Rabu, April 16, 2025
BerandaBerita BanjarAsal Usul Makanan Humbut Langkap Pulo Majeti Kota Banjar, Ditetapkan Jadi KIK...

Asal Usul Makanan Humbut Langkap Pulo Majeti Kota Banjar, Ditetapkan Jadi KIK oleh Kemenkumham RI

harapanrakyat.com,- Makanan tradisional humbut langkap Pulo Majeti, Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Jawa Barat, mendapat sertifikat Kekayaan Intelektual Komunitas (KIK) tahun 2024 Bidang Pengetahuan Tradisional dari Kemenkumham RI.

Baca Juga: Hajat Bumi Pulo Majeti Kota Banjar Warga Berebut Gotongan

Kekayaan Intelektual Komunal adalah kekayaan intelektual yang kepemilikannya bersifat kelompok atau milik bersama oleh masyarakat, bukan individu.

Lantas, seperti apa olahan makanan yang menjadi warisan budaya masyarakat Pulo Majeti tersebut?

Ketua Kawargian Pulo Majeti Emed Setiawan mengatakan, humbut langkap merupakan makanan khas masyarakat di Pulo Majeti.

Makanan (sayur) humbut langkap berasal dari humbut (tunas) pohon langkap yang tumbuh subur di kawasan hutan Pulo Majeti. Pohon langkap ini mirip seperti pohon aren.

“Jadi, makanan humbut langkap itu diambil dari pohon langkap, kemudian diolah menjadi sayur,” terang Emed kepada harapanrakyat.com, Selasa (23/7/2024).

Baca Juga: Seba Hasil Bumi, Tradisi Ungkapan Rasa Syukur Masyarakat Pulo Majeti Kota Banjar

Masyarakat Lestarikan Makanan Humbut Langkap Pulo Majeti Kota Banjar

Lanjutnya menjelaskan, humbut atau tunas pohon langkap kemudian diolah menjadi sayur seperti ditumis. Atau memasaknya dengan santan untuk menjadi teman makan nasi.

Sampai sekarang masyarakat setempat masih tetap melestarikan makanan tersebut. Biasanya mereka hidangkan untuk kebutuhan makanan keluarga maupun saat ada acara hajat bumi.

“Bisa diolah menjadi sayur santan, bisa juga ditumis, tergantung selera yang akan memasak. Kemarin juga kita suguhkan saat acara hajat bumi,” katanya.

Lebih lanjut ia mengungkapkan sejarah makanan berbahan tunas pohon langkap. Sayur humbut langkap merupakan warisan budaya mengolah makanan dari orang tua terdahulu.

Pada zaman dahulu masyarakat setempat kekurangan daging untuk dijadikan makanan, terutama saat bulan puasa dan menjelang Lebaran.

Karena kekurangan itu, maka orang tua zaman dahulu akhirnya memanfaatkan humbut pohon langkap yang tumbuh di kawasan hutan Pulo Majeti menjadi bahan makanan pengganti daging. Sampai sekarang makanan humbut ini masih lestari.

Baca Juga: 10 Daerah di Jawa Barat Terima Sertifikat KIK, Menkumham: Penting untuk Melindungi Budaya Secara Hukum

“Ini ciri khas orang tua dulu. Ceritanya pada zaman dahulu kan masih kekurangan daging ketika bulan puasa atau kalau mau Lebaran. Nah, saat itu nggak ada daging, sehingga mengambil humbut jadi pengganti daging,” pungkas Emed. (Muhlisin/R3/HR-Online/Editor: Eva)

Cafe Perang Candu Tasikmalaya

Ngopi Unik di Cafe Perang Candu Tasikmalaya, Gelasnya Bisa Langsung Dimakan!

harapanrakyat.com,- Di Tasikmalaya, Jawa Barat, ada sebuah inovasi menarik yang membuat momen ngopi jadi lebih seru dan berbeda dari biasanya. Inovasi ini bisa Anda...
Hadits Bicara Baik atau Diam, Anjuran dalam Menjaga Lisan

Hadits Bicara Baik atau Diam, Anjuran dalam Menjaga Lisan

Nabi Muhammad SAW mengajarkan kepada umatnya untuk selalu berbicara dengan baik. Jika mereka tidak mampu, lebih baik untuk diam yang berarti menjaga lisan. Nasihat...
Reaktivasi Jalur Kereta Bandung-Pangandaran

Dedi Mulyadi Prioritaskan Reaktivasi Jalur Kereta Bandung-Pangandaran Demi Dorong Pariwisata

harapanrakyat.com,- Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menegaskan komitmennya untuk menghidupkan kembali (reaktivasi) sejumlah jalur kereta api lama di wilayah Jawa Barat, dengan rute Bandung-Pangandaran...
Tretan Muslim Beri Klarifikasi Terkait Curhatan King Abdi di Podcast

Tretan Muslim Beri Klarifikasi Terkait Curhatan King Abdi di Podcast

Dunia kuliner dan hiburan kembali ramai netizen bicarakan. Kali ini bukan soal rasa makanan, tapi mengenai rasa kecewa. Nama King Abdi dan Tretan Muslim...
mobil wisata desa

SMPN 1 Sukamantri Ciamis Gunakan Mobil Wisata Desa untuk Antar Jemput Siswa, Ini Alasannya

harapanrakyat.com,- SMPN 1 Sukamantri Ciamis gunakan angkutan wisata desa untuk antar jemput siswa. Hal itu seiring adanya larangan siswa menggunakan kendaraan bermotor dari Pemkab...
Cara Menghilangkan Nama Aplikasi di HP Android dan iPhone

Cara Menghilangkan Nama Aplikasi di HP Android dan iPhone

Cara menghilangkan nama aplikasi di HP bisa diterapkan untuk menjaga privasi. Sebagaimana yang kita tahu, saat mengoperasikan ponsel dan membuka aplikasi tertentu, pasti ada...