Bagian usus halus memang sangat penting. Setiap bagiannya memiliki fungsi sendiri. Usus halus termasuk anatomi tubuh manusia yang luar biasa. Terdapat beberapa bagian dari anatomi ini. Setiap bagiannya perlu kita pelajari karena ternyata memiliki fungsinya yang sangat penting.
Baca Juga: Fungsi Korpus Luteum pada Organ Reproduksi Wanita
Bagian Usus Halus pada Manusia
Sistem pencernaan manusia memiliki beberapa organ yang sangat penting. Di bangku sekolah, anatomi manusia ini dipelajari dalam biologi.
Fungsi dari sistem pencernaan sebenarnya adalah untuk mencerna makanan yang masuk ke dalam tubuh. Sehingga, zat menjadi cukup kecil dan bisa diserap dengan baik.
Ternyata, usus halus memiliki peran yang penting dalam fungsi ini. Organ ini juga terkenal sebagai usus kecil.
Organ ini memiliki bagian terpanjang dari saluran pencernaan manusia. Bekerja bersama dengan organ lain dari sistem pencernaan, usus kecil akan menyerap makanan lebih lanjut dan menyerap nutrisi.
Seluruh sistem pencernaan tersebut kemudian bekerja sama untuk mengubah makanan menjadi energi. Lantas, apa saja bagian-bagian dari organ satu ini?
Mari memahami pengertiannya terlebih dahulu. Usus halus atau intestinum ini adalah organ tubuh dengan ukuran yang sangat banyak.
Dalam keadaan hidup usus meter berukuran sekitar dua meter. Sementara itu, dalam keadaan mati intestinum mencapai ukuran 6 meter.
Fungsi dari organ ini tentu menjadi tempat penyerapan sari makanan. Sebagian besar sistem pencernaan manusia terjadi pada satu meter pertama organ ini.
Usus Dua Belas Jari
Bagian usus halus pertama adalah usus dua belas jari. Ini merupakan organ yang memiliki ukuran seperti 12 jari jika dijejerkan.
Fungsi dari bagian ini adalah sebagai muara bagi saluran empedu dan juga pankreas. Hati menghasilkan cairan empedu yang akan empedu alirkan menuju ke usus dua belas jari.
Cairan empedu tersebut mengandung garam empedu. Fungsinya adalah untuk mengemulsikan lemak agar semakin mudah tubuh cerna.
Terdapat beberapa enzim yang saluran pankreas antarkan ke bagian ini. Enzim Amilopsin, enzim Tripsinogen, serta enzim Steapsin akan mempercepat proses pencernaan dalam tubuh.
Usus Kosong atau Jejunum
Jejunum atau usus kosong adalah bagian usus halus selanjutnya. Bagian ini menjadi tempat penyerapan makanan, meski sebagian besar terjadi di usus penyerapan.
Di dalam jejunum ini terdapat beberapa enzim yang sama seperti pada pankreas. Tidak hanya enzim-enzim tersebut, usus ini menghasilkan getah yang mengandung berbagai macam enzim lainnya.
Pertama ada enzim Enterokinase untuk mengaktifkan tripsinogen menjadi tripsin. Kedua ada enzim Maltase untuk mengubah maltosa ke glukosa.
Selanjutnya enzim Laktase untuk mengubah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa. Ada juga enzim Lipase untuk mengubah lemak jadi asam lemak dan gliserol.
Terakhir ada enzim Peptidase. Enzim satu ini berfungsi untuk mengubah polipeptida menjadi asam amino di dalam usus.
Usus Penyerapan atau Ileum
Bagian usus halus terakhir adalah ileum atau usus penyerapan. Sesuai dengan namanya, bagian ini menjadi tempat penyerapan sari makanan.
Baca Juga: Sistem Muskuloskeletal Manusia, Fungsi hingga Cara Menjaganya
Ileum memiliki permukaan yang berlipat-lipat. Permukaan tersebut bernama jonjot atau vili yang bisa memperluas daerah penyerapan.
Dengan begitu, proses pencernaan akan terjadi dengan lebih efisien. Terdapat banyak kapiler darah dan kapiler limfe di dalam jonjot usus ini.
Sari-sari makanan harus menembus sel dinding usus halus agar bisa mencapai darah. Setelah itu, sari tersebut akan masuk menuju kapiler darah dan kapiler limfe.
Fungsi Intestinum
Intestinum atau usus halus ini memiliki fungsi yang sangat berlimpah. Sebagai organ paling panjang di dalam tubuh, bagian ini berfungsi sangat penting.
Bagian ini berfungsi untuk menyerap semua zat makanan. Intestinum akan menyerap protein, lemak, karbohidrat, nutrisi, air dan elektrolit, serta mineral dan vitamin.
Ternyata, organ ini juga berfungsi untuk menetralkan makanan. Hal itu karena adanya hormon sekretin yang keluar dari usus dua belas jari atau duodenum.
Hormon tersebut akan membuat pankreas mengeluarkan jumlah natrium bikarbonat. Inilah yang membantu meningkatkan pH makanan yang tubuh cerna, dari asam menjadi netral.
Gangguan pada Usus Halus
Gangguan pada usus halus dapat meningkatkan risiko berbagai masalah pencernaan seperti sembelit dan diare, serta mengganggu penyerapan nutrisi. Beberapa kondisi yang dapat terjadi di usus halus meliputi:
- Infeksi usus
- Perlengketan usus
- Tukak lambung
- Sindrom iritasi usus besar
- Atresia duodenum
- Penyakit Celiac
- Kanker usus halus
- Penyumbatan (obstruksi) usus halus
- Penyakit Crohn
- Perdarahan usus
- Sindrom iskemik usus
Untuk menjaga kesehatan usus halus, sebaiknya menerapkan gaya hidup sehat seperti mengonsumsi makanan tinggi serat seperti biji-bijian, buah-buahan, dan sayuran, serta memastikan cukup cairan tubuh dengan minum minimal dua liter air per hari.
Baca Juga: Fungsi Enzim Maltase, Memecah Maltosa Jadi Glukosa
Jadi, organ ini memang sangat penting untuk sistem tubuh manusia. Setiap bagian usus halus memiliki fungsinya sendiri, tetapi tetap saling terhubung. Masalah pada organ ini tentu akan mempengaruhi sistem pencernaan secara keseluruhan. (R10/HR-Online)