harapanrakyat.com – 31 BUMD di Jawa Barat (Jabar) belum menghasilkan laba bersih atau dividen. Dari 41 BUMD, saat ini baru 2 BUMD yang mampu memberikan kontribusi untuk pendapatan daerah. Dua BUMD itu yakni BJB dan PT Migas Utama Jabar.
Baca Juga : Pemprov Jawa Barat Wacanakan Segera Bentuk BUMD Baru
Pj Gubernur Jabar, Bey Machmudin tak menampik kondisi yang terjadi di sejumlah BUMD itu. Namun, Bey sedang berusaha memperbaiki kinerja bahkan sudah merampingkan jajaran komisaris dan direksi di beberapa BUMD.
“Harus kita akui seperti itu kondisinya (BUMD tak hasilkan dividen). Kami sedang berusaha memperbaiki kinerja. Pertama perampingan komisaris dan direksi,” kata Bey, Kamis (18/7/2024).
Menurutnya, BUMD di Jawa Barat harus bisa meningkatkan kinerja dengan menangkap peluang-peluang ekonomi yang ada. Sehingga, keberadaan BUMD ini bisa mendapatkan keuntungan dan memberikan pendapatan daerah.
“Ke depan harus melihat peluang apa yang bisa meningkatkan kinerja maupun keuntungan bagi BUMD Jabar,” tuturnya.
Sementara terkait potensi penggabungan atau merger terhadap BUMD Jawa Barat yang tidak efektif, Bey belum mau mengambil langkah tersebut. Sebab, proses merger apalagi penutupan BUMD itu tidak mudah karena harus melihat kondisi sebuah perusahaan.
“Masih belum (ada rencana penggabungan BUMD) tapi kami ingin efisien karena proses penutupan tidak gampang,” ujarnya.
Baca Juga : Kredit Macet di BPR Kertaraharja Mencapai Rp 90 Miliar, Bupati Bandung Bilang Begini!
BUMD Belum Hasilkan Dividen, DPRD Jabar: Kebanyakan tak Produktif
Anggota DPRD Jawa Barat, Daddy Rohanady mengatakan, kebanyakan BUMD di Jawa Barat tidak produktif. Bahkan dan belum mampu berkontribusi dalam hal pendapatan melalui dividen.
Berdasarkan catatannya, hanya BJB dan PT MUJ yang sehat dan berkontribusi bagi Jabar. Selain dua BUMD itu, kata Dadady, tidak memberikan kontribusi dividen. Bahkan untuk menghidupi perusahaannya sendiri pun masih sulit.
Di sisi lain, Pemprov Jawa Barat berharap besar pada BUMD untuk membangun daerah lantaran realisasi pendapatan daerah dalam kondisi menurun.
“Peningkatan yang kita harapkan, salah satunya dari BUMD di Jabar karena sudah investasi begitu besar. Tapi kenyataannya, dari semua BUMD, hanya dua yang sehat. Sisanya silakan cek sendiri,” kata Daddy.
Pada 2023, pendapatan daerah hanya mencapai Rp 34,77 triliun yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) terealisasi Rp 24,37 triliun. Kemudian, pendapatan transfer terealisasi Rp 10,28 triliun dan pendapatan lain-lain terealisasi Rp 115 miliar. (Reza/R13/HR Online/Editor-Ecep)