harapanrakyat.com,- Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel) melalui Dinas Kesehatan, Banten, terus berupaya menekan angka stunting di wilayahnya. Salah satunya yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan masyarakat, lewat kegiatan Peningkatan Kapasitas Kader Posyandu.
Baca Juga: Musrenbang RKPD, Wali Kota Ungkap Prioritas Pembangunan Pemkot Tangsel 2025
Adapun tujuan kegiatan tersebut, yaitu memperkuat kemampuan dan juga peran kader posyandu dalam memberikan pelayanan kesehatan dasar.
“Terutama dalam upaya mencegah dan menangani stunting di wilayah Kota Tangerang Selatan,” jelas Wali Kota Tangsel Benyamin Davnie, ketika memberikan sambutan di Aula Kantor Kecamatan Serpong Utara, Kamis (6/6/24).
Menurutnya, memperkuat kapasitas kader posyandu sangat penting, guna memastikan bahwa anak-anak di Kota Tangsel mendapatkan asupan gizi yang cukup.
“Selain itu juga anak-anak mendapat perawatan kesehatan yang memadai,” ujarnya.
Wali Kota Tangsel Ungkap Kader Posyandu Ujung Tombak Tekan Stunting
Lanjutnya menambahkan, bahwa kader posyandu adalah ujung tombak dalam pelayanan kesehatan di tingkat komunitas.
Oleh karena itu, pihaknya berharap dengan adanya pelatihan tersebut, kader posyandu bisa lebih efektif dalam menjalankan tugasnya.
Benyamin Davnie mengungkapkan, bahwa prevalensi stunting dari data Dinas Kesehatan Kota Tangsel Kota, mengalami penurunan dari sebelumnya. Yakni dari 19,9% menjadi 9,2% di tahun 2023.
Meski begitu, mengatasi dan menekan stunting menjadi salah satu fokus dan juga perhatian Pemkot Tangsel.
“Sebab, stunting merupakan dampak dari kekurangan gizi kronis, sehingga akan menghambat pertumbuhan anak,” ungkapnya.
Menurutnya, dengan kondisi tersebut, sangat perlu adanya upaya bersama dari seluruh elemen masyarakat atau stakeholder, untuk menekan dan mencegah stunting.
Sebab menurut Benyamin, dampak stunting tidak hanya untuk sekarang, namun juga bisa beberapa tahun lagi.
Bahkan, dampak dari stunting ini sangat berpengaruh juga ketika mereka beranjak dewasa, saat harusnya siap memimpin bangsa.
“Maka untuk mengetas stunting ini menjadi pekerjaan Pemerintah Kota Tangerang Selatan, termasuk dinas kesehatan, camat, dan lurah,” ujarnya.
Baca Juga: Kemenko PMK Genjot Penimbangan dan Pengukuran Balita untuk Tekan Stunting
Lebih lanjut Wali Kota Tangsel mengatakan, menekan dan mencegah anak-anak dari stunting sangat berelevansi dengan target Indonesia Emas 2045 nanti. Di mana anak-anak itu, bakal memasuki usia produktif membangun negeri.
“Logikanya, bagaimana ingin menuju Indonesia Emas jika kasus stunting sekarang masih banyak. Mungkin tahun 2045, kita sudah tidak ada, dan anak-anak inilah generasi penerus yang bakal menggantikan kita di tahun 2045 nanti. Sehingga itu perlu kita jaga,” katanya.
Benyamin berharap, dengan adanya kegiatan tersebut, maka para kader posyandu bisa lebih berdaya guna secara optimal dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Khususnya dalam mendeteksi dan menangani kasus stunting sejak dini.
“Komitmen kami adalah terus mendukung para kader posyandu dengan memberikan pelatihan serta sumber daya yang mereka butuhkan. Selain itu, Pemkot Tangsel juga mendorong partisipasi aktif dari masyarakat, dalam upaya bersama menekan angka stunting,” pungkasnya. (Adi/R5/HR-Online)