harapanrakyat.com,- Forum Pemuda Peduli Pendidikan (FP3) Kota Banjar, Jawa Barat, menanggapi terkait ramai siswa SD yang diduga joget dan nyawer biduan saat acara perpisahan.
Ketua FP3 Kota Banjar, Diky Agustaf mengatakan, dalam peristiwa itu pihaknya tidak mendiskreditkan masalah kesenian dangdut karena itu budaya Indonesia. Akan tetapi, menyarankan untuk menampilkan kreativitas siswa selama pembelajaran di sekolah.
“Kami sarankan lebih baik diisi oleh kreativitas anak-anak. Jadi tidak usah mengambil dari luar, karena ini kan bahasanya perpisahan dan kenaikan kelas,” kata Diky, Jumat (28/6/2024).
Baca Juga: Ramai Siswa SD Joget dan Nyawer Biduan saat Perpisahan di Kota Banjar, Begini Penjelasan Kepsek
Menurutnya, dari sisi etika, pihaknya juga sangat menyayangkan dan menilai kurang etis. Sehingga dalam hal itu lebih menekankan kepada pihak sekolah.
“Kami lebih menekankan kepada pihak sekolah, karena ini terjadi di dalam lingkungan sekolah. Kami melihat kepala sekolah katanya tidak bisa melarang, hal itu memang sangat kami sayangkan,” terangnya.
Siswa SD Joget dan Nyawer Biduan, Ini Saran FP3 untuk Disdik Kota Banjar
Lanjutnya menambahkan, ketika peristiwa itu terjadi di dalam lingkungan sekolah, maka kepala sekolah memiliki hak untuk melakukan musyawarah.
“Misalnya memanggil komite, kalau misalkan itu dilakukan orang tua siswa,” jelasnya.
Diky pun menyarankan, agar Dinas Pendidikan Kota Banjar memberikan masukan baik kepada kepala sekolah atau guru, yang nantinya disampaikan kepada orang tua siswa.
Baca Juga: Siswa SD Nyawer Biduan, Aktivis Mahasiswa Desak Dinas Pendidikan Turun Tangan
Selain itu, Dinas Pendidikan juga setidaknya bisa mengingatkan kepada seluruh kepala sekolah, agar pelaksanaan kegiatan di dalam sekolah memiliki batasan-batasan yang harus disesuaikan.
Sehingga kepala sekolah dan komite harus memiliki komunikasi yang baik. Jangan hanya komite itu dijadikan pelegal saja, tapi harus punya peran di sekolah.
“Dinas juga harus mengingatkan, bahwa ada batasan yang harus disesuaikan,” tambahnya.
“Intinya tolong komunikasi dijalin dengan baik. Karena soal pendidikan itu, saya tidak henti-hentinya mengingatkan kepada semuanya, bahwa pendidikan itu bukan hanya sekolah, bukan hanya pemerintah. Tapi di sana juga ada masyarakat, akademisi dan banyak lagi,” pungkasnya.
Kejadian tersebut terjadi di acara perpisahan di SDN 1 Raharja Kecamatan Purwaharja, Kota Banjar, Selasa (25/6/2024).
Sementara dari foto dan rekaman video kegiatan perpisahan, terlihat siswa SD joget dan nyawer biduan. Sontak kejadian tersebut menjadi perbincangan di kalangan masyarakat. (Sandi/R5/HR-Online/Editor: Adi Karyanto)