seperti Kerajaan Pajajaran.

Baca Juga: Sejarah Prasasti Jambu, Warisan Budaya Kerajaan Tarumanegara

Itulah Makam Mbah Kuwu Cirebon atau Keramat Talun yang dapat kita pelajari sejarahnya. Keramat Talun menjadi tempat yang memiliki nilai sejarah dan religius yang tinggi. Tempat ini tidak hanya menjadi tempat ziarah tetapi juga tempat belajar sejarah dan budaya bagi masyarakat Indonesia, khususnya generasi muda. (R10/HR-Online)

Video Viral mancing di jalan rusak di Panumbangan Ciamis

Video Mancing di Jalan Rusak Viral, Wakil Ketua DPRD Ciamis Desak Pemkab Segera Bertindak

harapanrakyat.com,- Wakil Ketua DPRD Kabupaten Ciamis, Pipin Arif Apilin dari Fraksi Partai Gerindra, menyayangkan jalan rusak parah di Kecamatan Panumbangan, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat,...
Dinas Pertanian Ciamis Salurkan Bantuan Beras untuk Korban Longsor di Panawangan

Dinas Pertanian Ciamis Salurkan Bantuan Beras untuk Korban Longsor di Panawangan

harapanrakyat.com,- Dalam rangka membantu warga Kecamatan Panawangan yang terdampak bencana longsor, Pemerintah Kabupaten Ciamis melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan menyerahkan bantuan beras sebanyak...
Pemotor terlindas truk tronton

Kecelakaan Maut di Sumedang, Pemotor Tewas Terlindas Truk Tronton

harapanrakyat.com - Kecelakaan lalu lintas terjadi di Jalan Raya Bandung-Cirebon tepatnya di Dusun Simpang, Desa Ciptasari, Kecamatan Pamulihan, Kabupaten sumedang, Jawa Barat, Kamis (10/4/2025)....
Warga Desa Karangampel Ciamis protes jalan rusak dengan memancing di tengah jalan

Kecewanya Warga Karangampel Ciamis, Jalan Rusak Tak Diperbaiki Bertahun-tahun

harapanrakyat.com,- Warga Babakan Pari, Dusun Kaler, Desa Karangampel, Kecamatan Baregbeg, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat kecewa dengan jalan rusak yang bertahun-tahun tidak diperbaiki.  Warga Karangampel Ciamis...
Pemohon layanan Adminduk Banjar

Usai Lebaran Idul Fitri Pemohon Layanan Adminduk di Kota Banjar Meningkat

harapanrakyat.com,- Usai lebaran Idul Fitri 1446 H minat warga di Kota Banjar, Jawa Barat mengurus administrasi kependudukan (Adminduk) meningkat signifikan. Pemohon yang mengurus adminduk...
Cara Cek Cycle Count Baterai iPhone, Hitungan Siklus Isi Daya

Cara Cek Cycle Count Baterai iPhone, Hitungan Siklus Isi Daya

Cycle count baterai iPhone bisa dicek untuk mengetahui performa sekaligus kualitas komponen tersebut. Hanya saja, tidak semua pengguna HP buatan Apple ini melakukannya karena...