Senin, April 21, 2025
BerandaBerita TerbaruKisah Tsumamah bin Utsal, Musuh Menjadi Kawan

Kisah Tsumamah bin Utsal, Musuh Menjadi Kawan

Kisah Tsumamah bin Utsal menjadi sejarah yang perlu kita bersama pelajari bagi seorang Muslim. Sebagai Muslim, kita dapat mengambil banyak pelajaran berharga dari tokoh ini. Beliau awalnya musuh dari umat Islam, namun seiring berjalannya waktu, ia tergugah hatinya dan memeluk agama Islam.

Pada tahun keenam Hijriah, Rasulullah SAW berupaya memperluas dakwahnya dengan mengirim surat kepada delapan raja. Surat ini untuk raja baik dari kalangan Arab maupun non-Arab.

Baca Juga: Adi bin Hatim ath Thai, Membenci Islam dan Akhirnya Bersyahadat

Salah satu penerima surat tersebut adalah Tsumamah bin Utsal al-Hanafi, seorang pembesar dari Bani Hanifah yang sangat terhormat di Yamamah. Tsumamah adalah salah satu raja yang kekuasaannya ditaati. Namun, responsnya terhadap ajakan Islam sangat berbeda dari yang kaum Muslimin harapkan.

Kisah Tsumamah bin Utsal Menolak Islam

Setelah menerima surat dari Rasulullah, Tsumamah menunjukkan sikap angkuh dan melecehkan. Ia menutup telinganya rapat-rapat dari dakwah Islam dan bahkan merencanakan pembunuhan terhadap Rasulullah SAW. Hal ini karena pengaruh dari bisikan setan.

Rencana ini hampir terlaksana jika tidak salah seorang pamannya hentikan. Meskipun gagal dalam upayanya membunuh Nabi, Tsumamah tetap melanjutkan kejahatannya dengan menangkap dan membunuh beberapa sahabat Nabi. Hal ini membuat Rasulullah menghalalkan darah Tsumamah.

Tertangkap dalam Perjalanan Umrah

Tsumamah berencana untuk menunaikan ibadah umrah tidak lama setelah kejadian itu. Ia meninggalkan Yamamah menuju Makkah dengan niat melakukan tawaf dan menyembelih kurban untuk berhalanya.

Namun, di kisah Tsumamah bin Utsal menuju Makkah, tepatnya di Madinah, ia tertangkap oleh pasukan Rasulullah yang sedang berpatroli menjaga keamanan. Pasukan ini tidak mengenali Tsumamah dan membawanya ke Madinah, mengikatnya di salah satu tiang masjid.

Perlakuan Rasulullah Terhadap Tsumamah

Ketika Rasulullah datang ke masjid, beliau melihat Tsumamah terikat di sebuah tiang dan bertanya kepada para sahabat, “Apakah kalian tahu siapa dia?” Para sahabat menjawab, “Tidak, ya Rasulullah.” Rasulullah kemudian memberitahu mereka bahwa itu adalah Tsumamah bin Utsal al-Hanafi dan memerintahkan agar ia mendapatkan perlakuan baik. Makanan lezat disuguhkan kepadanya dan susu dari unta Rasulullah diberikan pagi dan sore hari.

Tsumamah Menghadapi Pertanyaan Rasulullah

Setelah beberapa hari, Rasulullah menemui Tsumamah dan bertanya, “Apa yang kamu miliki, wahai Tsumamah?” 

Tsumamah menjawab, “Aku mempunyai kebaikan, wahai Muhammad. Jika kamu membunuh maka kamu membunuh pemilik darah. Namun jika kamu memberi maaf, maka kamu memberi maaf kepada orang yang berterima kasih. Jika kamu ingin harta, maka katakan saja, niscaya kamu akan kami berikan apa yang kamu inginkan.”

Rasulullah meninggalkannya dalam keadaan demikian selama dua hari lagi, tetap memberikan makanan dan minuman lezat. Pada hari ketiga, Nabi kembali menemuinya dan menanyakan hal yang sama. Tsumamah memberikan jawaban yang sama. Rasulullah memerintahkan untuk melepaskan Tsumamah mendengar jawaban tersebut.

Tsumamah Memeluk Islam

Kisah Tsumamah bin Utsal berlanjut ketika ia telah bebas. Setelah bebas, Tsumamah lalu meninggalkan masjid, ia menuju kebun kurma untuk bersuci di pinggiran Madinah. Ia kemudian kembali ke masjid dan berdiri di hadapan kaum Muslimin. Di sana, ia mengucapkan dua kalimat syahadat, mengakui ke-Esaan Allah dan kerasulan Muhammad SAW.

Baca Juga: Ikrimah bin Abu Jahal, dari Musuh Menjadi Sahabat Rasulullah

Ia berkata, “Wahai Muhammad, demi Allah, di muka bumi ini tidak ada wajah yang paling aku benci melebihi wajahmu. Namun, sekarang wajahmu menjadi wajah yang paling aku cintai. Demi Allah, tidak ada agama yang paling aku benci melebihi agamamu. Namun, saat ini agamamu menjadi agama yang paling aku cintai. Demi Allah, tidak ada negeri yang paling aku benci melebihi negerimu. Namun, saat ini menjadi negeri yang paling aku cintai.”

Pengampunan dan Dedikasi Tsumamah

Kisah Tsumamah bin Utsal kemudian mengakui dosa-dosanya dan bertanya kepada Rasulullah tentang hukuman yang harus ia tanggung karena telah membunuh sahabat-sahabat Nabi. Rasulullah menjawab bahwa Islam menghapus semua dosa yang ia lakukan sebelumnya. Wajah Tsumamah berbinar mendengar jawaban tersebut.

Ia bersumpah untuk melakukan sesuatu yang jauh lebih berat terhadap orang-orang musyrik daripada yang telah ia lakukan terhadap sahabat-sahabat Nabi. Ia meletakkan pedangnya, jiwa, dan orang-orangnya demi membela Islam dan Rasulullah.

Pelaksanaan Umrah Menurut Syariat Islam

Kemudian Tsumamah mengungkapkan bahwa ia hendak melaksanakan umrah ketika ditangkap. Rasulullah memerintahkannya untuk melanjutkan umrah, tetapi kali ini berdasarkan syariat Allah dan Rasul-Nya. Nabi mengajarkan manasik umrah kepadanya, memastikan bahwa Tsumamah memahami dan melaksanakan ibadah tersebut sesuai dengan ajaran Islam.

Baca Juga: Kisah Zaid bin Khattab, Gigih Memerangi Nabi Palsu

Perubahan hati dalam kisah Tsumamah bin Utsal menggambarkan kekuatan dakwah Islam yang penuh dengan kasih sayang. Dari seorang musuh yang paling keras, ia berubah menjadi salah satu pembela paling teguh. Keputusannya untuk memeluk Islam menunjukkan betapa besar pengaruh akhlak Rasulullah dalam mengubah hati manusia. (R10/HR-Online)

Galaksi Messier 77, Penemuan Baru Teleskop Hubble yang Strukturnya Mirip Ubur-Ubur

Galaksi Messier 77, Penemuan Baru Teleskop Hubble yang Strukturnya Mirip Ubur-Ubur

Galaksi Messier 77 merupakan sebuah galaksi berstruktur unik yang mempunyai kemiripan dengan tentakel ubur-ubur. Messier 77 merupakan penemuan mengejutkan yang baru saja ditemukan oleh...
Harga Daging Ayam di Pasar Banjar Anjlok, Sempat Dijual Rp 24 Ribu Per Kilogram

Harga Daging Ayam di Pasar Banjar Anjlok, Sempat Dijual Rp 24 Ribu Per Kilogram

harapanrakyat.com,- Harga daging ayam broiler di pasar tradisional Kota Banjar, Jawa Barat, anjlok dan sempat dijual dengan harga Rp 24 ribu per kilogram. Kondisi...
Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Sumedang Ambles, Ratusan Warga Terdampak

Jalan Penghubung Dua Kecamatan di Sumedang Ambles, Ratusan Warga Terdampak

harapanrakyat.com,- Jalan penghubung antar dua Kecamatan di Dusun Sukamunjul, Desa Cibereum Wetan, Kecamatan Cimalaka, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, ambles tergerus longsor, Minggu (20/4/2025). Akibatnya,...
Pemilik Taman Safari

Viral Pengakuan Eks Pemain Sirkus OCI Dieksploitasi, Siapa Pemilik Taman Safari?

harapanrakyat.com,- Taman Safari Indonesia kini menjadi sorotan publik usai viralnya dugaan eksploitasi terhadap eks pemain sirkus Oriental Circus Indonesia (OCI) Taman Safari. Pertanyaan tentang...
eks pemain sirkus Taman Safari

Ini 4 Tuntutan dari Eks Pemain Sirkus Taman Safari yang Mengaku Jadi Korban Kekerasan

harapanrakyat.com,- Kasus dugaan kekerasan yang melibatkan eks pemain sirkus Taman Safari baru-baru ini membuat heboh publik. Beberapa korban yang berasal dari Oriental Circus Indonesia...
Izin tambang di Jabar

Tegas, Dedi Mulyadi Tak Segan Cabut Izin Tambang di Jabar Jika Melanggar Aturan

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat (Jabar) Dedi Mulyadi tidak segan-segan mencabut izin tambang jika menyalahi aturan. Hal itu ditegaskan Dedi saat inspeksi mendadak ke lokasi...