Kemenangan Raden Wijaya mengusir pasukan Mongol dapat menjadi pembelajaran sejarah yang penting untuk kita pelajari. Kisah Raden Wijaya dalam menghalau pasukan Mongol terjadi sebelum ia menjadi pendiri Kerajaan Majapahit. Ia adalah pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Majapahit.
Baca Juga: Suwarsih Djojopuspito, Sastrawan Vokal Kritik Belanda
Raden Wijaya memerintah dari tahun 1293 hingga 1309 M. Sebelum mendirikan Majapahit, ia adalah panglima perang di Kerajaan Singasari. Kerajaan Singasari akhirnya runtuh akibat dari pemberontakan
Kemenangan Raden Wijaya, Inilah Kisahnya dalam Mengusir Pasukan Mongol
Ketika Kerajaan Singasari runtuh akibat pemberontakan Jayakatwang, Raden Wijaya terpaksa lari untuk merencanakan pembalasan dendamnya. Kesempatan untuk balas dendam muncul ketika pasukan Mongol tiba di Singasari.
Kubilai Khan mengirim Pasukan Mongol untuk menghukum Raja Kertanegara, yang telah menolak untuk tunduk kepada Kekaisaran Mongol. Namun, ketika mereka tiba, Kertanegara sudah wafat.
Raden Wijaya melihat peluang untuk membalas dendam terhadap Jayakatwang sejak kedatangan pasukan Mongol. Ia memutuskan untuk bersekutu dengan pasukan Mongol, yang terdiri dari sekitar 20.000 prajurit.
Bersama dengan pasukan Mongol, pasukan Raden Wijaya dan Arya Wiraraja dari Madura, mereka berhasil menghancurkan Kerajaan Kediri yang Jayakatwang pimpin. Kisah ini menjadi awal kisah kemenangan Raden Wijaya mengusir pasukan Mongol.
Misi Raden Wijaya Selanjutnya
Namun, ini belum selesai, misi berikutnya dari Raden Wijaya adalah bagaimana caranya mengusir pasukan Mongol dari Pulau Jawa. Raden Wijaya dan Arya Wiraraja menggunakan strategi yang licik dan cerdik untuk mencapai tujuan ini.
Kemenangan dalam perang melawan Kediri membuat pasukan Tartar Mongol sangat gembira. Berkat kemenangan ini, akan ada pesta untuk merayakannya.
Pesta ini melibatkan seluruh pasukan Mongol, Raden Wijaya, dan Arya Wiraraja. Acara inilah yang menjadi salah satu alasan keberhasilan Raden Wijaya mengusir pasukan Mongol dapat terjadi.
Di tengah-tengah pesta, Raden Wijaya dan pasukannya meminta izin untuk pulang terlebih dahulu. Ia pulang dengan alasan untuk mempersiapkan diri menyerahkan diri kepada tentara Mongol di Desa Tarik.
Menurut catatan buku “Sandyakala di Timur Jawa (1042 – 1527 M). Kejayaan dan Keruntuhan Kerajaan Hindu dari Mataram Kuno II hingga Majapahit”. Pemimpin pasukan Mongol menyetujui permintaan ini.
Dalam cerita kemenangannya, Ia bahkan mengutus sekitar seratus prajurit untuk mengawal kepulangan Raden Wijaya dan rombongannya ke Tarik. Ini merupakan tindakan sebagai bagian dari skema penyerahan diri.
Sejarah Cina mencatat bahwa sebulan setelah penaklukan, Raden Wijaya dan pasukannya di Tarik membunuh 200 prajurit Mongol yang mengawal mereka. Serangan pertama terhadap rombongan Mongol yang Sora dan Ranggalawe lakukan, dua panglima perang Majapahit.
Baca Juga: Sejarah Konferensi Malino, Latar Belakang Konflik dan Hasilnya
Setelah menghabisi pasukan pengawal Mongol, Raden Wijaya dan para panglimanya menyusun rencana. Rencana selanjutnya yaitu untuk menyerang balik pasukan Mongol yang sedang merayakan kemenangan mereka.
Serangan Mendadak Raden Wijaya
Kemenangan Raden Wijaya melancarkan serangan mendadak ke markas utama pasukan Mongol dengan membawa pasukan yang lebih besar. Pasukan Mongol, yang larut dalam pesta pora, tidak menduga serangan ini dan banyak dari mereka tewas dalam serangan tersebut.
Sisa pasukan Mongol berusaha lari ke kapal mereka, tetapi mereka terus mendapat kejaran pasukan gabungan Jawa-Madura. Di sebuah candi, tentara Jawa menyergap tentara Mongol yang telah menunggu.
Raden Wijaya tidak menyerang Mongol secara langsung, melainkan menggunakan berbagai taktik. Taktik ini bertujuan untuk mengacaukan dan mengurangi jumlah pasukan musuh sedikit demi sedikit.
Selama pelarian, pasukan Mongol kehilangan semua rampasan perang yang mereka ambil dari Kediri. Mereka terpaksa fokus pada menyelamatkan nyawa mereka dan lari kembali ke kapal untuk meninggalkan tanah Jawa.
Bukti Kecerdikan Raden Wijaya
Raden Wijaya mengusir pasukan Mongol adalah bukti kecerdikan dan kepemimpinannya yang luar biasa. Dengan menggunakan taktik licik dan perencanaan strategis, ia berhasil mengalahkan salah satu kekuatan militer terbesar di dunia pada saat itu.
Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit pada tahun 1293 dan memproklamirkan sebagai raja setelah mengusir pasukan Mongol. Keberhasilan ini menandai awal dari masa kejayaan Majapahit. Kerajaan inilah yang kemudian menjadi salah satu kerajaan terbesar dan paling berpengaruh di Asia Tenggara.
Taktik yang ia gunakan untuk mengusir pasukan Mongol menunjukkan bahwa kemenangan tidak selalu berasal dari kekuatan militer. Akan tetapi, juga oleh strategi dan kepandaian dalam membaca situasi.
Baca Juga: Kisah Hidup Snouck Hurgronje, Orientalis Belanda Pura-Pura Islam Demi Taklukan Aceh
Itulah kisah keberhasilan Raden Wijaya dalam mengusir pasukan Mongol yang dapat kita ambil pelajarannya. Kisah kemenangan Raden Wijaya tidak hanya menunjukkan keberaniannya, tetapi juga kecerdikan dalam memanfaatkan situasi dan mengalahkan musuh yang lebih kuat. Kemenangan ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Majapahit dan meninggalkan warisan yang berharga bagi generasi berikutnya. (R10/HR-Online)