harapanrakyat.com,- Sebanyak 234 jemaah haji kloter 33 JKS asal Kota Banjar, Jawa Barat, akhirnya pulang dan disambut haru oleh keluarga yang menjemput.
Kedatangan ratusan jemaah haji tersebut disambut di gedung dakwah islam, pada Selasa (9/7/2024) pagi.
Kepala Kantor Kemenag Kota Banjar, Riana Anom Sari mengatakan, awalnya jemaah haji yang berangkat sebanyak 235 orang, namun ada satu orang yang meninggal dunia di tanah suci.
Baca Juga: Belanja di Mekkah Bisa Pakai Uang Rupiah, Jamaah Haji Kota Banjar Bahagia
“Jumlah jemaah haji yang berangkat itu sebanyak 235 orang. Kemudian ada yang wafat satu orang di tanah suci jadi yang pulang sebanyak 234 orang,” kata Riana Anom Sari.
Selain itu, saat di perjalanan dari embarkasi menuju Kota Banjar, ada satu orang jemaah haji lansia yang kritis. Lansia tersebut harus dilarikan ke rumah sakit karena memiliki riwayat penyakit.
“Tadi di perjalanan dari embarkasi ada jemaah haji yang sakit sempat dilarikan ke rumah sakit begitu keluar dari Cileunyi. Sekarang sudah ada di RSUD Kota Banjar,” terangnya.
Ia menjelaskan, jemaah haji lansia kloter 33 JKS asal Kota Banjar mencapai 70 persen. Mereka perlu istirahat yang cukup ketika sudah berada di rumah.
“Sekitar 70 persen lansia jadi tetap jaga kesehatan dan istirahat yang cukup karena dua hari dua malam di perjalanan. Mudah-mudahan mereka menjadi haji yang mabrur dan mabruroh,” jelasnya.
Cerita Jemaah Haji Kloter 33 JKS Asal Kota Banjar saat Tiba di Tanah Air
Salah seorang jamaah haji, Inato Billah Lil Izzah menuturkan, ada perasaan senang dan sedih ketika harus pulang ke tanah air setelah menjalani rangkaian ibadah haji.
“Ada perasaan sedih karena harus meninggalkan Kota Mekkah dan Madinah yang sangat luar biasa. Tapi ada perasaan bahagia karena sudah bertemu lagi dengan keluarga,” katanya.
Inato Billah mengaku, sempat kesulitan untuk menyesuaikan kondisi cuaca yang sangat panas dan sempat sakit.
Baca Juga: Rindu Masakan Rumah, Jamaah Haji Kota Banjar Bikin Sambal Tolenjeng di Maktab
“Iya mungkin harus adaptasi dengan cuaca karena di sana lumayan cukup ekstrem mencapai 40 derajat celsius ke atas. Sehingga perlu disiapkan mental dan kondisi fisik yang prima,” pungkasnya. (Sandi/R7/HR-Online/Editor-Ndu)