Penting untuk memahami dengan benar arti kode R pada busi motor agar tidak salah mengartikannya. Meskipun banyak yang mengira ‘R’ mengacu pada balapan, sebenarnya memiliki makna lain yang perlu Anda ketahui.
Baca Juga: Ciri Busi Motor Mati, Berikut Penyebab, Tanda dan Dampaknya
Kode ini merupakan bagian penting dalam meningkatkan performa kendaraan motor. Jadi, untuk penggunaan sehari-hari, pastikan untuk tidak mengabaikan penggunaan busi dengan kode ‘R’ karena salah persepsi terhadap fungsinya.
Kode R Pada Busi Motor yang Penting untuk Anda Ketahui
Kode huruf ‘R’ pada busi motor sebenarnya bukan singkatan dari racing, melainkan resistor. Resistor pada busi ini berfungsi untuk mengatur induksi listrik agar tidak mempengaruhi ECU pada motor yang menggunakan sistem injeksi.
Misalnya, busi NGK tipe C6HSA atau CR6HSA adalah contoh busi dengan kode ‘R’ untuk motor injeksi. Namun, penggunaan busi dengan kode ‘R’ pada motor karburator atau yang belum menggunakan sistem injeksi tidak masalah secara teknis.
Perbedaannya mungkin hanya terletak pada harga yang bisa lebih tinggi untuk busi dengan kode ‘R’ jika tidak sesuai dengan spesifikasi motor. Secara keseluruhan, komponen busi untuk motor injeksi dan motor karburator memiliki material dan konstruksi yang sama.
Oleh karena itu, sebaiknya bagi para pengguna motor dengan sistem injeksi menggunakan busi yang memiliki kode ‘R’, seperti NGK tipe C6HSA atau CR6HSA. Penggunaan busi biasa tanpa kode ‘R’ dapat mempengaruhi kinerja ECU dalam jangka panjang.
Meskipun efeknya mungkin tidak langsung terlihat saat pemasangan atau saat mencoba menyalakan motor, masalah bisa muncul secara tiba-tiba di kemudian hari.
Akibat Salah Mengartikan Kode R Pada Busi
Di pasar saat ini, banyak busi yang diberi label dengan kode ‘R’. Masalahnya, banyak orang yang kurang memahami kode tersebut dan salah mengartikannya sebagai racing atau sesuatu yang dapat meningkatkan performa mesin, padahal anggapan tersebut keliru.
Sebenarnya, kode R pada busi motor merupakan singkatan dari resistor. Produsen busi menggunakan kode ini karena resistor bertujuan untuk menahan lonjakan gelombang elektromagnetik. Penggunaan busi dengan resistor direkomendasikan terutama untuk kendaraan yang dilengkapi dengan unit on-board atau sistem ECU.
Resistor sebesar 50 ohm yang tertanam pada tubuh busi bertujuan untuk mengurangi daya hantar gelombang elektromagnetik yang dapat mempengaruhi kinerja kendaraan secara keseluruhan.
Perkembangan kendaraan saat ini menuju arah yang lebih elektronik. Oleh karena itu, semua pengemudi akan menikmati berbagai fitur canggih dari sistem komputerisasi yang masing-masing memiliki keunggulan tersendiri.
Untuk kendaraan yang sudah lengkapi dengan unit on-board, stabilitas daya listrik sangat penting. Hal ini untuk mencegah lonjakan gelombang elektromagnetik yang bisa merusak unit tersebut.
Baca Juga: Fungsi Intake Manifold Motor untuk Kinerja Optimal
Penggunaan busi non-resistor pada kendaraan yang sudah lengkap dengan onboard unit dapat menyebabkan kerusakan pada mesin yang berdampak pada kinerja yang tidak stabil. Seperti idle yang tidak stabil, penurunan tenaga, dan masalah pada RPM tinggi seperti misfire.
Sebaiknya, untuk menghindari risiko tersebut, pengguna motor injeksi sebaiknya membeli busi dengan resistor saat membelinya di toko. Meskipun demikian, seringkali pemilihan busi yang tepat sering terabaikan di pasaran. Sekitar 35% jenis busi NGK yang pengguna motor pilih tidak sesuai dengan aplikasinya.
Contoh Pengaplikasian Busi
Penggunaan kode R pada busi motor seringkali menjadi contoh kasus yang menunjukkan kesalahan dalam pemilihan busi. Sebagai contoh, busi yang untuk Honda Vario seharusnya adalah NGK CR6, namun kadang pemilik motor menggantinya dengan busi yang seharusnya untuk Karisma, seperti NGK C6.
Kesalahan semacam ini sering terjadi hingga mencapai 50%. Selain itu, kesalahan lain yang sering terjadi adalah penggunaan busi yang panjang diganti dengan busi yang pendek. Hal ini dapat menyebabkan masalah dalam pembakaran dan bahkan dapat merusak klep.
Memilih busi yang tepat untuk motor atau mobil sebenarnya tidak sulit. Secara sederhana, penting untuk mengetahui tipe busi yang sesuai dengan spesifikasi kendaraan Anda. Buku manual kendaraan juga sering kali mencantumkan informasi ini untuk memudahkan pengguna dalam memilih busi yang tepat.
Memang benar bahwa buku manual kendaraan sering kali hanya tersimpan dan tidak kita baca, padahal sangat penting karena menjelaskan detail komponen-komponen motor yang relevan. Jika malas membaca buku manual, alternatif lainnya adalah bertanya langsung ke agen pemegang merek atau APM kendaraan.
Kesalahan umum dalam penggunaan busi, seperti memilih NGK CR9 atau CR6 yang seharusnya menggunakan C7HSA, adalah hal yang disayangkan. Kesalahan semacam ini seharusnya dapat Anda hindari.
Baca Juga: Fungsi Pulley pada Motor Matic, Pengendara Wajib Tahu
Bagi pemilik motor baik injeksi maupun non-injeksi, penting untuk memahami tipe-tipe busi yang sesuai dengan kendaraan Anda, termasuk pemahaman tentang kode R pada busi motor. Hal ini akan memastikan penggunaan busi yang tepat dan berkontribusi pada performa optimal kendaraan Anda. (R10/HR-Online)