harapanrakyat.com – Tiga anggota DPRD Bandung Barat, Jawa Barat, terpilih pada Pileg 2024, ketahuan menggunakan joki saat menjalani medical check up. Ketiganya kedapatan mengutus joki melakukan berbagai tahapan pemeriksaan kesehatan itu.
Baca Juga : Anggota DPRD Ciamis Terpilih Periode 2024-2029 Jalan Medical Cek Up
Sebagai informasi, Pemeriksaan medical check up ini menjadi salah satu syarat pelantikan anggota DPRD terpilih. Pemeriksaan ini terdiri dari beberapa tahap yaitu pemeriksaan fisik, tes urine, tes jasmani rohani, dan wawancara. Lokasi Pemeriksaan medical check up bagi anggota DPRD Bandung Barat terpilih ini bertempat di RSUD Cikalongwetan.
Direktur RSUD Cikalongwetan, Wishnu Pramulo membenarkan temuan adanya anggota DPRD Bandung Barat terpilih menggunakan joki saat medical check up.
“Benar, ada tiga orang anggota DPRD terpilih menjalani MCU (medical check up) dengan cara mengutus orang lain. Hal ini terungkap setelah tim medis melihat perbedaan foto KTP dan wajah orang yang menjalani pemeriksaan,” ujar Wishnu, Rabu (10/9/2024).
Khawatir muncul masalah di kemudian hari, kata Wishnu, pihak rumah sakit langsung berkoordinasi dengan para pengurus partai untuk melakukan klarifikasi. Akhirnya, kata ia, tiga anggota DPRD Bandung Barat terpilih yang menggunakan joki itu, mengakui perbuatannya. Ketiganya pun bersedia datang langsung melakukan medical check up ulang.
Baca Juga : Ketua DPRD Kabupaten Bandung: Pemkab Jangan Hanya Gulirkan Proyek Mercusuar
“Kita meminta datang lagi untuk lakukan pemeriksaan MCU dari awal. Alhamdulillah kemarin selesai, ketiga dewan ini hasil MCU-nya bagus dan lolos,” katanya.
Joki Medical Check Up Anggota DPRD Bandung Barat Terpilih Merupakan Tim Sukses
Koordinator Humas RSUD Cikalongwetan, Suherlan mengatakan, joki MCU anggota DPRD Bandung Barat terpilih itu merupakan tim suksesnya masing-masing. Namun, Suherlan tidak bisa membeberkan identitas mereka, baik joki maupun anggota DPRD Bandung Barat terpilih itu.
“Pada awalnya, kita ketahui (joki medical check up) saat pemeriksaan fisik dengan dokter di RSUD Cikalongwetan. Ketika pengecekan identitas (KTP), joki tersebut merasa bingung. Dokter melihat, foto di KTP dan aslinya (wajah joki), berbeda,” ucapnya.
Kejanggalan terakhir, kata ia, terjadi ketika joki tersebut menolak menandatangani berita acara pernyataan dan segera meninggalkan tempat.
“Saat dimintai tanda tangan, joki anggota DPRD Bandung Barat terpilih itu tidak mau menandatanganinya berkas medical check up. Kemudian mereka pun pergi begitu saja,” tutur Suherlan. (Juhaeri/R13/HR Online/Editor-Ecep)