Serial Nightmares and Daydreams garapan Joko Anwar kini mewarnai lagi panggung series Indonesia dengan membawa genre yang tak biasa, yaitu sci-fi dan supernatural. Tayangan serial Netflix terbaru ini tentunya menyuguhkan jalan cerita yang tidak biasa.
Baca Juga: Sinopsis Jurnal Risa, Film Horor Diangkat dari Kisah Nyata
Tayang resmi di Netflix pada 14 Juni lalu dengan tujuh episode. Memiliki alur berbeda-beda setiap episodenya membuat penonton bertanya-tanya terhadap teori dalam serial terbaru Joko Anwar ini.
Nightmares and Daydreams terinspirasi dari teori inti bumi atau Hollow Earth Theory. Selama ratusan tahun para peneliti percaya dengan teori ini, bahwa ada kehidupan lain dalam rongga bumi.
Penerapan Teori Hollow Earth pada Serial Nightmares and Daydreams
Serial Netflix terbaru Joko Anwar ini menayangkan point of view yang berbeda setiap episodenya.
Kesimpulan dari film serial ini adalah adanya fenomena manusia permukaan bumi yang terbuang ke dalam rongga bumi. Sehingga menyebabkan adanya perang fisik antara penduduk permukaan bumi yang terbuang dengan Agartha, atau penduduk yang mendiami isi rongga bumi.
Baca Juga: Sinopsis 24 Jam Bersama Gaspar Akhirnya Tayang di Netflix
Serial Nightmares and Daydreams juga dibumbui isu sosial yang cukup terasa nyata dengan kehidupan asli di Indonesia yang kerap kali kita temui.
Setiap episodenya menyuguhkan permasalahan yang berbeda dengan karakter yang berbeda pula. Tidak lupa diselipi misteri dan sedikit adegan horor yang menjadi ciri khas dari semua karya garapan Joko Anwar.
Teori Hollow Earth
Edmond Halley yang pertama kali mengemukakan Teori Hollow Earth ini pada abad ke-17. Ia adalah seorang Astronom asal Inggris yang berpendapat bahwa bumi memiliki beberapa lapisan berongga yang ada pada bagian perut bumi.
Kemudian teori ini berkembang melalui gagasan-gagasan baru seorang penulis seperti John Cleves Symmes Jr, dan Marshall Gardner. Mereka menyatakan jika terdapat bukaan yang berasal dari kutub dan mengarah pada interior rongga bumi.
Baca Juga: Sinopsis Mourning Grave, Film Horor Korea yang Menegangkan!
Selain itu, beberapa teori lain juga meyakini adanya peradaban maju dengan ekosistem kehidupan yang lebih canggih ketimbang di bagian permukaan bumi yang saat ini manusia pada umumnya tinggali. (Revi/R3/HR-Online/Editor: Eva)