harapanrakyat.com,- Ketua LKBH PGRI Ciamis Hendra Sukarman akan melaporkan kepada Saber Pungli terkait adanya dugaan kecurangan PPDB tahap 1 di salah satu SMA di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Baca Juga: Cegah Kecurangan, DPRD Ciamis Buka Ruang Aduan PPDB
“Saya mendapat banyak laporan pada pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahap 1 di salah satu SMA di Ciamis. Terutama dalam penerimaan sistem zonasi dengan modus merubah Kartu Keluarga (KK). Serta keterangan domisili peserta didik,” terangnya kepada wartawan, Kamis (4/7/2024).
Menurut Hendra, seharusnya panitia seleksi PPDB tahap 1 melakukan verifikasi terlebih dahulu sebelum menentukan lolos tidaknya peserta didik. Pihaknya menilai bahwa terjadi dugaan manipulative antara panitia dan yang lolos tahap 1.
“Kadisdik Jawa Barat menyatakan bahwa yang melakukan seleksi PPDB jalur zonasi perlu diverifikasi. Kalau terbukti melakukan manipulatif harus dinyatakan gagal,” katanya.
Lebih lanjut Hendra menegaskan, selain jalur zonasi, ada juga jalur afirmasi ataupun jalur prestasi yang dianggap manipulatif.
Ia menyebutkan, ada orang tua siswa yang memberikan keterangan tidak benar kepada kepala desa. Sehingga kepala desa mengeluarkan surat keterangan tidak mampu agar menjadi persyaratan jalur afirmasi.
“Ada orang tua yang mampu mempunyai kendaraan motor lebih dari dua. Ada juga orang tua mempunyai kendaraan roda empat, akan tetapi mereka mendaftarkan anaknya lewat jalur afirmasi dan lolos. Ini kan tidak benar,” ungkapnya.
Sedangkan, untuk kecurangan jalur prestasi, Hendra menyebut adanya SMP atau MTs yang melakukan mark up nilai kepada siswa-siswanya.
Baca Juga: Jika Ada Temuan Kecurangan Saat Proses Pendaftaran PPDB, Disdik Jawa Barat Bakal Langsung Anulir
Padahal menurut Hendra, hal itu sangat tidak logis nilai tinggi diberikan sekolah, baik SMP atau MTs swasta maupun negeri yang akreditasi nasional.
Pengkatrolan Nilai dalam Dugaan Kecurangan PPDB Tahap 1 di Ciamis
Lanjutnya mengatakan, pengkatrolan nilai juga disinyalir dilakukan oleh operator panitia PPDB di sekolah tersebut. Modusnya melakukan kenaikan nilai rata-rata, seolah-olah dari sekolahnya seperti itu.
“Ini bisa dilakukan dengan cara cross check semua siswa yang lolos. Bisa cek ke setiap sekolahnya,” ungkap Hendra.
Ia menambahkan, setiap kategori yang dilalui oleh para peserta didik melalui jalur apapun, panitia PPDB wajib mengecek terlebih dahulu kebenarannya. Jangan sampai tutup mata tanpa melakukan pengecekan terlebih dahulu.
Baca Juga: Hari Pertama PPDB di SMKN 1 Ciamis Terkendala Gangguan Jaringan Server
“Rencana saya akan melaporkan dugaan kecurangan PPDB tahap 1 besok ke Tim Saber Pungli Ciamis, agar kejadian ini bisa segera ditindak lanjuti dengan serius,” pungkasnya. (Fahmi/R3/HR-Online/Editor: Eva)