Fungsi korpus luteum sangat penting. Bagian anatomi tubuh manusia ini memiliki fungsi yang tidak biasa. Beberapa orang mungkin masih asing dengan organ tubuh satu ini. Organ ini menjadi bagian yang sangat penting untuk para wanita. Letaknya di ovarium mempengaruhi siklus menstruasi setiap wanita.
Baca Juga: Sistem Muskuloskeletal Manusia, Fungsi hingga Cara Menjaganya
Fungsi Korpus Luteum yang Sebenarnya
Setiap organ di dalam tubuh pasti memiliki kerja masing-masing. Tidak bisa dipungkiri bahwa beberapa organ mungkin sangat asing untuk banyak orang awam.
Misalnya seperti satu ini, corpus luteum dan korpus luteum adalah organ yang punya peran krusial untuk para wanita. Memahami organ ini sangat penting karena artinya mempelajari anatomi tubuh sendiri.
Dengan mempelajarinya, mungkin para wanita bisa menjaga organ ini dengan lebih baik. Apalagi fungsinya yang sangat penting membuat corpus harus dalam keadaan sehat.
Bagian Sistem Reproduksi
Apabila berbicara terkait sistem reproduksi pada tubuh wanita, mungkin memang tampak sederhana. Terdapat ovarium dan serangkaian organ lainnya.
Namun, organ lainnya tidak kalah penting untuk dipahami. Misalnya seperti organ yang berkaitan dengan proses ovulasi, menstruasi dan juga kehamilan satu ini.
Mari membahas pengertiannya terlebih dahulu. Corpus luteum adalah sel yang hadir dengan ukuran sangat bervariasi.
Sel ini terbentuk di dalam ovarium atau indung telur selama terjadinya proses ovulasi. Proses ovulasi sendiri merupakan pelepasan sel telur yang terjadi setiap bulan.
Ketika seorang wanita berovulasi, folikel yang ada di ovarium akan melepaskan sel telur atau ovum. Setelah berhasil lepas, maka folikel akan menutup dan membentuk sel ini.
Dengan kata lain, sel ovarium ini terbentuk dari folikel yang menampung sel telur atau ovum matang. Sel memang akan baru terbentuk setelah sel telur berhasil keluar dari folikel setiap bulannya.
Fungsinya yang Sangat Penting
Fungsi korpus luteum ini berhubungan dengan proses kehamilan. Sel yang berada di ovarium ini berguna untuk memproduksi sebuah hormon.
Hormon progesteron adalah hormon yang dibutuhkan di masa awal kehamilan. Keberadaan hormon ini membantu menebalkan lapisan rahim atau endometrium.
Dengan begitu, sel telur yang terbuahi akan menempel pada dinding rahim. Artinya, hormon ini mempersiapkan rahim sebagai tempat bertumbuhnya janin.
Baca Juga: Sel Saraf Neuron, Pengertian, Fungsi dan Strukturnya
Bersamaan dengan hormon estrogen, progesteron akan mengubah lendir leher rahim menjadi lebih kental dan menebal di masa kehamilan. Itulah kenapa penurunan progesteron di masa hamil bisa menyebabkan keguguran.
Bahkan, hormon progesteron yang sel hasilkan juga bisa memicu produksi asi serta mengatur ovulasi. Hormon ini akan merangsang kelenjar susu pada wanita untuk memproduksi ASI.
Berhenti Bekerja
Ternyata, fungsi korpus luteum ini bisa berhenti bekerja. Ada waktu tertentu ketika sel ovarium satu ini tidak lagi bekerja untuk memproduksi hormon.
Hal ini berhubungan dengan penjelasan sebelumnya, yakni sel baru akan terbentuk setelah sel telur matang dan keluar dari folikel. Jika terjadi pertemuan antara sel telur dan sperma, maka fungsi sel akan membantu produksi progesteron.
Umumnya, sel ini akan melakukan tugas tersebut hingga janin cukup kuat untuk bertahan. Kisaran waktunya adalah tujuh hingga sembilan minggu di masa kehamilan.
Setelah 10 minggu, sel akan berubah menjadi lebih kecil. Sementara itu, jika sel telur matang dan tidak sperma buahi maka sel akan berhenti bekerja atau tidak aktif setelah 10 hingga 14 hari sehingga terjadi menstruasi.
Kista pada Sel
Fungsi korpus luteum ini bisa terganggu apabila terjadi masalah. Penyakit umum pada sel ini adalah kista.
Normalnya, sel ini harus menyusut atau mengecil setelah sel telur yang matang keluar dari ovarium. Namun, beberapa kasus membuat sel gagal mengalami penyusutan.
Kondisi ini akan menyebabkan cairan menumpuk di dalam folikel. Dengan begitu, terjadilah kista yang termasuk jenis kista ovarium fungsional.
Kista ini bisa terdeteksi dengan nyeri perut berlebihan selama menstruasi. Gejala lainnya bisa perut terasa penuh, perut kembung, sakit saat berhubungan intim, nyeri payudara, berat badan yang bertambah, hingga nyeri panggul.
Baca Juga: Fungsi Otot Papiler pada Jantung Manusia dan Anatominya
Karena memang fungsi korpus luteum itu sangat penting, maka harus menjaganya dengan baik. Selalu pastikan organ reproduksi bersih dan tidak menggunakan produk-produk berbahaya. Jangan lupa untuk olahraga dan mengonsumsi makanan sehat lainnya. (R10/HR-Online)
